Bra Terlalu Ketat Sebabkan Kista Payudara, Benarkah?
Halodoc, Jakarta – Baru-baru ini, seorang wanita asal Brighton, Inggris, Lynne McConnell membagikan kisahnya saat mengalami kista payudara. Melansir Metro.co.uk, wanita berusia 51 tahun ini menyebut bahwa ia pernah memiliki kista yang tumbuh di area payudara akibat terlalu sering mengenakan bra yang terlalu ketat. Benarkah kebiasaan mengenakan bra tidak sesuai ukuran dan terlalu ketat bisa meningkatkan risiko kista payudara?
Menurut ahli dermatologi dari British Skincare Foundation, Dr Adil Sheraz, penggunaan bra yang terlalu ketat memang bisa saja menjadi pemicu tumbuhnya kista pada payudara. Selain itu, penggunaan bra yang memiliki kawat di bagian bawahnya juga disebut bisa meningkatkan risiko penyakit ini. Kista merupakan benjolan yang terbentuk di bawah kulit dan berisi cairan. Penggunaan bra yang terlalu ketat disebut bisa memberi tekanan berlebihan, sehingga menyumbat kelenjar di bawah kulit.
Baca juga: Kista Payudara Bisa Jadi Awal Kanker Ganas
Mengenal Kista Payudara dan Penyebabnya
Breast cyst alias kista payudara merupakan benjolan yang muncul pada salah satu atau kedua payudara. Benjolan yang tumbuh pada jaringan payudara ini berbentuk bulat atau lonjong dan berisi cairan. Meski begitu, benjolan yang tumbuh ini tidak mengandung sel kanker, sehingga bersifat jinak. Kista payudara bisa berjumlah lebih dari satu, di mana benjolan ini terasa lembek seperti balon berisi air.
Meski tidak bersifat kanker, tetapi benjolan pada payudara sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Kista payudara bisa memicu rasa tidak nyaman serta nyeri yang tergantung pada ukuran kista yang muncul. Pada umumnya, kista payudara dipengaruhi oleh perubahan hormon dalam siklus menstruasi. Kista ini juga rentan menyerang wanita yang berusia 40 tahun atau menjelang masa menopause. Namun, kondisi ini sebenarnya bisa menyerang di usia berapa saja.
Kista payudara umumnya mudah dikenali, melalui gejala dan bentuk benjolan yang muncul. Benjolan kista payudara umumnya berbentuk bulat atau lonjong dan terasa bisa digoyangkan. Selain itu, benjolan akan terasa lembek saat ditekan dan akan terlihat membesar saat mendekati menstruasi. Pada beberapa wanita, kista payudara juga bisa memicu munculnya rasa nyeri serta keluar cairan dari puting susu.
Baca juga: Begini Cara Mencegah Kista Payudara
Hingga kini penyebab pasti kista payudara masih belum diketahui. Namun, secara umum kista payudara disebut tumbuh akibat tumpukan cairan yang ada di dalam kelenjar payudara. Selain itu, kondisi ini juga disebut berkaitan dengan perubahan hormon. Kista payudara disebut rentan menyerang akibat tingginya kadar hormon estrogen di dalam tubuh, sehingga memicu perubahan jaringan dan kelenjar payudara.
Benjolan di payudara sebaiknya tidak diabaikan. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika menemukan ada kelainan pada area tersebut, terutama jika menemukan benjolan. Penting untuk mengetahui apakah benjolan yang muncul di payudara merupakan kista atau tanda penyakit lain. Dengan begitu, dokter bisa menentukan hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi benjolan.
Dalam mendiagnosis kista payudara, dokter akan mulai dengan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan seseorang. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan fisik secara keseluruhan, terutama pada area payudara. Dokter akan memeriksa benjolan yang muncul untuk mencari tahu apakah benjolan memiliki karakteristik kista. Pemeriksaan ini juga bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak kelainan pada benjolan yang tumbuh di payudara.
Baca juga: Jenis Kista Payudara yang Perlu Diketahui
Cari tahu lebih lanjut seputar kista payudara dan apa saja pemicunya dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!