Diduga Sebabkan Pneumonia Misterius, Waspada Serangan Virus Korona
Halodoc, Jakarta - Pada 11 dan 12 Januari 2020, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima informasi lebih lanjut dari Komisi Kesehatan Nasional tentang coronavirus yang terjadi di Tiongkok. Pihak berwenang Republik Tiongkok telah mendeteksi wabah baru ini disebabkan oleh coronavirus yang menyebabkan kasus pneumonia misterius yang terjadi di kota Wuhan. Di antara 41 kasus yang dikonfirmasi, terdapat satu kematian. Namun, kematian ini terjadi pada pasien dengan kondisi medis serius lain yang mendasarinya.
Hingga kini belum ada kasus yang teridentifikasi di negara lain. Namun, WHO meminta ke seluruh negara agar terus melakukan pemantauan aktif dan kesiapsiagaan terkait kemungkinan penyebaran virus korona. Sejauh ini, penyelidikan masih terus dilakukan supaya penyakit ini tidak menyebar luas.
Baca juga: Infeksi Virus vs Infeksi Bakteri, Lebih Berbahaya Mana?
Apa itu Coronavirus?
Pihak berwenang Tiongkok menyebutkan bahwa virus penyebab pneumonia misterius ini dinamai ‘novel coronavirus 2019’ (nCoV-2019). Sejauh ini, masih banyak yang harus dipelajari tentang penularan, tingkat keparahan, dan fitur-fitur lain yang terkait dengan coronavirus baru ini.
Meskipun Centers for Disease Control and Prevention menekankan bahwa tidak ada laporan yang dikonfirmasi tentang penularan dari orang ke orang. Namun, mengingat apa yang terjadi selama wabah MERS dan SARS, penyebaran orang ke orang adalah hal yang tidak mengejutkan.
Melansir Healthline, corona berarti 'mahkota,' sehingga virus ini memiliki bentuk seperti mahkota ketika dilihat di bawah mikroskop elektron. Kebanyakan coronavirus tidak berbahaya, tetapi mereka biasanya menyebabkan penyakit saluran pernapasan bagian atas ringan hingga sedang, seperti flu biasa. Para ahli khawatir bahwa virus ini mirip dengan SARS dan strain MERS yang lebih berbahaya. SARS memiliki tingkat kematian sekitar 10 persen, dan MERS sebesar 30 persen.
Baca juga: Ini 7 Fakta tentang Penyakit MERS
Langkah Pemerintah Tiongkok untuk Menghentikan Penyebaran Coronavirus
Wabah coronavirus penyebab pneumonia misterius ini dikaitkan dengan paparan di satu pasar makanan laut di Wuhan. Sejak 1 Januari 2020, pasar ini telah ditutup. Dari 41 kasus yang dilaporkan, tujuh di antaranya sakit parah dan enam pasien telah keluar dari rumah sakit. Sejauh ini tidak ada kasus tambahan yang terdeteksi sejak 3 Januari 2020.
Otoritas Tiongkok telah melanjutkan pengawasan intensif dan langkah-langkah tindak lanjut, serta penyelidikan epidemiologis lebih lanjut. Para ahli di Tiongkok menyebutkan bahwa kota Wuhan berada dalam musim yang rentan terjadi penyebaran penyakit menular. Oleh karena itu, warga diminta agar melakukan beberapa hal agar coronavirus tidak menyebar lebih luas. Caranya dengan memerhatikan dan menjaga sirkulasi udara dalam ruangan, hindari tempat-tempat umum yang tertutup, tidak terlalu sering berada tempat-tempat ramai, dan memakai masker jika diperlukan.
Setiap infeksi selalu menjadi risiko bagi setiap negara, karena perjalanan internasional kini sangat mudah dilakukan. Oleh karena itu, deteksi dini dan karantina adalah langkah penting dalam menghentikan penyebaran infeksi ini. Melansir Healthline, coronavirus paling umum menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang lain melalui:
-
Udara, lewat batuk dan bersin;
-
Kontak pribadi, seperti menyentuh atau berjabat tangan;
-
Menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya, lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan.
Baca juga: 4 Kebiasaan Sederhana untuk Mengatasi Flu
Organisme penyebab infeksi adalah virus, untuk itu belum ditemukan obat antivirus khusus. Oleh karena itu, segera periksakan diri ke rumah sakit jika kamu mengalami tanda-tanda dan gejala klinis seperti demam, batuk, dan kesulitan bernapas. Kamu juga bisa buat janji dengan dokter langsung menggunakan aplikasi Halodoc agar lebih praktis.
Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2020. Novel Coronavirus – China.
Healthline. Diakses pada 2020. Mysterious Viral Outbreak in China Is Coronavirus: What to Know.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan