Bukan Hanya Udara Dingin, Ini Penyebab Lain Hipotermia
Halodoc, Jakarta – Hipotermia adalah keadaan darurat medis yang terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada yang bisa menghasilkan panas, sehingga menyebabkan suhu tubuh sangat rendah. Suhu tubuh normal adalah sekitar 37 derajat Celsius. Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh turun di bawah 35 derajat Celsius.
Ketika suhu tubuh turun, jantung, sistem saraf, dan organ lainnya tidak dapat bekerja secara normal. Jika tidak diobati, hipotermia pada akhirnya dapat menyebabkan kegagalan total jantung dan sistem pernapasan dan akhirnya mati.
Hipotermia sering disebabkan oleh paparan cuaca dingin atau perendaman dalam air dingin. Perawatan utama untuk hipotermia adalah metode untuk menghangatkan tubuh kembali ke suhu normal.
Baca juga: Jangan Diabaikan, Hipotermia Bisa Sebabkan Kematian
Menggigil kemungkinan adalah hal pertama yang akan kamu perhatikan ketika suhu mulai turun, karena itu adalah pertahanan otomatis tubuh terhadap suhu dingin sebagai upaya untuk menghangatkan diri.
Tanda dan gejala hipotermia, meliputi:
-
Gemetaran
-
Bicara cadel atau bergumam
-
Napas lambat dan dangkal
-
Denyut nadi lemah
-
Kecanggungan atau kurangnya koordinasi
-
Mengantuk atau energi yang sangat rendah
-
Kebingungan atau kehilangan memori
-
Hilang kesadaran
-
Merah cerah, kulit dingin (pada bayi)
Seseorang dengan hipotermia biasanya tidak menyadari kondisinya, karena gejalanya sering dimulai secara bertahap. Juga, pemikiran yang membingungkan terkait dengan hipotermia mencegah kesadaran diri. Pemikiran yang bingung juga dapat menyebabkan perilaku pengambilan risiko.
Hipotermia terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada yang dihasilkannya. Penyebab hipotermia yang paling umum adalah paparan kondisi cuaca dingin atau air dingin. Namun, kontak yang terlalu lama ke lingkungan yang lebih dingin daripada tubuh dapat menyebabkan hipotermia jika kamu tidak berpakaian dengan benar atau tidak bisa mengendalikan kondisinya.
Baca juga: Jangan Disepelekan, Kenali Komplikasi Akibat Hipotermia
Kondisi spesifik yang menyebabkan hipotermia meliputi:
-
Mengenakan pakaian yang tidak cukup hangat untuk kondisi cuaca
-
Tinggal terlalu lama dalam cuaca dingin
-
Tidak bisa keluar dari pakaian basah atau pindah ke lokasi yang hangat dan kering
-
Jatuh ke dalam air, seperti dalam kecelakaan berperahu
-
Tinggal di rumah yang terlalu dingin, baik karena pemanas yang buruk atau terlalu banyak pendingin ruangan
Mekanisme kehilangan panas dari tubuh termasuk yang berikut:
-
Panas yang Terpancar
Sebagian besar kehilangan panas disebabkan oleh panas yang terpancar dari permukaan tubuh yang tidak terlindungi.
Baca juga: Ini Pertolongan Pertama untuk Tangani Hipotermia
-
Kontak Langsung
Jika kamu bersentuhan langsung dengan sesuatu yang sangat dingin, seperti air dingin atau tanah dingin, panas akan terhindar dari tubuh. Karena air sangat baik dalam mentransfer panas dari tubuh, panas tubuh hilang jauh lebih cepat dalam air dingin daripada di udara dingin.
Demikian pula, kehilangan panas dari tubuh jauh lebih cepat jika pakaian basah, seperti ketika kamu terjebak dalam hujan.
-
Angin
Angin menghilangkan panas tubuh dengan membawa lapisan tipis udara hangat di permukaan kulit. Faktor angin dingin penting dalam menyebabkan kehilangan panas.
Beberapa gangguan kesehatan memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu tubuh. Contohnya, tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme), gizi buruk atau anoreksia nervosa, diabetes, stroke, artritis parah, penyakit Parkinson, trauma, dan cedera tulang belakang.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai penyebab hipotermia, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to A Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan