Bubble Tea Bisa Sebabkan Kematian, Begini Penjelasannya
Halodoc, Jakarta - Siapa sih yang tidak tahu bubble tea? Minuman campuran teh dan susu, yang diberi topping bola-bola tapioka yang populer disebut ‘bubble’ atau ‘pearl’ ini memang menyegarkan. Namun, sebaiknya kamu tidak mengonsumsi minuman ini secara berlebihan, ya. Sebab ada banyak dampak kesehatan yang mengintai, bahkan mengancam nyawa, lho.
Salah satu dampak tidak mengenakkan dari konsumsi bubble tea berlebihan dialami oleh remaja perempuan di Cina. Ia harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sakit perut parah dan sembelit selama berhari-hari, usai mengonsumsi minuman bubble tea dalam jumlah banyak.
Baca juga: Teh atau Kopi, Mana yang Lebih Sehat?
Dari hasil CT Scan, dokter dari Rumah Sakit Rakyat Zhuji, Provinsi Zhejiang, Cina, menemukan sekitar 100 bola-bola tapioka yang tidak tercerna di dalam perutnya. Hasil scan menunjukkan bahwa jalur pencernaan remaja itu dilapisi dengan bayangan granular, yang diduga merupakan tumpukkan bola-bola tapioka, yang membuat sang remaja mengalami sembelit berhari-hari.
Beruntung, kasus yang dialami remaja itu bisa ditangani dengan pemberian obat pencahar, untuk mengeluarkan bola-bola tapioka dari sistem pencernaannya. Hasil X-Ray juga menunjukkan bahwa sang remaja kemungkinan menelan bulat-bulat bola tapioka dari bubble tea yang diminumnya. Hal ini, menurut dokter, cukup berbahaya karena bisa memunculkan risiko tersedak, yang bukan tidak mungkin menyebabkan kematian.
Berbagai Dampak Buruk Lain yang Mengintai
Minuman bubble tea mengandung gula tambahan, seperti sukrosa, fruktosa, galaktosa, dan melezitosa, yang cukup tinggi. Kadar kalori dalam segelas bubble tea pun cukup tinggi, yaitu sekitar 299 kilokalori. Padahal kebutuhan gula tambahan tidak boleh lebih dari 150 kilokalori/hari untuk pria, dan 100 kilokalori/hari untuk wanita.
Belum lagi jika kamu mengonsumsi minuman ini dalam ukuran yang besar, kemudian ditambah dengan aneka topping seperti jeli dan puding. Kandungan gula bisa-bisa menjadi lebih tinggi lagi, dan jauh melebihi batas konsumsi gula dan kalori harian yang disarankan.
Baca juga: Aneka Jenis Teh Korea yang Baik untuk Kesehatan
Kamu pasti sudah sering dengar, bahwa makanan dengan kandungan gula dan kalori yang tinggi menyebabkan peningkatan risiko obesitas dan diabetes, bukan? Kandungan gula dalam minuman bubble tea juga dapat memicu resistensi insulin. Perlu diketahui bahwa insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengatur kadar glukosa dalam darah. Kondisi ini kemudian dapat menjadi pencetus terjadinya diabetes melitus tipe 2.
Selain itu, kandungan gula dan kalori yang tinggi dalam minuman bubble tea juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, asam urat, peningkatan kadar trigliserida, dan kolesterol. Jadi, pastikan untuk tidak mengonsumsi bubble tea secara berlebihan ya, agar bisa terhindari dari berbagai dampak buruk yang mungkin terjadi.
Aturan Aman Mengonsumsi Bubble Tea
Meski banyak dampak buruk bagi kesehatan yang mengintai, bukan berarti kamu tidak boleh mengonsumsi minuman ini sama sekali, lho. Hal yang perlu digarisbawahi adalah kata ‘berlebihan’. Sebab tidak hanya bubble tea, segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik, bukan?
Begitu pula dengan bubble tea. Jika kamu merasa kurang berenergi dan ingin sesuatu yang segar, boleh saja kok memesan segelas bubble tea untuk mengembalikan mood dan semangat. Asal, perhatikan jumlah konsumsinya, ya.
Baca juga: Penggemar Matcha, Ini Manfaat Teh Hijau untuk Kesehatan
Untuk meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi, berikut beberapa aturan aman mengonsumsi bubble tea yang bisa kamu jadikan kebiasaan:
-
Pesanlah bubble tea dengan lebih sedikit gula (less sugar).
-
Jika ingin menggunakan bubble sebagai ‘topping’, pilihlah jenis minuman yang tidak menggunakan susu, misalnya smoothies buah.
-
Jika ingin memesan bubble tea yang mengandung susu, jangan gunakan topping lain seperti bubble, jeli, atau puding.
Itulah sedikit penjelasan tentang dampak buruk konsumsi bubble tea berlebihan. Jika kamu mengalami sakit perut dan sembelit berhari-hari usai mengonsumsi minuman ini, segera periksakan diri ke dokter di rumah sakit pilihan kamu, ya. Untuk melakukan pemeriksaan, kini kamu bisa langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc, lho. Tunggu apa lagi? Yuk download aplikasinya sekarang!