Didik Anak dengan Diet Keto, Bolehkah?
Halodoc, Jakarta – Bagi ibu yang sedang menjalani diet ketogenik atau keto, tentunya akan lebih mudah mempersiapkan makanan bila seluruh anggota keluarga yang lain juga ikut menjalani diet tersebut. Namun, bagaimana dengan anak-anak? Mungkin ibu berpikir diet keto juga bermanfaat untuk membantu Si Kecil yang kelebihan berat badan. Sebelum mendidik anak dengan diet keto, ada baiknya ibu ketahui dulu apakah aman bila anak-anak menjalani diet ketogenik di sini.
Baca juga: Pahami Tips Turunkan Berat Badan untuk Anak Obesitas
Diet keto yang memiliki pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak ini telah terbukti dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan. Dalam beberapa tahun terakhir, diet keto juga mulai dilirik sebagai metode untuk membantu mengelola kondisi kesehatan tertentu pada anak-anak, seperti epilepsi dan kanker otak. Meskipun diet keto relatif aman untuk orang dewasa, tetapi beberapa ahli gizi mengungkapkan bahwa diet ketogenik tidak dianjurkan untuk anak-anak, baik untuk menurunkan berat badan maupun bertujuan untuk kesehatan. Berikut ini alasannya:
1. Anak-anak Masih Perlu Karbohidrat
Anak-anak masih berada dalam masa di mana mereka mengalami pertumbuhan yang cukup besar, serta masih mengembangkan preferensi makanan mereka. Selama masa yang krusial ini, memenuhi kebutuhan nutrisi anak sangat penting. Terlalu membatasi asupan makanan tertentu atau kelompok mikronutrien tertentu, seperti yang dilakukan pada diet keto, dapat berdampak pada pertumbuhan dan kesehatan anak secara keseluruhan.
Beberapa ahli malah khawatir diet ketogenik dapat berbahaya bagi anak-anak. Sebab, mereka masih membutuhkan setidaknya asupan karbohidrat dalam jumlah sedang untuk mendukung pertumbuhan baik secara fisik maupun mental. Perlu diketahui, jumlah karbohidrat yang dibutuhkan anak-anak adalah sekitar 45–65 persen dari total asupan kalori. Sedangkan bila menjalani diet keto, anak mungkin hanya bisa mengonsumsi 5–10 persen karbohidrat dari total asupan kalori.
2. Anak Jadi Pemilih Makanan
Membatasi asupan makanan juga dikhawatirkan dapat membuat anak menjadi pemilih makanan yang menyebabkan mereka kekurangan nutrisi atau meningkatkan risiko mereka untuk masalah-masalah, seperti rendahnya kepadatan tulang, sembelit, kelelahan, mudah marah, serta mengidam karena asupan serat dan kalori yang rendah.
Baca juga: Anak-Anak Bolehkah Jadi Vegetarian?
3. Fase Ketoasidosis Berbahaya untuk Anak
Diet ketogenik menyebabkan tubuh memasuki kondisi ketosis yang mengakibatkan tubuh membakar lemak sebagai sumber utama bahan bakar. Apabila dibiarkan saja, ketosis bisa berkembang menjadi ketoasidosis, yaitu kondisi yang lebih serius di mana darah menjadi asam dan dapat mengancam jiwa. Hal ini karena tubuh membakar lemak pada kecepatan yang tinggi, sehingga organ hati tidak dapat mengimbangi dengan menghasilkan keton.
Hal yang menjadi masalah adalah seorang anak mungkin juga tidak bisa mengetahui kapan memasuki fase ketoasidosis. Karena itu, orangtua dianjurkan untuk tidak mendidik anak dengan diet keto.
Lantas, bagaimana bila anak kelebihan berat badan? Meski anak perlu menurunkan berat badan, tetapi membatasi asupan karbohidrat anak bukanlah metode penurunan berat badan yang baik. Anak hanya boleh menerapkan diet restriksi tersebut bila itu memang direkomendasikan oleh dokter dan penerapan dietnya juga harus berada di pengawasan dokter.
Kuncinya adalah membangun kebiasaan sehat yang berkelanjutan. Bila anak hanya mengalami sedikit kelebihan berat badan, orangtua bisa memilihkan sumber karbohidrat yang baik untuk anak. Orangtua juga bisa mengganti kebiasaan anak yang suka mengonsumsi karbohidrat dari makanan atau minuman yang tidak sehat dengan pilihan sumber karbohidrat yang lebih sehat. Hindari makanan seperti kue, keripik, roti putih, nasi, dan pasta. Biarkan juga anak mengonsumsi protein yang dibutuhkan untuk merasa kenyang dan energi.
Baca juga: 5 Tips Mengatur Pola Makan untuk Anak Obesitas
Bila ibu ingin berdiskusi pada dokter mengenai pola makan yang sehat untuk anak, gunakan saja aplikasi Halodoc. Ibu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk bertanya apa saja seputar kesehatan kapan dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatan ibu dan keluarga.