Cara Pencegahan agar Bayi Tidak Terkena Tortikolis
Halodoc, Jakarta - Tortikolis adalah kondisi saat kepala bayi tampak miring sebelah. Ibu dapat mengenalinya saat dagunya mengarah ke kanan sementara kepalanya lebih condong ke kiri atau sebaliknya. Faktanya, 1 dari 250 bayi mengalami tortikolis. Kondisi bayi yang seperti ini harus segera diatasi karena dapat menyebabkan bayi mengalami keterlambatan dalam proses tumbuh kembangnya terutama dalam hal perkembangan motoriknya.
Bayi yang mengalami tortikolis mengalami keterlambatan seperti sulit tengkurap, sulit duduk, sulit merangkak, malas berjalan, dan cenderung menggunakan satu tangan. Maka dari itu, jika ibu melihat tanda-tanda bayi mengalami kondisi ini maka penanganan yang tepat harus segera dilakukan.
Penyebab Tortikolis pada Bayi
Para peneliti belum tahu persis penyebab bayi terkena tortikolis. Hal ini dipastikan berkaitan dengan rusaknya otot leher, sistem saraf, dan gangguan pada tulang belakang atas. Selain itu, tortikolis bisa dialami oleh bayi sejak dalam kandungan. Kondisi ini terjadi saat ada kelainan pada posisi leher semasa bayi di dalam kandungan. Posisi leher yang tidak tepat ini menyebabkan kerusakan pada otot leher sehingga mengganggu aliran darah pada leher seiring pertumbuhan bayi di dalam rahim.
Beberapa gejala tortikolis yang mudah diamati pada bayi adalah kepalanya miring ke satu arah. Selain itu jika melihat sesuatu ia cenderung tidak menggerakkan kepalanya. Terkadang saat menyusu, bayi juga kesulitan menggerakkan kepalanya atau hanya mau di salah satu sisi payudara ibunya saja.
Pencegahan Tortikolis pada Bayi
Penyakit ini belum dipastikan penyebabnya sehingga tidak ada pencegahan yang dapat dilakukan. Apalagi jika diketahui kondisi ini terjadi semenjak bayi di dalam kandungan, tidak ada hal yang dapat dilakukan oleh ibu maupun pihak medis selain dengan menunggu kelahiran dan melakukan terapi pengobatan setelahnya.
Pengobatan Tortikolis pada Bayi
Untungnya, tortikolis pada bayi atau anak-anak dapat disembuhkan dengan perawatan sederhana di rumah. Berikut ini cara yang dapat dilakukan:
1. Terapi Fisik
Sempatkan waktu untuk mengajak bayi untuk melakukan sebuah terapi fisik yang melibatkan otot lehernya. Caranya dengan mengajak bayi bermain aktif melihat ke kanan atau ke kiri menggunakan sebuah mainan atau dengan musik yang dipindah-pindahkan posisinya. Hal ini bertujuan agar bayi terbiasa untuk menggerakkan otot lehernya dan menghindarkan bayi dari resiko kaku leher.
2. Ajarkan Bayi Tengkurap
Luangkan waktu 30 menit sehari untuk mengajari bayi baru lahir untuk tengkurap. Posisi tengkurap melatih kekuatan otot leher bayi serta menghindarkan bayi dari resiko tortikolis. Ketika bayi berbaring dengan posisi tengkurap, maka otot lehernya cenderung bergerak untuk menengok ke sisi kanan atau ke sisi kiri.
3. Membiasakan Bayi Tidur dengan Posisi yang Tepat
Saat bayi hendak tidur, usahakan agar posisi tubuh dan kepala bayi sejajar. Jika bayi tidur dengan posisi miring, akan meningkatkan risiko bayi mengalami cedera otot leher.
Itulah beberapa cara untuk mengatasi tortikolis pada bayi atau terapi meluruskan kepala bayi yang miring sebelah yang perlu ibu ketahui. Selain itu, ibu dapat memeriksakan kondisi bayi dengan cara bertanya pada dokter. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan