Awas, Inilah Cara Penularan Cacing Kremi
Halodoc, Jakarta - Kebersihan sangatlah penting untuk mencegah penyakit menyerang tubuh seseorang atau masuknya benda asing ke tubuh. Salah satu benda asing yang masuk ke tubuh dikarenakan kurang menjaga kebersihan adalah cacing kremi. Parasit ini dapat masuk ke tubuh melalui sentuhan kulit pada benda lain atau tidak menggunakan alas kaki ketika ke tempat yang tidak dijamin kebersihannya.
Cacing kremi dapat menyerang usus besar seseorang dengan ukurannya yang relatif kecil, yaitu sekitar 2-13 milimeter. Lalu, cacing tersebut menyebabkan infeksi di organ tersebut. Infeksi dari cacing kremi umumnya menyerang anak-anak di usia sekolah dan dapat menular. Walau begitu, kebanyakan orangtua belum paham cara untuk melindungi Si Kecil dari infeksi cacing kremi. Infeksi cacing kremi merupakan salah satu jenis infeksi dari cacing yang sering terjadi pada manusia.
Baca Juga : 6 Masalah Kesehatan Akibat Cacing Kremi
Cara Penularan Cacing Kremi pada Manusia
Infeksi dari cacing kremi dapat dengan mudah menular. Anak ibu dapat terinfeksi cacing kremi dengan hanya menelan atau menghirup telur cacing kremi secara tidak sengaja. Telur-telur ini umumnya disebarkan oleh seseorang yang telah terinfeksi. Infeksi tersebut diawali ketika seseorang menelan telur cacing kremi tersebut.
Setelah telur tersebut masuk ke dalam tubuh, telur cacing kremi tersebut akan tetap berada di usus hingga menetas dan menjadi dewasa. Ketika cacing tersebut telah dewasa, cacing kremi betina akan bergerak ke usus besar dan keluar dari tubuh melalui anus pada malam hari.
Baca Juga : Begini Cacingan Bisa Menular pada Anak-Anak
Cacing kremi betina akan bertelur pada lipatan kulit yang berada di sekitar anus dan kemudian masuk kembali ke usus besar. Telur-telur dari cacing kremi tersebut akan menimbulkan rasa gatal dan iritasi pada dubur. Ketika seseorang menggaruk daerah sekitar dubur dan tidak mencuci tangan setelahnya, telur tersebut akan pindah ke jari. Telur tersebut dapat bertahan hingga beberapa jam di tangan.
Apabila seseorang yang terinfeksi cacing kremi menyentuh suatu benda yang ada di rumah, seperti gagang pintu, tempat tidur, kursi toilet, dan lainnya, telur tersebut akan pindah ke benda tersebut. Telur cacing tersebut dapat bertahan untuk tetap hidup pada benda yang menempel hingga tiga minggu.
Baca Juga : Anak-Anak Rentan Serangan Cacing Kremi
Anak-anak terbilang mudah untuk memindahkan telur cacing kremi tersebut karena anak-anak mudah memasukkan suatu benda yang terinfeksi ke mulutnya. Telur juga dapat menempel dari jari-jari seseorang yang terkontaminasi langsung ke makanan atau cairan. Selain itu, orang dewasa juga dapat menghirup telur yang melayang di udara melalui benda yang terkontaminasi.
Terkadang, telur yang berada di anus jika sudah menetas menjadi larva akan masuk kembali ke usus seseorang yang terkontaminasi dan kembali menginfeksi usus. Hal ini dapat menyebabkan infeksi yang berkelanjutan apabila tidak mendapat pengobatan dari ahli medis.
Mungkinkah Hewan Peliharaan Menyebabkan Kontaminasi Cacing Kremi?
Pada kenyataannya, hanya manusia yang dapat menjadi satu-satunya inang cacing kremi. Hewan peliharaan kamu, seperti kucing atau anjing, tidak dapat terkena infeksi cacing kremi. Tidak perlu melakukan pengecekan ke dokter hewan apabila seseorang di rumah kamu mengalami infeksi cacing kremi.
Itulah beberapa cara penularan cacing kremi pada manusia. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal infeksi cacing kremi, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter dapat dengan mudah dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Kamu juga bisa membeli obat di aplikasi Halodoc. Tanpa perlu keluar rumah, pesananmu akan diantarkan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan