Bukan Sekadar Diet, Ketofastosis Sudah Jadi Gaya Hidup
Halodoc, Jakarta - Ketofastosis adalah sebuah diet yang menggabungan ketogenik dan fastosis. Ketogenik sendiri merupakan sebuah pola makan yang dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang rendah karbohidrat, tinggi lemak, dan protein yang sedang. Sedangkan, fastosis atau fasting on ketosis adalah melakukan puasa dengan kondisi ketosis. Tidak lagi dilakukan hanya untuk mengurangi berat badan, ketofastosis kini juga sudah dijadikan sebagai gaya hidup yang dilakukan sehari-hari.
Memahami Diet Ketofastosis
Perlu dipahami terlebih dahulu bahwa pada diet ketofastosis, kamu dianjurkan untuk melakukan puasa dalam keadaan ketosis, yaitu kondisi yang terjadi ketika hanya mengonsumsi sedikit karbohidrat atau bahkan tidak sama sekali.
Saat tubuh tidak memiliki cukup karbohidrat untuk dibakar sebagai energi, tubuh akan membakar lemak sebagai gantinya dan memproduksi zat yang disebut keton sebagai energi. Jadi, saat menjalani diet ketofastosis, tubuh akan membakar lebih banyak lemak daripada diet keto biasa.
Namun, cara puasa untuk mencapai ketosis bisa benar dan juga salah. Untuk mengetahui perbedaannya, teknik puasa yang benar dapat mencegah komplikasi yang dapat berpotensi membahayakan tubuh dan dapat dengan mudah untuk menurunkan berat badanmu dalam waktu singkat.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet ketofastosis aman untuk dilakukan dan dapat menurunkan berat badan secara signifikan. Itulah sebabnya banyak orang memutuskan untuk melanjutkan menjalani metode diet tersebut sebagai gaya hidupnya demi mempertahankan berat badan yang ideal.
Baca Juga: Fase-Fase dalam Diet Ketofastosis
Manfaat Diet Ketofastosis
Terdapat banyak manfaat dari ketofastosis yang dapat diperoleh jika melakukannya dengan tepat. Puasa yang kamu lakukan dapat memberikan banyak dampak baik bagi tubuh. Berikut ini beberapa manfaat dari ketofastosis yang dapat kamu peroleh:
1. Mengurangi Lemak pada Tubuh
Salah satu manfaat dari ketofastosis adalah mengurangi lemak pada tubuh, sehingga berat tubuh pun menurun. Ketofastosis dilakukan dengan cara makan selama 8 jam, lalu kamu akan puasa selama 16 jam sehari. Cara tersebut akan menurunkan berat badan secara signifikan tanpa menghitung kalori. Selain itu, cara ini dua kali lebih efektif jika dibarengi dengan makan yang sehat tanpa mengonsumsi junk food.
2. Menguatkan Otot
Ketofastosis dapat menguatkan otot seseorang. Hal tersebut terjadi karena kadar HGH akan diproduksi lebih banyak apabila tubuh memiliki kadar lemak yang rendah. Kadar HGH tersebut akan meningkat sebanyak 2.000 persen pada pria, dan 1.300 persen pada wanita yang lapisan lemak pada tubuhnya rendah. Kadar HGH mempunyai peranan penting untuk pembentukan otot.
Baca Juga: Inilah Fakta Diet Mayo Agar Diet Lebih Berfaedah
3. Memperlambat Penuaan
Seseorang yang melakukan ketofastosis secara rutin dapat memperlambat penuaan. Berpuasa dapat meningkatkan produksi sel pusat kamu. Tubuh seseorang akan melakukan regenerasi sel. Di samping itu, seseorang yang melakukan ketofastosis, sel tubuhnya akan menjadi lebih muda. Sel pusat yang baik akan berdampak pada kulit, persendian, luka, dan lain-lain.
Jenis-Jenis Ketofastosis
Terdapat beberapa jenis ketofastosis yang dapat kamu lakukan. Jenis-jenis tersebut adalah:
-
Puasa 16 jam (16:8). Pada jenis ini, kamu harus melakukan puasa selama 16 jam dan pada waktu 8 jam dapat memakan semua yang kamu mau. Walau begitu, disarankan untuk memakan sesuatu yang sehat agar berdampak baik. Pada jenis ini, disarankan untuk tidak makan malam dan juga sarapan untuk efek yang maksimal.
-
Makan sehari sekali. Kamu hanya harus makan besar dalam satu hari, setelah itu kamu berpuasa kembali hingga keesokan harinya.
-
Puasa alternatif. Kamu akan memakan apapun semau kamu pada satu hari penuh layaknya hari raya. Keesokan harinya, kamu tidak akan makan sama sekali. Hal ini dapat menjadi salah satu tantangan yang besar untuk dilakukan. Selalu pastikan kamu benar-benar makan banyak, sehingga tidak terjadi defisit kalori.
Baca Juga: Sama-Sama Turunkan Berat Badan, Ini Beda Diet Keto dan Paleo
Itulah sedikit pembahasan mengenai ketofastosis. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal diet ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter bisa dilakukan dengan mudah melalui Chat atau Voice/Video Call. Selain itu, kamu juga bisa beli obat di Halodoc. Praktis tanpa perlu keluar rumah, pesananmu akan diantarkan sampai tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. The Ketogenic Diet: A Detailed Beginner's Guide to Keto.
Medical News Today. Diakses pada 2020. What to know about ketosis.
Healthline. Diakses pada 2020. Intermittent Fasting and Keto: Should You Combine the Two?
NCBI. Diakses pada 2020. Studies in the Ketosis of Fasting.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan