Cara Mengonsumsi Daging Tanpa Takut Kolesterol
Halodoc, Jakarta - Meski daging banyak mengandung nutrisi yang menyehatkan tubuh, tapi juga sarat akan lemak tak jenuh yang bisa memicu kolesterol jahat (low-density lipoprotein/LDL), lho. Oleh sebab itu, sebaiknya jangan berlebihan saat mengonsumsinya. Sebenarnya ada trik untuk mengonsumsi daging tanpa mesti harus takut meningkatnya kolesterol dalam tubuh. Penasaran? Begini tips sederhananya:
1. Hindari Penggunaan Santan Kental
Mengasup daging yang dicampur dengan santan kental memang amat menggoda, seperti rendang atau gulai. Namun, bagi kamu yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan kolesterol maka ada baiknya untuk membatasi asupan makanan ini. Alternatifnya, kamu bisa kok mengolah daging dengan membuat semur atau sop.
Contoh lainnya, bila kamu ingin memasak tongseng, janganlah menambah santan kental ke dalamnya. Sebagai gantinya, kamu bisa mencampurkan santan encer ke dalam masakan tersebut untuk menambah rasa gurih.
2. Kombinasikan dengan Sayuran
Cobalah kombinasikan sayuran ke dalam olahan daging. Kata ahli, sayuran yang dipadukan dengan daging merah bisa membantu mengurangi senyawa berbahaya saat proses pencernaan. Contohnya, kamu bisa kok mencampurkan sayuran, seperti kol, tomat, bayam, atau sayuran hijau lainnya ke dalam olahan daging. Cara ini dinilai baik untuk mengurangi kadar kolesterol.
Selain itu, kamu juga bisa menambahkan rempah-rempah dan bumbu lainnya. Pasalnya, beberapa rempah ternyata juga bisa membantu untuk menurunkan kolesterol. Misalnya, bawang putih yang bisa menurunkan LDL dan trigliserida hingga 20 miligrams/deciliter.
3. Daging Tanpa Lemak
Lemak jenuh seperti yang terkandung dalam daging sapi merupakan lemak yang perlu dibatasi. Oleh sebab itu, bila ingin mengonsumsi daging sapi, pilihlah bagian tenderloin atau daging has tanpa lemak yang cepat empuk. Sebenarnya, ada kok beberapa daging selain daging sapi yang bisa kamu coba. Contohnya, daging ayam tanpa lemak dan kulit, daging kambing tanpa lemak, daging kelinci, ataupun daging ikan. Tapi yang perlu diingat, batasilah konsumsi daging ini, tidak lebih dari 180 gram sehari.
Cara mengolahnya pun mesti diperhatikan. Selain digoreng, kamu juga bisa kok mengolahnya dengan cara dipanggang, bakar, kukus, atau tumis dengan sedikit lemak. Akan lebih baik lagi bila menggunakan panci berlapis bahan anti-lengket. Di samping itu, kamu juga bisa menggunakan sedikit minyak sayur sebagai pengganti mentega atau masak masakan dengan kaldu ataupun jus buah dan sayuran.
4. Teh Hijau
Teh ini enggak hanya bisa membantu menurunkan berat badan dan membuat pikiran jadi lebih rileks saja. Teh hijau mengandung flavonoid yang disebut katekin. Kata ahli, zat ini sebenarnya enggak benar-benar memengaruhi kerja enzim yang memecah lemak. Namun, katekin bisa mengurangi penyerapan kolesterol dan meningkatkan kemampuan pembuangan kolesterol lewat feses.
Menurut sebuah penelitian, seseorang yang mengonsumsi teh hijau selama delapan minggu berturut-turut maka kadar kolesterol LDL nya bisa turun sebanyak dua sampai empat persen. Kata ahli, anti-oksidan dalam minuman ini bisa menekan proses oksidasi LDL.
5. Rutin Mengonsumsi Apel
Kandungan pektin, yaitu serat larut mampu menurunkan kadar LDL. LDL inilah yang jadi biang keladi dari masalah kesehatan. Sebab, LDL yang bereaksi dengan radikal bebas bisa meningkatkan proses peradangan dan pembentukan plak di arteri.
Selain pektin, apel juga kaya akan polifenol. Zat yang satu ini merupakan anti-oksidan yang ada di kulit apel di mana kerjanya untuk memperlambat oksidasi LDL. Kamu bisa kok mengolah buah ini menjadi jus dingin yang nikmat untuk diminum.
6. Delima
Kata ahli, buah ini cukup ampuh untuk membantu penurunan penyerapan kolesterol dalam darah. Pasalnya, fitosterol yang terkandung di dalam delima bisa menghambat penyerapan kolesterol dan meningkatkan pengeluaran garam empedu.
Nah, ketika garam empedu berkurang, otomatis kolesterol yang ada di hati dan pembuluh darah juga akan berkurang. Lho kok bisa? Alasannya, garam empedu itu bahan dasarnya adalah kolesterol. Seperti buah lainnya, buah ini juga bisa kok dikonsumsi dengan mengolahnya menjadi segelas jus.
Mau mau tahu mengenai kolesterol dalam tubuh? Atau punya keluhan medis? Kamu bisa lho bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga: