Cara Pencegahan TIA (Transient Ischaemic Attack) yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Dibandingkan stroke pada umumnya, TIA (Transient Ischaemic Attack) merupakan stroke ringan yang terjadi hanya selama beberapa saat. Orang yang mengalami kondisi ini pun biasanya akan pulih dalam waktu sehari. Meski demikian, TIA merupakan peringatan akan adanya risiko serangan yang lebih parah. Kamu yang pernah mengalami TIA berisiko tinggi terkena stroke dan serangan jantung. Karena itu, ketahui cara pencegahan Transient Ischaemic Attack di sini.
TIA adalah serangan yang terjadi saat pasokan darah ke otak mengalami gangguan selama beberapa saat. Serangan ini disebut juga dengan “stroke mini” karena umumnya berlangsung lebih singkat dari stroke, yaitu hanya selama beberapa menit hingga beberapa jam. Namun bila tidak ditangani dengan benar, risiko pengidap TIA mengalami stroke pada tahun berikutnya adalah sebesar 20 persen. Bahkan, pengidap TIA berisiko sebesar 30 persen terkena serangan jantung pada tahun yang sama.
Penyebab dan Faktor Risiko TIA
Penyebab seseorang bisa mengalami TIA adalah karena adanya gumpalan berukuran kecil yang tersangkut dalam pembuluh darah otak. Gumpalan ini bisa berupa lemak atau gelembung udara. Saat pembuluh darah otak tersumbat, otomatis darah tidak bisa mengalir menuju ke otak, sehingga akan menyebabkan beberapa bagian tertentu di otak kekurangan oksigen. Kondisi inilah yang menyebabkan terganggunya fungsi otak. Namun, gumpalan penyebab TIA akan hancur dengan sendirinya sehingga fungsi otak akan segera kembali normal. Itulah sebabnya TIA tidak menyebabkan kerusakan yang bersifat permanen.
Ada beberapa faktor yang dipercaya bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami TIA, yaitu:
-
Usia. Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang terkena Transient Ischaemic Attack semakin tinggi. Terutama bagi lansia di atas 55 tahun.
-
Jenis Kelamin. Serangan stroke mini ini juga lebih sering dialami oleh para pria daripada wanita.
-
Faktor Keturunan. Kamu juga berisiko tinggi mengalami TIA bila kamu memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami serangan stroke ini.
-
Gaya Hidup yang Tidak Sehat. Kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, dan menggunakan obat-obatan terlarang juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami TIA. Selain itu, pola hidup yang tidak terjaga juga bisa menyebabkan seseorang mudah terserang penyakit, seperti hipertensi, obesitas, dan kolesterol tinggi.
-
Mengidap Penyakit Tertentu. Orang yang mengidap penyakit jantung, seperti kelainan jantung, gagal jantung, infeksi jantung, dan detak jantung yang abnormal berisiko lebih besar terkena TIA. Selain itu, diabetes juga termasuk penyakit yang bisa memicu terjadinya serangan stroke ini.
Cara Pencegahan Transient Ischaemic Attack
Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab TIA di atas, kamu bisa melakukan langkah-langkah berikut untuk mencegah TIA terjadi:
1. Menerapkan Pola Makan Sehat
Kamu dianjurkan untuk membatasi asupan garam serta lemak dengan menghindari makanan yang asin dan berlemak. Sebaliknya, perbanyak konsumsi makanan yang kaya akan serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
2. Berolahraga Secara Rutin
Olahraga bermanfaat untuk melancarkan aliran darah dan menjaga kebugaran tubuh. Selain itu, dengan berolahraga secara rutin, kamu juga bisa menjaga berat badan tetap ideal. Oleh karena itu, kamu dianjurkan untuk berolahraga minimal 2,5 jam per minggu atau sekitar 15—30 menit per hari.
3. Hentikan Kebiasaan Tidak Sehat
Misalnya seperti, merokok, menggunakan obat-obatan terlarang, dan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
4. Menangani Penyakit Penyebab TIA
Bila kamu mengidap penyakit yang bisa menjadi faktor pemicu terjadinya TIA, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Selain mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter, kamu juga perlu mengubah gaya hidup untuk mengatasi penyakit-penyakit tersebut.
Nah, itulah beberapa cara pencegahan TIA yang bisa kamu lakukan. Kamu juga bisa memantau tekanan darah dan kolesterol dalam tubuh dengan menggunakan aplikasi Halodoc, lho. Caranya praktis banget, tinggal pilih fitur Lab Service dan petugas lab akan datang ke rumahmu untuk memeriksa kesehatanmu. Jangan lupa download Halodoc juga ya di App Store dan Google Play sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatan kamu.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan