Bukan Makin Kurus, Ini Alasan Berat Badan Naik Saat Puasa
Halodoc, Jakarta – Selain menyehatkan tubuh seperti memperbaiki profil kolesterol, puasa juga jadi ajang untuk menurunkan berat badan yang dilakukan banyak orang. Alasannya sih simpel, karena puasa mengharuskan seseorang untuk menahan lapar dan dahaga kurang lebih 12 jam.
Nah, anggapannya, asupan kalori tubuh pun akan berkurang. Hal inilah yang bisa membantu memangkas lemak dan bobot tubuh. Namun, ada juga sebagian orang yang beratnya justru bertambah ketika berpuasa. Kok bisa? Berikut alasan berat badan naik saat puasa.
1.Ajang “Balas Dendam”
Kata ahli, puasa itu sebenarnya baik untuk detoksifikasi tubuh. Namun, sayangnya berbuka puasa terkadang jadi ajang “balas dendam” untuk sebagian orang. Wajar sih, setelah seharian menahan rasa lapar dan haus, enggak heran berbagai makanan dan minuman masuk dengan segera ke dalam tubuh. Mulai dari gorengan, kolak, sirup, hingga menu utama dilahap tanpa henti.
Nah, kata ahli gizi, bila seseorang terlalu banyak mengasup minuman manis, sama halnya dengan menumpuk kalori berlebih dalam tubuh. Hal ini akan semakin menjadi-jadi ketika kamu memiliki kebiasaan berbuka bersama keluarga atau teman. Perasaan senang yang timbul karena bisa berkumpul bersama-sama, akan membuat dirimu sulit mengontrol diri terhadap makanan dan minuman yang dihidangkan.
Sebenarnya ada aturan makan yang jelas dari para ahli ketika berpuasa, seperti membagi asupan kalori untuk berbuka dan sahur. Dari jumlah 2.000 kalori yang dibutuhkan rata-rata orang, cobalah untuk membagi asupan tersebut. Misalnya, sahur sebanyak 40 persen, berbuka 50 persen, dan camilan selesai salat tarawih sebanyak 10 persen.
- Kekurangan Tidur
Alasan berat badan naik saat puasa juga bisa disebabkan yang satu ini. Sudah banyak penelitian yang menyatakan kalau kurang tidur bisa membuat berat badan bertambah. Ada sebuah penelitian yang mengatakan, orang yang kurang tidur cenderung mengalami kelebihan berat badan, dibandingkan dengan mereka yang cukup tidur. Kok bisa?
Kata ahli, gangguan tidur bisa memengaruhi hormon leptin yang fungsinya yang mengatur metabolisme tubuh dan kontrol nafsu makan. Ketika kadar hormon ini terlalu tinggi, maka tubuh akan mengalami gangguan terhadap persepsi rasa kenyang. Alhasil, tubuh akan terus-menerus merasa lapar meskipun telah mengasup berbagai makanan. Makanya, jangan heran kalau timbul keinginan untuk terus ngemil, terutama di malam hari. So, jangan bingung pula saat berat badan bertambah.
(Baca juga: 6 Makanan untuk Bantu Atasi Insomnia)
- Langsung Tidur Setelah Sahur
Ketika perut sudah terasa kenyang, memang rasanya paling enak untuk kembali ke atas ranjang. Memang banyak orang yang memilih untuk kembali tidur setelah menyantap menu sahur. Padahal, kata ahli, tidur setelah makan punya efek negatif bagi kesehatan, baik jangka pendek maupun panjang. Pasalnya, saluran pencernaan belum sempat “menggiling” makanan yang kamu konsumsi sebelum tidur.
Hal inilah yang jadi biang keladi timbulnya gangguan pencernaan dan penyerapan nutrisi di dalam tubuh. Imbasnya, makanan yang sudah masuk ke dalam enggak mampu menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh. Alhasil, malah akan menumpuk di dalam tubuh sehingga menimbulkan lemak.
- Jarang Berolahraga
Penurunan aktivitas fisik juga bisa jadi alasan berat badan naik saat puasa. Memang wajar kalau semangat dan minat terhadap olahraga turun saat berpuasa. Alasannya sederhana, tubuh kekurangan energi sehingga badan terasa lemas. Belum lagi rasa kantuk yang membuat tubuh lebih menginginkan kasur ketimbang olahraga. Nah, yang perlu diketahui, tanpa aktivitas fisik tubuh akan kesulitan untuk mengontrol berat badan.
Apalagi ketika kamu kamu mengonsumsi kalori secara berlebih saat beruka dan sahur. Kalori-kalori ini akan tersimpan sehingga dapat meningkatkan berat badan. Padahal, lewat olahraga kalori yang berlebih itu bisa dibakar lewat proses metabolisme sehingga enggak bertumpuk di dalam tubuh.
(Baca juga: Termukan Cara Mudah Turunkan Berat Badan dengan Yoga)
Mau tahu lebih lanjut alasan berat badan naik saat puasa, dan menu-menu menyehatkan untuk berbuka dan sahur? Kamu bisa lho mendiskusikan hal tersebut dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan