Buka Puasa Pakai Junk Food, Ini Dampaknya
Halodoc, Jakarta – Setelah berpuasa hampir setengah hari, wajar jika kamu ingin menyantap hidangan makanan yang lezat. Salah satu pilihan makanan yang mungkin langsung terbayang di pikiranmu adalah junk food. Burger, pizza, ayam goreng, kentang goreng, dan es krim, semua rasanya sangat enak. Namun tahukah kamu, di balik nikmatnya berbagai macam junk food, terdapat kandungan yang berbahaya untuk kesehatan. Kamu harus berhati-hati, karena ini dampak buka puasa dengan junkfood.
Junk food termasuk ke dalam golongan makanan tidak sehat karena mengandung banyak kalori, tapi minim kandungan gizinya. Selain itu, kandungan buruk seperti gula, lemak jahat, dan karbohidrat olahan juga sering ditemukan dalam junk food. Itulah sebabnya kamu tidak disarankan terlalu sering berbuka puasa dengan junk food.
- Meningkatkan Asam Lambung
Buat pengidap maag, salah satu jenis makanan yang harus dihindari adalah junk food. Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi akan kandungan lemak tidak jenuh ini, bisa membuat regulasi asam lambungmu jadi terganggu. Selain itu, junk food juga memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicerna. Bila junk food yang kamu makan tidak tercerna dengan sempurna, asam lambung dapat meningkat dan naik kerongkongan. Sehingga, dapat menyebabkan perut terasa mulas, dada sakit, dan tenggorokan seperti terbakar.
- Berat Badan Naik
Kandungan sodium yang terdapat dalam junk food sangat tinggi dan sodium merupakan salah satu faktor utama penyebab kembung. Sebenarnya, sodium berfungsi untuk mengatur jumlah darah dalam pembuluh dan menarik serta menahan air di dalam tubuh. Namun, terlalu banyak asupan sodium juga bisa menyebabkan sel-sel tubuh kelebihan cairan, sehingga akhirnya tubuhmu akan jadi lebih gemuk, terutama pada daerah pinggang dan perut.
Selain itu, menurut sebuah studi dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada 2012, mengonsumsi junk food secara teratur akan mengurangi kepekaan sensorik khusus, sehingga menyebabkan kamu ketagihan dan ingin makan lebih banyak lagi. Selain itu, bila kamu makan junk food terlalu banyak secara konsisten, kamu berisiko mengalami obesitas.
- Sembelit
Perut yang dalam kondisi kosong setelah berpuasa, sebaiknya tidak langsung diisi dengan makanan berat seperti junk food, karena bisa membuat saluran pencernaan jadi kaget dan mengganggu proses pencernaan. Junk food yang terbuat dari roti putih atau nasi putih biasanya juga mengandung serat yang sedikit, sehingga bisa menyebabkan sembelit. Apalagi jika selama puasa, kamu tidak mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh, sembelit bisa semakin bertambah parah.
Kebiasaan buruk seperti makan burger atau junk food lainnya sambil minum minuman beralkohol atau bersoda juga bisa membuat kamu susah BAB. Akibatnya, perut akan terasa penuh dan tidak nyaman. (Baca juga: Faktor Penyebab Sembelit Saat Berpuasa)
- Mudah Capek
Saat berbuka puasa, kamu sebaiknya mengonsumsi makanan yang bergizi tinggi agar tenagamu kembali pulih dan kesehatanmu tetap terjaga. Mengonsumsi junk food yang minim gizi dan rendah serat hanya akan membuatmu mudah capek, sehingga akhirnya jadi malas beraktivitas.
- Kekurangan Nutrisi
Dampak buka puasa dengan junk food lainnya adalah kamu berisiko kekurangan nutrisi. Berbagai macam junk food umumnya hanya tinggi kalori tapi kandungan nutrisi lainnya seperti protein, kalsium zat besi, vitamin A, C, D, dan E sangat rendah. Bila kamu selalu berbuka puasa dengan mengonsumsi junk food, nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh tidak akan terpenuhi. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh akan menjadi lemah dan kamu jadi mudah terkena penyakit dan infeksi.
- Merusak Suasana Hati
Kekurangan gizi juga membuat tubuhmu kesulitan memproduksi serotonin neurotransmitter, yang akibatnya bisa membuatmu merasa cemas, depresi, dan mudah tersinggung.
Nah, sudah tau kan dampak buka puasa dengan junk food. Jadi, berbukalah dengan makanan yang tidak hanya enak, tapi juga bergizi tinggi (Baca juga: 5 Cara Mudah Hindari Junk Food). Kalau kamu ingin tahu lebih banyak soal nutrisi sebuah makanan, tanyakan saja pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan