Perbesar Peluang Hidup dengan Mendeteksi Kanker Serviks Sejak Dini
Halodoc, Jakarta - Serviks adalah area tubuh perempuan yang terletak antara vagina dan bagian rahim. Ketika sel-sel pada bagian serviks menjadi abnormal dan berkembang biak dengan tak terkendali, inilah gejala awal terjadinya kanker serviks. Kanker ini mematikan, karena menjadi jenis penyakit yang paling banyak merenggut nyawa perempuan.
Jenis virus tertentu yang dikenal dengan nama Human Papilloma Virus (HPV) menjadi penyebab utama kanker serviks. Namun, kanker ini nyaris tidak menimbulkan gejala hingga akhirnya masuk pada stadium lanjut. Meski demikian, kamu bisa mengetahui gejalanya, seperti terjadinya perdarahan abnormal yang muncul sebelum siklus menstruasi, setelah berhubungan intim, atau setelah masa menopause.
Sekilas Mengenai HPV
Virus HPV disinyalir menjadi pemicu utama kanker serviks yang ditularkan secara seksual. Penularan ini bisa terjadi dari hubungan intim, baik secara anal, oral, maupun vaginal. Ada sekitar 200 jenis virus HPV, tetapi tidak semuanya menyebabkan kanker serviks. Hanya dua hal disinyalir menjadi penyebabnya. Tidak hanya kanker serviks, virus HPV bisa menyebabkan berbagai jenis kanker lainnya, seperti kanker dubur, orofaringeal, vagina, dan vulva.
Baca juga: Komplikasi yang Bisa Diakibatkan oleh Kanker Serviks
Deteksi Kanker Serviks Sejak Dini
Sebenarnya, jika ditangani dengan segera, pengidap kanker serviks masih memiliki peluang hidup lebih lama. Meski tidak menimbulkan gejala, tetapi kamu bisa melakukan deteksi dini untuk tindakan pencegahannya. Beberapa cara yang bisa dicoba antara lain:
-
Tes Pap Smear
Pap smear ini bisa menemukan sel-sel abnormal lebih awal sehingga bisa dilakukan tindakan pengobatan sebelum sel ini berubah menjadi sel kanker. Tes ini membantu mendeteksi adanya sel kanker pada serviks sehingga memungkinkan untuk dilakukan penanganan dengan segera.
Wanita diharuskan untuk melakukan tes pap smear mulai usia 21 tahun, dengan jangka waktu pengulangan setiap 3 tahun sekali. Sementara itu, wanita dengan usia antara 30 hingga 65 tahun disarankan melakukan tes setiap 5 tahun sekali, meski bisa dilakukan setiap 3 tahun sekali. Bagi wanita dengan usia lebih dari 65 tahun, tes bisa dilakukan setiap 10 tahun sekali.
Baca juga: Cegah Kanker Serviks dengan Buah Bit
-
Tes HPV
Infeksi HPV umum terjadi, tetapi sebagian besar hilang dengan sendirinya tanpa menyebabkan masalah. Namun, pada beberapa kasus, virus ini menyebabkan perkembangan sel menjadi abnormal yang menyebabkan kanker. Tes ini bisa dilakukan bersamaan dengan tes pap smear untuk mendeteksi adanya infeksi dalam tubuh.
Vaksinasi HPV rutin untuk anak perempuan dan laki-laki bisa dimulai sejak usia 9 tahun. Vaksin juga dianjurkan untuk wanita usia 13 hingga 26 tahun dan pria usia 13 hingga 21 untuk yang belum pernah mendapatkan vaksinasi sebelumnya.
Selain itu, perlu diperhatikan untuk melakukan hubungan intim tanpa berganti pasangan, atau menggunakan pengaman untuk mencegah terjadinya penularan virus ini, terlebih jika pasangan belum pernah mendapatkan imunisasi sebelumnya. Khusus untuk wanita, hindari merokok karena meningkatkan risiko kanker serviks.
Baca juga: Perlukah Pemeriksaan Kanker Serviks Sebelum Menikah?
Itu tadi dua cara untuk mendeteksi adanya kanker serviks yang bisa kamu lakukan. Organ intim bersifat sangat sensitif, jadi jangan abaikan gejala apa saja yang terasa janggal. Supaya mendapatkan diagnosis yang akurat, kamu bisa pakai aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc dan pilih layanan Tanya Dokter. Semoga bermanfaat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan