Disfungsi Tiroid Ternyata Dapat Sebabkan Menoragia
Halodoc, Jakarta – Menoragia alias menorrhagia adalah gangguan haid yang menyebabkan seseorang mengalami perdarahan berlebihan dalam satu periode menstruasi. Jumlah rata-rata darah yang dikeluarkan saat menstruasi adalah 30–40 mililiter.
Seorang wanita dinyatakan mengalami haid berlebih jika darah yang keluar melebihi 60–80 mililiter. Meski begitu, kuantitas darah yang keluar tidak melulu menjadi patokan karena jumlah darah menstruasi setiap wanita umumnya berbeda-beda.
Banyaknya jumlah darah yang keluar selama menstruasi menjadi salah satu gejala yang khas dari kondisi ini. Selain itu, pengidap menoragia juga akan mengalami gejala lain, seperti jangka menstruasi yang lebih panjang, hingga timbul rasa nyeri selama haid.
Gejala seperti anemia, merasa lemas, hingga kesulitan bernapas sering muncul pada pengidap yang mengalami dismenore alias nyeri haid. Dismenore biasanya terjadi ketika dinding rahim berkontraksi dan menekan pembuluh darah di sekitarnya. Hal itu menyebabkan pasokan oksigen terhenti dan muncul rasa nyeri.
Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab seorang wanita mengalami gangguan ini, ternyata salah satunya adalah disfungsi tiroid. Salah satu pemicu menoragia pada wanita adalah hipotiroidisme, yaitu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak mampu memproduksi hormon tiroid dalam jumlah cukup yang dibutuhkan oleh tubuh.
Hipotiroidisme, Disfungsi Tiroid yang Bisa Sebabkan Menoragia
Hipotiroidisme atau hipotiroid adalah sebuah kondisi penyakit yang menyebabkan kelenjar tiroid tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Gangguan ini bisa menyebabkan seseorang mengalami masalah dengan berat badan, karena bisa memicu kenaikan berat badan yang membuat tubuh menjadi lebih gemuk.
Baca juga: Ketahui Lebih Banyak Lagi Penyebab Hipertiroid
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh. Meski kelenjar tiroid tidak bekerja sendiri, namun gangguan dan penurunan aktivitas dari organ ini cukup memberi pengaruh pada tubuh. Pasalnya, hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid masuk ke aliran darah dan memengaruhi hampir semua bagian tubuh, termasuk jantung, otak, kulit, hingga siklus menstruasi.
Seringnya hipotiroid terjadi karena adanya gangguan autoimun yang menyerang kelenjar tiroid. Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya infeksi virus. Ada gejala yang sering menjadi tanda seseorang mengalami hipotiroid, di antaranya:
-
Mudah Lelah
Salah satu tanda tubuh mengalami kekurangan hormon tiroid adalah mudah merasa lelah, hampir sepanjang waktu. Sebab, hormon tiroid berperan dalam mengatur koordinasi dan keseimbangan serta energi tubuh. Karena itu, pengidap kondisi ini cenderung mudah merasa lelah dan tidak enak badan meski sudah cukup beristirahat.
Baca juga: 4 Cara Mengobati Gondok
-
Sering Kedinginan
Menurunnya kemampuan tubuh dalam melakukan metabolisme yang baik menyebabkan panas tubuh menurun. Sehingga, tubuh menjadi lebih sensitif terhadap udara dingin. Pada orang yang tidak mengalami gangguan hipotiroid, proses metabolisme akan terjadi secara terus-menerus dan lancar. Artinya, pada saat itu pula tubuh akan menghasilkan panas sebagai salah satu hasil metabolisme yang membuat tubuh menjadi lebih hangat.
-
Konstipasi
Salah satu gejala umum dari hipotiroid adalah konstipasi alias sembelit. Kondisi ini terjadi, karena penurunan kinerja otot usus yang bertugas mencerna makanan. Hipotiroid menyebabkan otot usus bekerja tidak normal, sehingga lebih lama dalam mencerna makanan.
Baca juga: Susah BAB? Segera Konsumsi 5 Makanan Ini
Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk menyampaikan keluhan awal ke dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan rekomendasi dari dokter terbaik dan terpercaya di Halodoc. Ayo, download sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan