Cegah Retinoblastoma Sejak Dini, Anak Harus Rutin Cek Mata
Halodoc, Jakarta – Retinoblastoma adalah sejenis kanker mata yang memengaruhi retina dan lapisan bagian dalam mata. Sel saraf dalam cahaya retina berfungsi mengirimkan gambar ke otak dan memungkinkan kita untuk melihat.
Keberadaan retinoblastoma menyebabkan tumor (rumpun sel) tumbuh di retina. Ini terjadi ketika sel-sel saraf tumbuh di luar kendali. Ini berarti mata tidak dapat berkomunikasi dengan otak sebagaimana seharusnya.
Retinoblastoma dapat terjadi di semua usia, tetapi kebanyakan kasus pada anak-anak dengan usia di bawah 2 tahun. Tumor bisa di satu mata atau kedua mata dan jarang menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Gejala Retinoblastoma
Tanda awal retinoblastoma yang paling umum adalah leukocoria (pupil putih keruh). Dalam cahaya terang, pupil bisa terlihat keperakan atau kuning. Kemudian, tanda-tanda yang lain, yaitu:
-
Besar mata yang tidak segaris seperti seharusnya
-
Mata juling
-
Pupil mata yang lebih besar dari biasanya
-
Mata berawan pada bagian pupilnya
-
Mengalami penglihatan yang buruk
Penyebab Retinoblastoma
Sebagian besar kasus retinoblastoma disebabkan oleh mutasi genetik (perubahan gen). Ketika seorang anak mewarisi mutasi genetik dari orangtua. Seringkali, bayi akan lahir dengan retinoblastoma.
Selain itu, penyakit mata ini juga bisa terjadi secara spontan pada janin selama kehamilan. Sebagian besar anak-anak akan mengembangkan retinoblastoma sebelum mereka berusia 1 tahun.
Bisakah Retinoblastoma Dicegah?
Pada orang dewasa, risiko untuk mendapatkan kanker dapat dikurangi dengan menghindari faktor-faktor tertentu, seperti merokok atau paparan bahan kimia berbahaya di tempat kerja. Akan tetapi, tidak ada faktor risiko yang dapat dihindari untuk retinoblastoma. Jika anak mengalami retinoblastoma, penting untuk menyadari bahwa orangtua atau anak tidak melakukan apapun yang menyebabkan anak mengidap retinoblastoma.
Dalam beberapa kasus, perubahan gen yang menempatkan seseorang pada risiko tinggi retinoblastoma adalah keturunan (diwariskan dari orang tua ke anak). Orang yang telah memiliki retinoblastoma mungkin ingin mempertimbangkan konseling genetik sebelum memiliki anak untuk belajar lebih banyak tentang risiko mewariskan perubahan gen. Selain itu, mungkin untuk mengeksplorasi cara-cara untuk menghindari hal ini.
Misalnya, pilihan yang mungkin dipertimbangkan oleh beberapa orang adalah menggunakan fertilisasi in vitro dan menanam hanya embrio yang tidak memiliki perubahan gen. Jika pilihan pencegahan tidak digunakan, maka anak-anak yang lahir dari orangtua dengan riwayat retinoblastoma harus diperiksa untuk mengetahui indikasi kanker dimulai segera setelah lahir. Ini dikarenakan deteksi dini kanker dapat meningkatkan kesempatan untuk pengobatan yang berhasil.
Pemeriksaan Rutin Mata Anak
Mata dan penglihatan yang sehat merupakan bagian penting dari perkembangan anak-anak, karenanya harus diperiksa secara teratur sebagai deteksi dini. Bayi yang baru lahir harus diperiksa kesehatan matanya oleh dokter anak. Bayi baru lahir (termasuk bayi prematur) dengan riwayat keluarga yang punya penyakit mata berisiko tinggi punya kelainan mata.
Oleh karena itu, anak-anak harus secara rutin menjalani pemeriksaan kesehatan mata dan tes ketajaman visual (tes yang mengukur ketajaman penglihatan) dengan dokter anak ataupun dokter mata.
Kemudian pada usia 5 tahun, anak-anak harus diperiksa kembali untuk mengetahui visi dan penyelarasan mata. Setelah usia 5 tahun, pemeriksaan rutin harus dilakukan di sekolah dan kantor dokter utama. Jika gejala, seperti menyipitkan mata atau sering terjadi sakit kepala ini merupakan deteksi dini kalau anak perlu pemeriksaan mata.
Tanda-tanda anak memiliki masalah mata, yaitu:
-
Menggosok mata secara konstan
-
Sensitivitas cahaya ekstrim
-
Fokus yang buruk
-
Pelacakan visual yang buruk (mata mengikuti objek)
-
Keselarasan abnormal (setelah usia 6 bulan)
-
Kemerahan mata kronis
Pada anak-anak usia sekolah, tanda-tanda lain yang harus diperhatikan termasuk:
-
Tidak dapat melihat objek dari kejauhan
-
Kesulitan membaca papan tulis
-
Menyipitkan mata
-
Kesulitan membaca
-
Duduk terlalu dekat dengan TV
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai retinoblastoma, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk orangtua. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Baca juga:
- Ini Penyebab Retinoblastoma yang Menyerang Anak
- Kenali 8 Jenis Kanker yang Sering Menyerang Anak dan Gejalanya
- Penyebab Kanker Sarkoma Jaringan Lunak
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan