Daging Merah Sebabkan Kanker, Mitos atau Fakta?
Halodoc, Jakarta - Bila gula sering menjadi kambing hitam dari penyakit diabetes. Maka daging merah pun sering “dituduh” sebagai penyebab kanker. Nah, bagi kamu yang suka mengonsumsi jenis daging ini, sebaiknya perlu berpikir dua kali. Namun, benarkah daging merah bisa sebabkan kaker? Berikut penjelasannya dari kacamata sains:
Peradangan dan Sel-sel abnormal
Tuduhan yang dilayangkan pada daging merah menyangkut kanker, ternyata bukan tanpa landasan yang main-main, lho. Faktanya, World Health Organization (WHO) sudah menempatkan daging merah yang diproses ke dalam makanan yang bersifat karsinogen. Misalnya, seperti sosis dan bacon. Nah, karsinogen sendiri merupakan zat yang dapat menyebabkan kanker dengan cara memengaruhi gen atau merusak sel-sel normal menjadi sel kanker.
Baca juga: Inilah Manfaat dan Risiko Mengonsumsi Daging Merah
Jadi, enggak menutup kemungkinan bahwa bila daging ini dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan kanker. Apalagi bila cara mengolahnya dimasak terlalu lama atau sampai gosong. Nah, kalau ada anggapan daging yang dibakar menggunakan arang dapat menyebabkan kanker, itu keliru. Sebab bukan arangnya yang memicu kanker, melainkan zat pada daging yang berubah menjadi zat bersifat karsinogenik akibat dipanasi terlalu lama.
Ada juga studi menarik di AS yang bisa kamu simak. Kata ahli dalam studi itu, molekul Neu5Gc bisa memicu terbentuknya sel-sel kanker pada diri seseorang. Nah, molekul ini sendiri banyak ditemukan dalam daging sapi, domba, dan babi.
Enggak cuma itu saja berlebihan mengonsumsi daging ini juga bisa menimbulkan peradangan dalam tubuh. Kamu mesti waspada, dalam jangka panjang hal ini dapat membentuk sel-sel abnormal dalam tubuh, alias sel kanker.
Selain itu ada pula hal lainnya di dalam daging merah yang bisa memicu kanker. Menurut para ahli, konsumsi zat besi yang tinggi bisa jadi alasan mengapa daging ini dapat meningkatkan risiko kanker usus. Selain itu, zat yang disebut heme dalam daging merah (yang membuat daging berwarna merah) juga diduga bisa merusak lapisan usus besar. Kata ahli, zat ini akan mengganggu lapisan usus ketika daging merah diolah dengan cara dibakar, karena bisa menimbulkan senyawa penyebab kanker.
Baca juga: Suka Makan Steik, Kenali Dulu Jenis Steik dan Kematangannya
Tidak Matang Lebih Berisiko
Menurut seorang profesor sekaligus peraih Nobel tahun 2008 dalam bidang kesehatan, memang ada keterkaitan antara konsumsi daging merah dan susu dengan peluang penyakit kanker, khususnya kanker usus besar. Dari hasil penelitian yang dilakukannya, si ahli mengatakan banyak penderita kanker usus besar dari negara yang sejak lama mengonsumsi daging merah dengan porsi yang cukup tinggi. Misalnya, di Uruguay, Selandia Baru dan Argentina.
Nah, yang diwaspadai, risiko kanker akan semakin meningkat bila seseorang mengonsumsi daging tanpa dimasak secara matang. Contohnya, mengonsumsi processed meat dalam jumlah banyak.
Baca juga: Enggak Makan Daging, Jadi Vegan Bisa Lebih Sehat?
Meskipun begitu, penelitian terkait antara kanker dengan jenis daging ini masih terus dilakukan. Para ahli juga mengingatkan, bukan berarti sama sekali tak boleh mengonsumsi daging merah. Yang mesti dicermati adalah porsi dan cara mengolahnya. Sederhananya, jangan terlalu banyak dan tidak terlalu matang atau gosong.
Jangan lupa juga, enggak hanya daging ini saja lho yang bisa memicu kanker. Sebab masih banyak makanan lainnya di luar sana yang bisa memicu kanker.
Punya masalah kesehatan atau ingin tahu cara aman mengonsumsi daging merah? Kamu bisa lo bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!