Yang Perlu Diperhatikan Setelah Melahirkan Normal
“Melahirkan normal adalah istilah untuk menyebutkan persalinan melalui vagina. Persalinan jenis ini nyatanya memiliki sedikit perbedaan dengan persalinan melalui operasi caesar karena vagina pasti mengalami luka dan perlu dirawat dengan benar. Perawatan juga termasuk banyak hal, seperti perawatan kesehatan mental, menjaga asupan makan, dan pemeriksaan dokter.”
Halodoc, Jakarta - Ada dua jenis persalinan yang sudah dikenal, yaitu persalinan melalui vagina dan persalinan melalui operasi caesar. Persalinan vagina atau biasa disebut juga dengan persalinan normal dilakukan secara alami tanpa proses operasi. Sementara itu persalinan caesar adalah kelahiran dengan prosedur operasi pada bagian bawah perut yang dilakukan untuk menolong bayi yang sulit dilahirkan secara normal. Namun perlu diingat, melalui vagina atau operasi, dua metode ini adalah persalinan yang normal untuk dilakukan.
Jika ibu dinilai mampu untuk melakukan persalinan melalui vagina atau persalinan normal, maka ada beberapa tahap yang akan ibu lalui. Mulai dari tahap pembukaan jalan lahir, pengeluaran bayi, pengeluaran plasenta, dan observasi atau pemantauan kondisi ibu selama dua jam setelah plasenta keluar.
Baca juga: Yang Harus Diketahui Jika Melakukan Persalinan Normal
Perawatan Usai Persalinan Normal
Untuk persalinan melalui vagina atau melahirkan normal, berikut ini adalah perawatan yang perlu dilakukan:
Istirahat
Fase persalinan adalah proses yang panjang. Itu sebabnya, setelah proses persalinan selesai, ibu perlu beristirahat untuk menghindari kelelahan yang berlebihan. Ibu bisa mencuri waktu untuk beristirahat saat anak tidur. Dekatkan posisi tempat tidur anak dengan kasur ibu agar memudahkan proses menyusui. Jangan lupa juga untuk berbagi tugas dengan suami agar ibu tidak kewalahan dalam mengurus rumah tangga dan bayi baru lahir.
Jaga Asupan Makan
Hal penting yang perlu dijaga setelah melahirkan adalah asupan makan. Sebab setelah melahirkan, ibu membutuhkan nutrisi yang tepat untuk menunjang proses menyusui dan mendukung tumbuh kembang bayi. Berikut adalah rekomendasi asupan makanan bagi ibu menyusui sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013:
- Protein = 76-77 gram per hari.
- Karbohidrat = 65 gram per hari (6 bulan pertama menyusui).
- Lemak tak jenuh = 71-86 gram per hari (6 bulan pertama menyusui) dan 73-88 gram per hari (6 bulan kedua menyusui). Kebutuhan ini akan menurun sesuai usia ibu.
- Zat besi = 32 mg per hari (6 bulan pertama menyusui) dan 34 mg (6 bulan kedua menyusui).
- Kalium = 1200-1300 mg per hari (kebutuhannya menurun sesuai usia)
- Vitamin C = 100 mg per hari.
- Vitamin E = 19 mg per hari.
- Kalium = 500 mg per hari.
Baca juga: Pembukaan Lengkap Saat Melahirkan, Ketahui Lebar Jalan Lahir Bayi
Perawatan Vagina
Setelah melahirkan, vagina akan mengalami luka dan butuh waktu untuk bisa pulih. Oleh karena itu, ibu perlu memberikan perawatan khusus untuk vagina setelah melahirkan. Perawatan tersebut meliputi:
- Menjaga vagina agar tetap bersih dan kering.
- Menggunakan pembalut untuk mengatasi perdarahan setelah persalinan.
- Membasuh vagina dari depan ke belakang untuk mencegah infeksi setelah melahirkan.
- Melarutkan losion antiseptik dalam air dan basuh pada vagina atau tuangkan di atas jahitan untuk mencegah infeksi setelah melahirkan.
Jika ibu merasakan sakit yang tak biasa, seperti vagina bengkak dan ada cairan berbau, ibu perlu segera bicara pada dokter. Sebab bisa jadi, ini adalah tanda terjadinya infeksi. Ibu juga bisa bicara dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan solusi yang tepat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Aktivitas Fisik
Jika dilakukan secara rutin, aktivitas fisik atau olahraga bisa membantu mempercepat pemulihan bentuk tubuh setelah melahirkan. Ibu bisa melakukannya secara bertahap, mulai dari jalan santai selama 20 hingga 30 menit setiap hari.
Setelah ibu merasa cukup siap, ibu bisa mulai untuk melakukan olahraga yang lebih berat seperti latihan otot dasar panggul dan perut. Tentunya, kemampuan olahraga bergantung pada kondisi dan kesanggupan ibu. Selama ibu merasa mampu, ibu boleh-boleh saja berolahraga. Namun jika ibu ragu, ibu bisa bicara dulu ke dokter sebelum berolahraga.
Kesehatan Mental
Setelah melahirkan, ibu mungkin saja mengalami perubahan emosional. Itu sebabnya, beberapa ibu mengalami baby blues, yaitu kondisi gangguan suasana hati setelah melahirkan yang dapat memengaruhi kemampuan ibu dalam merawat bayi dan mengganggu waktu tidur. Kondisi ini tentu tidak boleh diabaikan. Ibu harus segera bicara pada dokter apabila setelah melahirkan ibu mengalami perasaan sedih berkepanjangan atau lebih dari 2 minggu.
Baca juga: Kelelahan Mengasuh Bayi Picu Baby Blues Syndrome, Ini Faktanya!
Pemeriksaan Dokter
American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan bahwa perawatan pasca persalinan menjadi proses yang berkelanjutan dan bukan satu kunjungan setelah melahirkan. Lakukan kontak dengan dokter dalam tiga minggu pertama setelah melahirkan. Dalam waktu 12 minggu setelah melahirkan, temui dokter juga untuk evaluasi pasca persalinan yang komprehensif.
Selama janji temu ini, dokter akan memeriksa suasana hati dan kesejahteraan emosional, mendiskusikan kontrasepsi dan jarak kelahiran, meninjau informasi tentang perawatan dan pemberian makan bayi, membicarakan kebiasaan tidur dan masalah yang berkaitan dengan kelelahan, dan melakukan pemeriksaan fisik. Ini mungkin termasuk pemeriksaan perut, vagina, leher rahim, dan rahim untuk memastikan ibu sembuh dengan baik.
Ini adalah waktu yang tepat untuk membicarakan segala kekhawatiran yang mungkin ibu miliki, termasuk melanjutkan aktivitas seksual dan bagaimana ibu menyesuaikan diri dengan kehidupan dengan bayi baru.
Kapan Boleh Melakukan Diet Setelah Melahirkan?
Pasca persalinan, tubuh ibu harus benar-benar pulih sebelum menjalani diet. Melansir dari Baby Centre, setidaknya ibu harus menunggu sampai enam minggu sebelum mencoba menurunkan berat badan. Bagi ibu yang menyusui disarankan untuk menunggu sampai bayi berusia minimal 2 bulan sebelum mencoba menurunkan berat badan. Hindari melakukan diet terlalu cepat setelah melahirkan.
Memulai diet terlalu cepat setelah melahirkan dapat menunda pemulihan dan membuat ibu merasa lebih lelah. Pasalnya, ibu harus mengumpulkan semua energi untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan dengan Si Kecil yang baru lahir ke dunia. Selain itu, diet memengaruhi pasokan ASI pada ibu yang menyusui.
Itulah yang perlu ibu ketahui perihal yang harus diperhatikan setelah melahirkan normal. Pastikan tubuh ibu benar-benar pulih sebelum melakukan aktivitas yang berat.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Postpartum Care: What to Expect After a Vaginal Birth.
Healthgrades. Diakses pada 2021. 9 Tips for Recovering from a Vaginal Delivery.
Web MD. Diakses pada 2021. Vaginal Delivery Recovery: How To Avoid Postpartum Issues.
Baby Centre. Diakses pada 2019. Diet for healthy post-baby weight loss.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan