Daya Ingat Menurun karena Kurang Tidur, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   21 Juni 2019
Daya Ingat Menurun karena Kurang Tidur, Benarkah?Daya Ingat Menurun karena Kurang Tidur, Benarkah?

Halodoc, Jakarta – Banyaknya aktivitas membuat seseorang harus merelakan jam tidur. Bahkan ketika dipaksa untuk tidur, pekerjaan yang belum tuntas membuat tidurnya tidak nyaman. Tak heran jika kebanyakan orang memilih untuk menyelesaikan pekerjaan terlebih dulu sebelum akhirnya tidur hingga larut malam. Tentunya, tidur larut dan begadang tidak boleh dibiasakan, karena berdampak negatif bagi tubuh.

Baca Juga: 5 Tanda Akibat Kurang Tidur yang Perlu Diketahui

Salah satunya adalah penurunan daya ingat. Pakar psikologi dari UC Irvine, Steven J Frenda, menyebutkan orang yang memiliki waktu tidur lebih sedikit berisiko tinggi mengalami penurunan atau kesalahan mengingat yang fatal, dibanding orang yang tidur cukup. Mengapa begitu?

Alasan Kurang Tidur Bisa Menurunkan Daya Ingat

Saat tidur nyenyak, otak merekam berbagai hal yang dipelajari dan dialami seharian ke dalam ingatan jangka pendek. Hal ini memungkinkan otak memproses dan menguatkan daya ingat secara optimal. Tidur juga membuat saraf-saraf otak yang menyimpan memori punya kesempatan untuk memperbaiki diri, sehingga bisa bertugas dengan baik pada hari selanjutnya.

Namun ketika kamu kurang tidur, proses penyimpanan memori ke dalam ingatan jangka pendek menjadi terganggu. Akibatnya, daya ingat menurun dan membuat kamu mudah lupa.

Baca Juga: Alasan Kurang Tidur Dapat Memengaruhi Metabolisme Tubuh

Selain menurunkan daya ingat, berikut ini dampak negatif kurang tidur yang perlu diwaspadai:

  • Penuaan dini. Ketika kamu kurang tidur, tubuh melepaskan hormon stres (bernama kortisol) yang bisa memecah kolagen (bertugas untuk menjaga kulit tetap elastis dan halus). Maka itu, orang yang kurang tidur cenderung memiliki kulit pucat, kantung mata menghitam, muncul garis-garis halus di wajah, dan kulit menjadi kusam.

  • Obesitas. Orang yang memiliki gangguan tidur cenderung memiliki nafsu makan dan rasa lapar yang lebih tinggi. Tak heran jika orang yang begadang akan makan pada malam hari karena mendadak lapar. Orang yang kurang tidur cenderung mudah lelah dan malas berolahraga, sehingga semakin meningkatkan risiko kelebihan berat badan.

  • Penurunan sistem imun. Saat tidur, sel-sel dalam darah bekerja aktif melawan infeksi penyakit. Namun ketika kamu kurang tidur, tubuh tidak bisa bekerja efektif dalam melawan infeksi penyakit karena daya tahan tubuh yang melemah.

  • Gairah seks menurun. Kurang tidur ternyata bisa menurunkan libido dan keinginan untuk berhubungan intim. Produksi hormon reproduksi juga menurun ketika kamu mengalami gangguan tidur yang berkepanjangan.

Baca Juga: Kurang Tidur, Bisa Akibatkan 4 Hal Ini Bagi Kesehatan

Jadi, benar jika daya ingat bisa menurun jika kamu keseringan begadang hingga kurang tidur. Untuk menghindari dampak negatif tersebut, kamu perlu memastikan tidur cukup, setidaknya 6-8 jam sehari atau disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Agar tidur lebih nyenyak, kamu bisa membuat suasana kamar tidur kondusif, menjauhkan gadget dari jangkauan, mematikan lampu utama (ganti dengan lampu tidur), atau melakukan aktivitas yang bisa merangsang kantuk (seperti membawa buku).

Kalau kamu punya keluhan sering lupa atau gangguan tidur, jangan ragu untuk berbicara pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Tanpa perlu antre, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan di sini. Kamu juga bisa tanya jawab sama dokter dengan download aplikasi Halodoc.