Hal yang Harus Diperhatikan Bumil Jika Ingin Naik Pesawat
Halodoc, Jakarta – Ingin liburan ke luar kota atau bahkan keluar negeri saat sedang hamil? Liburan saat hamil memang menjadi momen berharga bagi ibu, tapi kebanyakan ibu masih ragu melakukannya. Mereka berpikir naik pesawat saat hamil akan membahayakan kondisi janin yang dikandungnya. Apakah benar demikian?
Baca juga: Ibu Hamil Juga Butuh Liburan, Ini 6 Tips Cerdasnya!
Jika Ingin Naik Pesawat, Bumil Perhatikan Ini
Sebenarnya, liburan saat hamil sah-sah saja dilakukan, tapi ibu juga perlu memperhatikan kondisi janin, agar kesehatannya tidak terganggu. Waktu terbaik liburan saat hamil adalah saat kehamilan menginjak usia trimester kedua, yaitu sekitar minggu ke 14-28. Pada trimester kedua ini, masa-masa mual dan muntah yang biasa dialami di trimester pertama kehamilan kemungkinan besar sudah tidak dialami lagi.
Saat menginjak trimester kedua, janin dalam kandungan juga sudah jauh lebih kuat, sehingga ibu dapat bepergian jauh menggunakan pesawat. Namun, jika usia kehamilan telah menginjak trimester ketiga, ibu dilarang naik pesawat saat hamil, karena perut sudah sangat besar dan akan membuat ibu merasa kelelahan dan tidak nyaman dalam perjalanan.
Risiko yang Bisa Saja Terjadi
Meski diperbolehkan melakukan liburan saat hamil menggunakan pesawat, ibu juga perlu mengetahui risiko yang mungkin saja terjadi saat ketika naik pesawat saat hamil. Berikut penjelasanya:
-
Liburan saat hamil dengan pesawat akan menyebabkan oksigen dalam darah menurun karena tekanan udara menurun saat pesawat berada di ketinggian. Jika ibu dan janin sehat, hal tersebut tidak akan memberikan risiko apapun.
-
Terlalu sering naik pesawat saat hamil dapat meningkatkan risiko keguguran atau kelainan pada janin. Mengapa? Hal tersebut terjadi karena adanya paparan radiasi atmosfer pada saat pesawat berada di atas ketinggian. Jika hanya dilakukan sesekali, tidak perlu khawatir dengan risiko tersebut.
-
Ibu hamil disarankan untuk menggunakan kaus kaki setinggi lutut guna menghindari risiko terjadinya pembekuan darah dan varises saat berada di dalam pesawat.
Baca juga: 4 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Babymoon
Jadi, naik pesawat saat hamil merupakan hal yang sangat aman dilakukan jika ibu dan janin dalam keadaan sehat. Namun, bagi ibu hamil yang memiliki kondisi kesehatan berikut, wajib memeriksakan diri terlebih dahulu ke rumah sakit terdekat sebelum memutuskan untuk naik pesawat:
-
Mengidap tekanan darah tinggi.
-
Mengidap masalah pada leher rahim.
-
Berusia 35 tahun dan dengan mengandung untuk yang pertama kali.
-
Mengidap kelainan plasenta.
-
Mengidap diabetes.
-
Pernah melahirkan prematur.
Tips untuk Ibu Hamil yang Akan Naik Pesawat
Jika sudah mendapat persetujuan dari dokter untuk melakukan perjalanan dengan pesawat, dan kondisi telah memenuhi kebijakan yang ditetapkan dari maskapai penerbangan, maka ibu dapat melakukan beberapa tips berikut:
-
Memasang sabuk pengaman dengan posisi tali berada di bawah perut, agar tidak tertekan.
-
Pesan tiket dengan tempat duduk di sebelah lorong, agar ibu dapat leluasa bergerak.
-
Konsumsi banyak air putih guna mencegah dehidrasi.
-
Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman saat bepergian.
-
Sesekali berjalan di lorong pesawat, agar peredaran darah dalam tubuh tetap lancar.
-
Jika merasa sesak napas saat pesawat mencapai ketinggian tertentu, segera gunakan masker oksigen yang disediakan.
Baca juga: 4 Manfaat Babymoon bagi Ibu Hamil
Kehamilan bukan menjadi penghalang bagi ibu untuk pergi berlibur dengan menggunakan pesawat. Namun, jika dokter tidak memperbolehkan ibu melakukan liburan saat hamil karena kondisi yang tidak memungkinkan, jangan sesekali melanggarnya ya, bu.
Referensi:
Acog.org. Diakses pada 2020. Air Travel During Pregnancy.
NHS. Diakses pada 2020. Is It Safe to Fly While Pregnant?
WebMD. Diakses pada 2020. Safe Flying While Pregnant.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan