Cek Kalori Jajanan Favorit yang Super Nagih
Halodoc, Jakarta – Ada banyak jajanan favorit orang Indonesia yang bikin nagih. Jajanan favorit ini sudah dipastikan posisinya sebagai camilan sebelum atau sesudah makan. Nah, kalau kamu sengaja makan jajanan favorit ini sebagai camilan sebelum makan, kira-kira berapa banyak ya kalorinya?
Kamu perlu membatasi jajanan favorit sebelum makan. Jika terlalu kenyang saat ngemil, nantinya bisa membuat kamu tidak punya selera makan. Perlu diketahui juga, bahwa jumlah kalori camilan yang dianjurkan adalah sekitar 150-200 kalori. Untuk membuktikannya, coba cek berapa kalori masing-masing jajanan favorit kamu:
-
Gorengan
Jajanan ini termasuk populer dan banyak digemari. Selain praktis, gorengan memang memiliki rasa yang enak dan cenderung membuat seseorang ketagihan. Namun hati-hati, selain tinggi kalori makanan jenis ini juga mengandung lemak “jahat” yang bisa memicu penyakit kardiovaskular dan kolesterol tinggi.
Baca juga: Menu Diet Sehat Bebas Kalori
Pada dasarnya bahan-bahan dalam membuat gorengan adalah jenis makanan yang sehat yaitu, tempe, tahu, ubi dan pisang. Namun, cara pengolahannya yang menggunakan tepung, gula, dan minyak menjadikan makanan ini tinggi lemak.
Contohnya pisang goreng, satu buah pisang goreng rata-rata mengandung 2 gram lemak total, termasuk 1 gram lemak jenuh serta 49 miliggram kolesterol. Mengonsumsi pisang goreng menyumbang sekitar 5 persen lemak jenuh dalam tubuh. Gorengan mengandung sampai 140 kalori.
Jadi, penting untuk membatasi konsumsi gorengan jika ingin menjaga kesehatan jantung dan organ tubuh lain. Selain dari itu, tumpukan lemak dari gorengan yang dikonsumsi pun bisa menyebabkan berat badan bertambah.
2. Pempek
Makanan khas dari Palembang ini juga sering dijadikan pilihan untuk mengganjal perut yang lapar. Namun, ternyata ada tumpukan lemak yang bisa mengancam tubuh. Apalagi cara penyajian beberapa jenis pempek adalah digoreng.
Pempek memiliki kandungan 39 kkal (kilokalori), 1 kkal setara dengan 1.000 kalori. Pempek juga mengandung 4,72 g karbohidrat, 1,04 g lemak, dan 2,52 gram protein dalam setiap potong. Makanan ini pun biasa disajikan dengan kuah cuka sebagai pendamping. Nah, selain tinggi kalori, terlalu banyak mengonsumsi pempek pun bisa memicu masalah lambung. Jadi ada baiknya untuk membatasi konsumsi pempek, ya.
Baca juga: Bisakah Tetap Sehat Meski Makan Nasi Padang?
3. Siomai dan Batagor
Meski dikukus, setiap potong siomai yang disajikan mengandung 51 kkal, 6,03 g karbohidrat, 0,85 gram lemak, dan 4,54 gram protein. Kalau kamu mengonsumsi satu porsi penuh, dengan tambahan kol, kentang dan bumbu kacang, jumlah kalori bisa mencapai 500 kkal.
Sementara pada batagor, dalam satu potong terkandung 58 kkal, 5,83 gram karbohidrat, 2,98 gram lemak, dan 2,06 g protein. Hal ini bisa lebih parah karena batagor disajikan dengan cara digoreng dan ditambah dengan bumbu kacang.
4. Biskuit
Biskuit sering dijadikan pilihan camilan yang praktis. Karena makanan ini biasanya sudah berbentuk kemasan tanpa perlu melewati proses lain lagi. Namun, ternyata mengonsumsi biskuit bisa menyumbang hingga 120 kalori ke dalam tubuh.
Meski ada beberapa jenis biskuit yang dilengkapi dengan kandungan protein dan serat, jumlah konsumsinya tetap perlu diperhatikan. Apalagi beberapa produk biskuit mengandung banyak krim, gula dan perasa lain yang bisa memicu kenaikan berat badan.
Baca juga: Inilah Manfaat Mengonsumsi Makanan Manis
5. Martabak Manis
Setiap satu porsi martabak manis mengandung hingga 347 kkal. Selain itu, ada pula kandungan karbohidrat yaitu sekitar 44,66 gram dan 16,12 gram lemak, serta 8,97 gram protein. cemilan ini nyatanya memiliki kalori yang sangat tinggi. Apalagi sering disajikan dengan tambahan taburan lain, seperti biskuit atau kacang.
Ternyata ada banyak kalori yang “tersembunyi”, ya di camilan yang ada di sekitar kamu. Kalau sudah tahu, coba untuk mengurangi jumlah konsumsinya, ya. Sebaiknya kamu perlu pilih-pilih lagi mana saja camilan yang sehat dan tidak mengandung banyak kalori. Untuk memastikannya, kamu dapat bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang!