Cara Penularan SARS yang Harus Diketahui
Halodoc, Jakarta - Sindrom pernapasan akut berat (SARS) adalah penyakit menular yang memengaruhi sistem pernapasan. SARS diketahui telah memengaruhi 26 negara, sehingga penyakit ini menjadi salah satu penyakit yang sangat diwaspadai di dunia. SARS bisa ditularkan dari orang ke orang melalui bersin, batuk, ataupun kontak langsung dengan pengidapnya.
Baca Juga: Menghirup Asap Rokok di Tempat Umum Tingkatkan Risiko Bronkitis
Seseorang juga bisa tertular SARS dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi oleh tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi dan kemudian menyentuh mata, mulut, ataupun hidung individu normal. Penyakit ini juga diduga dapat menyebar melalui udara, tapi para peneliti belum mengkonfirmasi hal ini. Faktor lain yang meningkatkan risiko tertular penyakit ini, yakni melakukan perjalanan ke negara lain yang sedang marak terjadinya penyakit SARS.
Gejala SARS yang Perlu Diketahui
Gejala SARS terkadang tumpang tindih dengan kondisi tertentu, contohnya gejala flu. Berikut ini gejala umum dari SARS:
-
Demam di atas 38 derajat Celsius
-
Batuk kering
-
Sesak napas
-
Sakit kepala
-
Pegal-pegal
-
Kehilangan nafsu makan
-
Rasa tidak enak badan (malaise)
-
Berkeringat dan menggigil pada malam hari
-
Kebingungan
-
Diare
Gangguan pernapasan biasanya mulai muncul dalam 2–10 hari setelah seseorang terpapar virus. Ahli medis biasanya akan mengambil tindakan dengan mengkarantina pengidap SARS dan anggota keluarga memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri sebelumnya. Proses karantina biasanya memerlukan waktu selama 10 hari untuk mencegah virus menular ke orang lain. .
Lantas, Bagaimana Cara Mendiagnosis SARS?
Ketika SARS pertama kali muncul, tidak ada tes khusus yang tersedia untuk membantu dokter mendiagnosis penyakit. Sekarang beberapa tes laboratorium dapat membantu mendeteksi virus, seperti PCR, ELISA, dan IFA. Untuk menyatakan suatu tes PCR positif menunjukan SARS diperlukan paling sedikit 2 sampel yang berbeda, yaitu sampel yang diambil dari nasofaring dan tinja.
Baca Juga: 4 Penyakit Pernapasan yang Perlu Diwaspadai
Perawatan untuk Pengidap SARS
Sebenarnya, para ilmuwan belum menemukan pengobatan yang efektif untuk SARS sampai saat ini. Padahal, SARS bisa dikatakan telah menjadi penyakit yang mengancam secara global. Obat antibiotik maupun antivirus belum menunjukkan manfaat yang signifikan dalam melawan virus SARS.
Tidak ada perawatan sudah pasti efektif untuk setiap orang yang mengidap SARS. Obat antivirus dan steroid terkadang diberikan hanya untuk mengurangi gejala SARS, seperti pembengkakan paru-paru. Meski begitu, keefektifan obat-obatan tersebut bisa berbeda pada setiap orang.
Selain konsumsi obat, oksigen tambahan, ataupun ventilator digunakan untuk membantu pengidap SARS bernafas secara normal. Dalam kasus yang parah, plasma darah dari seseorang yang sudah pulih dari SARS juga dapat diberikan. Namun, belum ada cukup bukti untuk membuktikan bahwa perawatan tersebut efektif.
Langkah Pencegahan SARS
Berikut ini beberapa langkah pencegahan penularan SARS apabila kamu diharuskan berhubungan dekat dengan seseorang yang telah didiagnosis mengidap penyakit ini:
-
Cuci tangan sesering mungkin
-
Pakailah sarung tangan sekali pakai jika menyentuh cairan tubuh yang terinfeksi
-
Kenakan masker bedah saat berada di ruangan yang sama dengan pengidap SARS
-
Bersihkan permukaan-permukaan yang diduga terkontaminasi oleh virus
-
Cuci semua barang pribadi, termasuk tempat tidur dan peralatan yang bekas digunakan pengidap SARS.
Baca Juga: Penanganan Pertama yang Bisa Dilakukan Saat Terinfeksi MERS
Punya pertanyaan terkait SARS? Bicarakan saja dengan dokter Halodoc! Tinggal klik Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!