Enggak Hanya Karena Stres, Ini Penyebab Gangguan Tidur Berjalan
Halodoc, Jakarta - Gangguan tidur berjalan atau sleepwalking adalah kondisi saat seseorang melakukan beberapa aktivitas seperti berjalan namun tetap dalam kondisi tidur. Mereka yang mengalami kondisi ini tidak dapat merespon saat kejadian, namun biasanya tidak mengingat apa yang ia telah lakukan.
Dalam kondisi berjalan ini, mereka juga mungkin untuk berbicara hal-hal yang tidak masuk akal. Beberapa hal seperti stres adalah hal yang diduga menjadi penyebab gangguan tidur berjalan, tetapi masih banyak hal yang menyebabkan seseorang mengalami sleepwalking.
Saat seseorang hendak tidur, ia melewati sekitar 4-5 siklus, yang masing-masing siklus berlangsung sekitar 90 menit dan terbagi menjadi 2 tahapan. Tahapan pertama yaitu tahapan tidur Rapid Eye Movement (REM) dan selanjutnya adalah tahapan non-REM (NREM). Siklus tidur diawali dengan tahapan NREM lalu dilanjutkan dengan REM, begitu seterusnya siklus akan berulang. Pada tahapan REM ini otak menjadi lebih aktif, denyut jantung, dan napas menjadi cepat, serta dapat bermimpi. Penyakit tidur berjalan merupakan 1 dari 3 tipe gangguan tidur yang terjadi saat tahapan tidur Non Rapid Eye Movement (NREM). Penyakit tidur berjalan ini biasanya terjadi di fase 3 NREM siklus pertama atau kedua, yaitu sekitar 1-2 jam dari mulai tidur.
Baca Juga: Inilah 3 Gangguan Tidur yang Perlu Diketahui
Penyebab Gangguan Tidur Berjalan
Kondisi gangguan berjalan sambil tidur bisa dipicu oleh beberapa hal, antara lain:
-
Faktor keturunan. Apabila seseorang memiliki gangguan tidur berjalan, maka anaknya memiliki risiko 10 kali lebih besar mengalami gangguan tidur ini daripada mereka yang tidak memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga.
-
Faktor lingkungan. Beberapa kondisi seperti kurang tidur, jadwal tidur yang berantakan, demam, kekurangan nutrisi seperti magnesium, dan keracunan alkohol bisa menjadi penyebab penyakit tidur berjalan. Selain itu, konsumsi obat-obatan tertentu meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, obat tersebut di antaranya adalah:
-
Obat penenang.
-
Obat antipsikotik.
-
Obat antihistamin
-
Obat antikonvulsan.
-
Obat antidepresan.
-
Faktor fisik. Beberapa faktor fisik yang disinyalir menyebabkan gangguan tidur ini adalah:
-
Menstruasi.
-
Kehamilan.
-
Penyakit seperti gangguan irama jantung, demam, kekurangan magnesium, migrain, penyakit refluks asam lambung, dan sleep apnea.
-
Sindrom Tourette.
-
Tirotoksikosis.
-
Gangguan psikiatri, seperti PTSD, serangan panik, dan kepribadian ganda.
Baca Juga: Gangguan Tidur Berjalan, Haruskah Hubungi Psikolog?
Mengobati Penyakit Tidur Berjalan
Cara mengatasi masalah gangguan tidur berjalan adalah hal pertama yang harus dilakukan memastikan tidak ada gangguan penyakit lain yang menyertai kondisi ini. Banyak kasus yang menunjukkan kondisi ini hilang sendiri sehingga tidak dikategorikan sebagai penyakit serius. Jika pengidap memiliki gangguan yang menyertai, maka ia harus menangani terlebih dahulu kondisi tersebut sehingga penyakit tidur berjalan bisa hilang setelahnya.
Sleepwalking tidak ada obatnya, maka beberapa hal ini bisa dilakukan untuk menghentikan kebiasaan gangguan tidur berjalan:
-
Mengurangi stres.
-
Melakukan aktivitas yang bisa merelaksasi pikiran sebelum tidur, misalnya mandi air hangat, minum susu coklat atau membaca buku.
-
Tidak konsumsi minuman beralkohol atau berkafein sebelum tidur.
-
Membuang air kecil terlebih dahulu.
-
Membuat kamar tidur kita menjadi senyaman mungkin.
-
Mendisiplinkan waktu tidur.
Selain itu, untuk menghindari cedera saat mengalami tidur berjalan, pastikan mengunci kamar tidur dan tidak menyimpan benda tajam di kamar. Jika salah satu anggota keluarga mengalami gangguan tidur berjalan, segera bangunkan dan bimbing untuk kembali tidur di kamar. Hindari berteriak atau mengejutkan pengidap.
Baca Juga: Mengenal Microsleep yang Mengintai Pemudik
Apabila kamu atau orang terdekat mengalami gangguan tidur, maka tidak ada salahnya untuk bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk menanyakan penyebab gangguan tidur berjalan dan kita mengatasinya. Selain itu, sebaiknya tidak menganggap remeh masalah gangguan tidur karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Yuk download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan