Demam Dapat Menyebabkan Tunarungu, Benarkah?
Halodoc, Jakarta – Gangguan pendengaran merupakan kondisi berkurangnya kemampuan telinga untuk menangkap suara. Tentu saja, ini akan membuat kamu menjadi lebih sulit berkomunikasi, karena kamu pun tidak mampu mendengar dengan baik apa yang sedang dikatakan oleh lawan bicara.
Ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya ketulian, mulai dari trauma, masuknya benda asing, infeksi, hingga tumor. Namun, benarkah demam dapat menyebabkan tunarungu?
Deman menjadi salah satu gelaja umum yang sering muncul ketika kamu terserang flu. Ternyata, demam atau semua penyakit yang berhubungan dengan suhu tubuh dapat merusak koklea yang berakibat pada menurunnya kemampuan mendengar seseorang. Misalnya ketika kamu terserang flu. Demam dan hidung tersumbat akan membuat fungsi telinga mengalami penurunan. Kondisi ini bisa jadi hanya bersifat sementara atau bahkan permanen.
Demam Menggangu Kinerja Tabung Eustachia pada Telinga
Demam dapat menyebabkan tunarungu dan ini termasuk dalam kategori gangguan pendengaran tipe konduksi. Kondisi ini disebabkan karena telinga bagian tengah tidak mampu menangkap gelombang suara. Sekilas, gangguan pendengaran ini mirip dengan saat telinga bagian tengah kamu mengalami infeksi.
Pada dasarnya, di dalam telinga bagian tengah terdapat sebuah tabung yang disebut dengan tabung Eustachia. Saat kamu demam atau terkena flu, tuba ini akan diblokir, membuat kamu merasa seperti mendengar dengungan pada telinga atau yang biasa disebut dengan bindeng. Kondisi ini sama seperti ketika kamu bepergian menggunakan pesawat terbang.
Baca juga: 5 Fakta Tentang Kotoran Telinga
Bindeng atau dengungan ini muncul karena tabung Eustachia sedang mengontrol tekanan udara pada telinga bagian tengah. Tabunng ini juga berperan sebagai penghubung antara telingah bagiah tengah dengan hidung dan tenggorokan. Semakin tinggi suhu tubuh atau semakin banyak sinus yang terkumpul, kemampuan mendengar juga akan semakin berkurang. Inilah mengapa pengidap flu akut sering mengalami permasalahan pada pendengaran mereka.
Faktanya, hasil penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa demam tinggi menyumbang lebih dari 1.800 kasus gangguan pendengaran setiap tahunnya.
Flu dan Gangguan Pendengaran Sensorineural
Demam dapat menyebabkan tunarungu sering dikaitkan dengan panyakit flu, meski pada kenyataannya, semua penyakit dengan gejala demam memang memberikan pengaruh terhadap fungsi telinga. Seperti misalnya flu yang bisa membuat kamu turut mengalami gangguan pendengaran sensorineural.
Gangguan pendengaran sensorineural sendiri disebabkan karena kerusakan telinga bagian dalam, termasuk syaraf dan sel-sel rambut yang berperan untuk mengirimkan sinyal suara menuju ke otak. Penyakit telinga ini sering digambarkan sebagai hilangnya kemampuan mendengar pada salah satu atau kedua telinga yang terjadi secara mendadak.
Baca juga: Telinga Sering Berdenging? Hati-Hati Gejala Meniere!
Saat kamu terserang flu, syaraf yang berada di telinga bagian dalam akan terinfeksi oleh virus. Oleh karena itu, kalau kamu mendadak kehilangan kemampuan mendengar ketika sedang flu, segera kunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan telinga lebih lanjut. Beberapa dokter biasanya menggunakan steroid untuk mengembalikan fungsi telinga kamu.
Pasalnya, beberapa orang menganggap berkurangnya kemampuan mendengar ketika flu ini hanya sebagai persoalan sepele. Padahal, bisa jadi kamu akan kehilangan fungsi pendengaran sepenuhnya jika tidak mendapatkan penanganan segera. Jadi, jangan sampai menunggu hingga keadaan menjadi lebih buruk. Kapan saja kamu mengalami kondisi tubuh yang tidak biasa, kamu bisa membuka aplikasi Halodoc dan menanyakan langsung pada dokter ahli melalui fitur live chat.
Tak hanya bertanya langsung pada dokter, dengan aplikasi Halodoc, kamu juga bisa membeli obat-obatan atau melakukan cek lab tanpa harus keluar rumah dengan menggunakan layanan Apotek Antar dan Lab Service. Aplikasi ini bisa kamu download di ponsel iPhone atau Android.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan