Selangkangan Gatal Akibat Kutu Kelamin? Begini Cara Mencegahnya
Halodoc, Jakarta - Pernah mengalami gatal-gatal tak tertahankan pada area kelamin atau selangkangan? Hmm, bisa jadi kondisi tersebut disebabkan oleh kutu kelamin atau kutu kemaluan (Pthirus pubis). rasa gatal akibat kutu kelamin umumnya terjadi pada malam hari.
Kutu kelamin ini merupakan serangga parasit kecil yang bisa menempati area berambut di tubuh manusia. Nah, dalam kebanyakan kasus, parasit kecil ini hinggap di rambut kemaluan.
Parasit atau kutu kelamin ini hidup dengan menghisap darah melalui kulit. Hal inilah yang nantinya akan menimbulkan rasa gatal pada daerah yang terjangkiti. Meski lebih sering terjadi pada rambut kemaluan, tetapi kutu kelamin juga bisa mendiami bulu ketiak dan bulu kaki, bulu mata dan alis, janggut dan kumis, serta bulu dada dan punggung.
Pertanyaannya, bagaimana sih cara mencegah kutu kelamin? Simak ulasannya di bawah ini!
Baca juga: Selangkangan Sering Gatal, Hati-Hati Kutu Kelamin
Bukan Cuma Gatal-Gatal
Sebelum mengetahui cara mencegah kutu kelamin, ada baiknya untuk mengenali gejalanya terlebih dahulu. Gejala kutu kelamin biasanya muncul setelah 1-3 minggu kutu menempati area tubuh. Nah, berikut beberapa gejala yang bisa dialami pengidapnya.
-
Gatal di daerah pubis terutama saat berkeringat.
-
Rasa gatal pada kulit akibat reaksi, dan memburuk saat malam hari. Saat malam hari kutu kemaluan aktif menghisap darah manusia.
-
Bintik kecil berwarna merah kebiruan pada kulit bekas gigitan.
-
Ditemukan bercak merah abu-abu atau kebiruan yang disebut macula serulae.
-
Dapat meluas ke daerah lain.
-
Terdapat bintik cokelat pada pakian dalam, yang merupakan kotoran kutu kelamin.
-
Terlihat telur kutu atau kut pada rambut-rambut tersebut.
-
Bercak hitam di celana dalam yang merupakan darah kering akibat gigitan kutu ini.
-
Bisa ditemukan pembesaran kelenjar getah bening regional.
-
Demam.
-
Peradagan pada mata, bila infeksi kutu kemaluan terdapat pada bulu atau alis.
-
Peradangan dan iritasi akibat digaruk.
Adakalanya pengidap kutu kelamin tak mengalami gejala-gejala di atas. Alhasil, pengidapnya bisa menyebarkan kutu kemaluan pada orang lain tanpa disadarinya.
Baca juga: Kutu Kelamin Dapat Muncul di Ketiak, Apa Penyebabnya?
Kembali ke tajuk utama, bagaimana sih cara mencegah kutu kelamin?
Tips Mencegah Kutu Kelamin
Untungnya terdapat beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk mencegah kutu kelamin. Nah, berikut ini tips-tips yang bisa kita lakukan:
-
Hindari berbagai pakaian, handuk, atau seprei dengan orang yang terinfeksi kutu kelamin.
-
Jaga kebersihan tubuh dan tempat tidur.
-
Hindari mencoba pakaian dalam, atau pakaian renang. Bila harus mencobanyanya, pastikan untuk mengenakan pakaian dalam.
-
Bila terdiagnosis mengidap kutu kelamin, ajak anggota keluarga (pasangan dan anak) untuk memeriksakan diri ke dokter.
-
Jangan melakukan hubungan seksual hingga dinyatakan sembuh oleh dokter.
Baca Juga: Inilah Ciri Penyakit Menular Seksual pada Pria dan Wanita
Awasi Penularannya
Kutu kelamin ini bisa berpindah dari satu orang ke orang lain melalui beberapa cara. Nah, berikut ini cara penularannya:
-
Kontak seksual. Penyebarannya paling banyak terjadi melalui kontak seksual (termasuk seks oral), baik menggunakan alat kontrasepsi maupun tidak.
-
Pakian hingga handuk. Meski jarang terjadi, kutu ini juga bisa menyebar akibat pengunaan pakaian, seprai, atau handuk secara bersama-sama.
-
Kasur yang terpapar. Pada anak-anak, cara penularan kutu kelamin bisa terjadi ketika anak tidur di atas kasur yang sudah terpapar parasit ini dari orang dewasa yang terinfeksi.
-
Pelecehan seksual. Di lain sisi, infeksi kutu kemaluan pada anak juga bisa menandakan adanya kemungkinan pelecehan seksual. Oleh karena itu, orangtua perlu menyelidiki lebih lanjut.
Mau tahu lebih jauh mengenai kutu kelamin? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Referensi:
US National Library of Medicine National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Pubic lice.
Healthline. Diakses pada 2020. Pubic Lice Infestation.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Pubic lice.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan