Cara Mudah Mengajarkan Anak Agar Bisa Mengambil Keputusan Sendiri
Halodoc, Jakarta – Walaupun masih kecil, namun bukan berarti anak tidak bisa mengambil keputusan sendiri. Namun yang seringkali terjadi adalah orangtua yang menentukan segala sesuatu untuk anaknya, mulai dari baju yang dipakai Si Kecil sehari-hari, warna cat tembok di kamarnya, motif seprai kasurnya, sampai kegiatan kursus yang ia ambil.
Membantu anak mengambil keputusan tidak masalah, karena bagaimanapun orangtua menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Namun, sesekali membiarkan anak mengambil keputusan sendiri juga sangat penting, karena hal ini akan mempengaruhi kemandirian cara berpikir dan bersikapnya kelak.
Waktu diminta untuk menentukan pilihan, mungkin Si Kecil akan kebingungan. Hal ini normal karena ia belum punya banyak pengalaman dalam menentukan pilihan. Karena itu, orangtua disarankan untuk sering-sering melatih anak membuat keputusan agar Si Kecil bisa lebih mandiri, percaya diri dan bertanggung jawab ketika mengambil keputusan.
Baca juga: Bingung Mengambil Keputusan? Ternyata Ini yang Terjadi di Otak
Begini caranya mengajarkan anak mengambil keputusan:
1. Tunjukkan Pada Anak Cara Mengambil Keputusan
Bila suatu saat nanti ibu ingin membuat keputusan, misalnya saat ingin menentukan makan malam atau saat memililh film bioskop yang mana yang mau ditonton, tunjukkanlah proses pengambilan keputusan tersebut pada anak. Begitulah saran yang diberikan Peter L. Stavinoha, Ph.D, seorang psikolog anak di Children’s Medical Center Dallas. Selain itu, tunjukkan juga pada Si Kecil, kelebihan dan kekurangan setiap pilihan, kemudian bandingkan kedua pilihan satu sama lain, dan akhirnya jelaskan alasan apa yang membuat ibu menjatuhkan pada salah satu pilihan.
Misalnya, menjelang hari ulang tahun kakek, ajaklah ia untuk sama-sama ikut membeli kue untuk kakek. Di toko kue, ibu bisa mengajak Si Kecil berdiskusi mengenai kisaran harga kue yang mesti disesuaikan oleh bujet yang ibu miliki, rasa kue favorit kakek, dan ukuran kue yang kira-kira cukup untuk dibagikan kepada semua anggota keluarga. Biarkan Si Kecil melihat dan berpikir bagaimana proses yang ibu lalui mulai dari memilih kue, membandingkan kue yang satu dengan yang lain, sampai akhirnya ibu menjatuhkan pilihan pada sebuah kue. Cara ini akan membuat Si Kecil memahami bahwa sebelum menjatuhkan pilihan, ia perlu mempertimbangkan banyak hal terlebih dahulu.
2. Persempit Pilihan
Penelitian menunjukkan bahwa jika anak diperhadapkan pada terlalu banyak pilihan, ia akan lebih sulit menentukan pilihan, karena pada dasarnya ingin memilih sebanyak mungkin yang ia bisa. Jadi, lebih baik, batasi pilihan yang ibu berikan pada anak, baru kemudian minta ia untuk memilih. Misalnya, saat membeli camilan di supermarket, mintalah ia untuk memilih antara es krim atau cokelat.
3. Jelaskan Tentang Jenis-jenis Keputusan
Walaupun setiap keputusan yang diambil perlu dipikirkan terlebih dahulu, namun jelaskan pada Si Kecil bahwa keputusan-keputusan terbagi dalam berbagai tingkatan. Misalnya, memilih bekal untuk dibawa ke sekolah, memililh baju yang dipakai hari itu, dan memilih camilan merupakan keputusan-keputusan kecil yang tidak memerlukan pertimbangan yang mendalam. Dengan demikian, ketika Si Kecil dihadapkan pada keputusan kecil, ia dapat memutuskannya secara cepat. Kemudian, ada juga keputusan tingkat menengah, seperti memilih judul buku yang akan dipinjam di perpustakaan. Terakhir adalah keputusan besar yang skalanya lebih penting, seperti menentukan sekolah yang ingin dituju, memilih jenis ekskul, dan sebagainya. Jelaskan bahwa keputusan ini sebaiknya diberi pertimbangan yang lebih lama dan matang.
4. Menjelaskan Tentang Konsekuensi Sebuah Keputusan
Di balik setiap keputusan pasti ada konsekuensi yang harus ditanggung si pengambil keputusan. Ibu perlu menjelaskan hal ini pada anak agar ia dapat lebih berhati-hati membuat keputusan. Namun, Si Kecil tidak perlu takut ketika menentukan sesuatu, karena kadang-kadang orang bisa membuat keputusan yang salah. Namun, yang harus dilakukan saat keputusan yang diambil salah adalah menanggung konsekuensinya dengan tanggung jawab dan menjadikannya sebagai pembelajaran.
Baca juga: 5 Cara Didik Anak Agar Cepat Mandiri
Bila ibu ingin tahu lebih lanjut tips-tips mengenai cara mendidik anak, gunakan saja aplikasi Halodoc. Ibu bisa berdiskusi dengan dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan