Bumil Alami Tekanan Darah Tinggi, Ini Tips Jaga Pola Makan
Halodoc, Jakarta - Tekanan darah tinggi, dikenal dengan istilah hipertensi, terjadi ketika darah bergerak melalui pembuluh darah dengan tekanan yang lebih tinggi dari normal. Pada kehamilan, kondisi ini sering dikaitkan dengan penyakit preeklampsia. Tekanan darah ibu mungkin saja kembali normal setelah melahirkan, tetapi penting untuk menjaganya selama hamil agar kesehatan bayi pun terjaga.
Faktanya, American Pregnancy Association mengatakan, hipertensi memengaruhi hingga 8 persen wanita hamil dan dapat menyebabkan komplikasi, mulai dari preeklampsia, bayi lahir dengan berat badan rendah, hingga risiko mengalami solusio plasenta dan masalah ginjal. Jika ibu didiagnosis mengalami hipertensi gestasional atau berisiko mengalaminya ketika hamil, ibu harus menemukan cara menjaganya agar tetap stabil.
Tips Jaga Pola Makan untuk Ibu Hamil yang Mengalami Hipertensi
Sayangnya, ketika hamil, ibu tidak dianjurkan untuk mengonsumsi sembarang obat, karena bisa berdampak negatif pada tumbuh kembang janin. Oleh karena itu, kunci untuk tetap menjaga tekanan darah tetap stabil selama kehamilan dan terhindar dari masalah hipertensi adalah membiasakan gaya hidup sehat, terutama mengubah pola makan.
- Batasi Asupan Garam
Meskipun tubuh membutuhkan natrium dalam jumlah kecil, konsumsi terlalu banyak natrium dapat menyebabkan hipertensi. Jadi, gantilah garam dengan rempah lainnya, seperti jintan atau merica. Kurangi juga asupan makanan kaleng dan makanan cepat saji. Namun, jika ibu sedang ingin mengonsumsi salah satunya, pilihlah makanan yang rendah sodium.
Baca juga: 6 Cara Menjaga Tekanan Darah Selama Kehamilan
- Konsumsi Biji-Bijian dan Makanan Kaya Kalium
Pisang, kacang merah, tomat, kismis, adalah jenis makanan yang kaya kandungan kalium. Tentu saja, kalium berperan baik untuk menurunkan tekanan darah. Begitu pula dengan biji-bijian. Jadi, ibu bisa menyusun menu sehat dari makanan ini, misalnya mengonsumsi telur dadar yang dicampur dengan sayuran, roti gandum, dan buah untuk menu sarapan.
- Kurangi Stres
Sedang hamil atau tidak, stres dapat menjadi pemicu naiknya tekanan darah tinggi. Jadi, cobalah untuk menghindari bahkan menghilangkan hal yang memicu rasa cemas berlebihan, dan lakukan berbagai hal menyenangkan untuk relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan. Tidak hanya mengurangi stres, kegiatan tersebut baik untuk menghadapi persalinan.
Baca juga: Ini Pemeriksaan untuk Deteksi Preeklampsia
- Aktif Bergerak
Ibu hamil yang tidak banyak bergerak cenderung berisiko mengalami tekanan darah tinggi. Jadi, terapkan rutinitas fisik dan jadilah konsisten selama ibu sedang hamil. Tidak hanya menghilangkan stres, aktif bergerak juga membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menurunkan tekanan darah. Ada dampak positif pada hasil kesehatan bayi ke depannya. Jadi, mulailah berolahraga setidaknya 30 menit saja setiap hari.
- Tidak Merokok dan Mengonsumsi Alkohol
Menghindari rokok dan alkohol selama kehamilans sangat penting untuk kesehatan dan keselamatan sang buah hati. Terlebih lagi, alkohol dan rokok sama-sama akan membuat ibu rentan alami tekanan darah tinggi. Jadi, demi kesehatan ibu dan janin di dalam rahim, sebaiknya ibu tidak merokok dan mengonsumsi alkohol.
Baca juga: Ini Penyebab Tekanan Darah Bisa Naik Drastis
Tekanan darah tinggi saat hamil perlu diwaspadai. Jika ibu ternyata mengalaminya, segera periksakan diri ke dokter. Pakai aplikasi Halodoc agar ibu lebih mudah dalam membuat janji dengan dokter kandungan di rumah sakit terdekat. Dengan demikian, hipertensi yang ibu alami bisa segera ditangani dan komplikasi dapat dicegah.
Referensi:
Livestrong. Diakses pada 2020. Diet for Pregnant Women with High Blood Pressure.
Motherly. Diakses pada 2020. 7 Ways to Lower Blood Pressure During Pregnancy.
Firstcry Parenting. Diakses pada 2020. Diet Recommendations to Reduce High Blood Pressure in Pregnancy.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan