Yang Terjadi Ketika Ibu Hamil Menyetir Mobil
Halodoc, Jakarta – Kira-kira, ibu hamil boleh menyetir mobil enggak, ya? Jawabannya, boleh kok! Meski demikian, ada banyal hal yang mesti ibu hamil perhatikan ketika berada di belakang kemudi. Kata ahli, menyetir ibu hamil menyetir mobil itu sah-sah saja, tapi pastinya enggak sebebas mereka yang tidak hamil. Selain itu, karena adanya perubahan fisik dan psikologis yang terjadi, ibu perlu ekstra hati-hati saat berkendara. Kedua hal inilah yang mesti jadi pertimbangan sebelum memutuskan untuk menyetir mobil.
Kondisi yang Enggak Dianjurkan
Meski ibu hamil tetap boleh menyetir mobil, tapi ada kondisi tertentu yang membuat ibu benar-benar enggak dianjurkan untuk menyetir. Misalnya, ibu memiliki kondisi kehamilan yang berisiko tinggi. Contohnya, ari-arinya berada di bawah, mengidap diabetes, darah tinggi, ginjal, atau semua penyakit yang bersifat patologis. Selain itu, ibu yang sering mengalami keguguran pun enggak dianjurkan untuk menyetir.
Nah, bila ibu masuk ke dalam katogori di atas, seharusnya sih sejak minggu-minggu pertama ibu sudah enggak lagi berada di balik kemudi. Pasalnya, ibu hamil yang mengidap penyakit di atas biasanya cepat merasa lelah. Nah, hal inilah yang amat berbahaya jika harus menyetir seorang diri. Sedangkan kondisi hamil dengan ari-ari di bawah lain ceritanya. Bila terjadi benturan sedikit saja, dikhawatirkan akan membuat trauma pada plasentanya.
Ibu dengan kondisi badan dan kehamilan yang sehat, tetap enggak dianjurkan untuk menyetir ketika usia kandungannya masih muda atau terlalu tua. Lalu kapan waktu yang aman untuk menyetir? Menurut ahli, waktu yang aman biasanya pada usia kehamilan 18-24 minggu. Pasalnya, janin masih amat sensitif terhadap goncangan bila kandungan masih terlalu muda.
Kalau kehamilan yang sudah tua sih enggak perlu dipertanyakan lagi. Di masa ini perut ibu sudah teralu dekat dengan setir mobil dan safety belt biasanya sudah enggak muat lagi. Kedua hal itulah yang bisa menimbulkan masalah pada kehamilan.
(Baca juga: Melahirkan Normal, Hindari Ini Saat Mengenjan)
Risiko Kecelakaan Meningkat
Bukan bermaksud menakut-nakuti, tapi memang begitulah faktanya. Menurut sebuah penelitian dalam Canadian Medical Association Journal, ibu hamil menyetir mobil dianggap tidak aman. Dari riset ahli yang melibatkan lebih dari 500 ribu ibu hamil di Ontario, Kanada, hasilnya amat mengkhawatirkan. Bagaimana tidak? Sebanyak 42 persen wanita hamil mengalami kecelakaan lalu lintas yang serius. Hampir setengahnya, lho!
Kata ahli, hal ini dikarenakan kondisi ibu yang enggak mendukung. Misalnya, mual-mual dan kelelahan. Meski terbilang remeh, kata profesor kedokteran di University of Toronto kedua hal inilah yang jadi pemicu kesalahan dalam menyetir. Oleh sebab itu, sang ahli amat tidak menyarankan ibu hamil menyetir mobil.
Menurut studi di atas, risiko kecelakaan paling banyak terjadi saat usia kandungan mencapai trimester kedua. Pasalnya, di masa ini kondisi ibu memang sedang mengalami rasa mual, kelelahan, atau fase yang tidak nyaman dalam masa kehamilannya.
Tips Mengemudi untuk Ibu Hamil
- Gunakan Sabuk Pengaman
Bila digunakan secar benar, sabuk pengaman enggak akan mencederai janin. Caranya masukan lidah sabuk ke pengunci, lalu aturlah posisi sabuk yang melintasi dada dan paha. Sabuk yang melintasi dada sebaiknya berada di antara payudara (tidak melintasi perut). Sedangkan yang melintasi paha harus berada di bawah perut.
- Mundurkan Kursi
Ketika posisi ibu dari setir semakin dekat, bahaya yang ditimbulkan saat terjadi kecelakaan akan semakin tinggi. Maka itu, cobalah untuk memundurkan kursi meski hanya beberapa sentimeter. Jangan salah, jarak yang enggak seberapa ini bisa membuat perbedaan besar ketika terjadi tabrakan.
- Selipkan Bantal
Bagi ibu yang suka merasa pegal atau nyeri dibagian punggung, cobalah untuk menyelipkan bantal kecil agar posisi punggung jadi lebih nyaman.
- Lakukan Peregangan
Lakukan peregangan senderhana di dalam mobil setiap setengah hingga dua jam sekali. Pasalnya, duduk dalam jangka waktu yang lama bisa menimbulkan masalah bagi ibu. Misalnya, membuat kaki membengkak dan kram.
- Beri Kabar
Yang satu ini juga penting. Tujuannya bila terjadi sesuatu hal, pertolongan bisa segera cepat datang.
(Baca juga: Kenali Bedanya Tanda PMS atau Hamil)
So, kesimpulannya meski bukan harga mati untuk tidak mengendarai mobil, ibu hamil sebaiknya tidak menyetir atau mengemudi seorang diri. Nah, andaikan ibu harus tetap melakukannya, pastikan kesehatan ibu dan janin benar-benar dalam kondisi terbaik.
Baiknya lagi, berdiskusilah dulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk menyetir. Ibu bisa bertanya langsung dengan doter kandungan melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, ibu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!