Yang Harus Diketahui Jika Melakukan Persalinan Normal
Halodoc, Jakarta – Biasanya banyak ibu mengaitkan kata persalinan normal dengan rasa sakit dan nyeri yang luar biasa. Maka, enggak mengherankan kalau masih cukup banyak calon ibu yang merasa cemas saat menghadapi proses persalinan. Hingga saat ini, metode persalinan yang sudah dikenal adalah normal dan caesar. Nah, dari dua metode persalinan ini tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Bagi yang ingin memilih metode persalinan normal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pikirkan dengan Matang
Yang perlu ibu tahu, melahirkan secara normal maupun caesar, punya kelebihan dan kekurangan masing-masing kok. Bila kamu memilih proses persalinan normal, kamu mesti merencanakan dan menyiapkan segala faktor pendukungnya sejak awal. Nah, ini dia yang sebaiknya kamu perhatikan.
- Cek Kehamilan
Cek kehamilan di sini maksudnya ibu harus memastikan kalau kehamilan tidak mengalami masalah. Ini karena kondisi kesehatan ibu dan janin harus menjadi pertimbangan utama ketika memilih persalinan normal. Nah, agar mengetahui ada atau tidaknya kelainan pada kehamian, maka sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan ke dokter.
- Tumbuhkan Motivasi
Percaya atau tidak, ketika menghadapi persalinan normal para ibu membutuhkan motivasi yang kuat. Cara menumbuhkan motivasi melahirkan memang banyak. Tapi dengan terus mengingat kalau banyak kelebihan dari persalinan normal, bisa meningkatkan motivasi ibu, lho. Berpikirlah optimis, dengan melahirkan normal ibu bisa lebih cepat pulih setelah melahirkan, terhindar dari pengaruh obat-obatan atau stres akibat efek pembedahan akibat persalinan caesar.
Selain itu, kamu juga bisa kok meminta dukungan dari orang-orang terdekat. Sebab suami dan keluarga dekat lainnya yang akan terus memberi kamu semangat hingga proses melahirkan selesai.
- Jangan lupa, Pahami Risikonya
Enggak menutup kemungkinan persalinan normal juga bisa menyebabkan komplikasi. Misalnya, persalinan memanjang (tidak maju), bayi terlilit tali pusat, hingga tali pusat menumbung (prolaps). Menurut penelitian seperti dilansir Reader's Digest, sebanyak 15-30 persen wanita yang melahirkan normal mengalami kerusakan otot dasar panggul.
Nah, kata ahli kerusakan ini bisa saja menurunkan kualitas hidup wanita. Contohnya, disfungsi seksual, inkontinesia urin (susah mengontrol pipis), inkontinensia alvi (fases mudah keluar), hingga penunuran organ panggul.
Tahapan persalinan
Nah, bagi ibu yang tidak memiliki kondisi medis tertentu, ada hal yang perlu diketahui mengenai tahapan persalinan normal. Proses persalinan ini memang enggak sama pada tiap ibu. Namun, umumnya ada empat tahapan yang perlu dilalui para Ibu.
- Pembukaan
Nah, ini tandanya proses persalinan normal dimulai. Tahap ini diawali dari fase laten, yaitu datangnya kontraksi ringan yang hilang timbul. Tahap ini juga ditandai dengan rasa mulas yang semakin teratur diiringi keluarnya lendir bercampur darah, dan pembukaan mulut rahim dari 0-3 sentimeter.
Selanjutnya ada fase aktif, yaitu ketika pembukaannya telah mencapai empat sentimeter dan mulas terasa semakin kuat. Terkadang fase ini juga disertai pecahnya selaput ketuban. Nah, bila tahapan pembukaan sudah mencapai 10 sentimeter, barulah disebut pembukaan lengkap. Durasi dari fase laten sampai pembukaan lengkap bisa memakan waktu 10-18 jam.
Biasanya banyak Ibu akan mengeluh nyeri punggung dan perut bagian bawah pada tahap ini. Enggak sampai di situ saja, rasa itu akan makin memuncak pada akhir tahapan ini di saat kontraksi makin kuat dan mulut rahim hampir terbuka sepenuhnya.
- Pengeluaran Bayi
Di tahap inilah Ibu baru boleh mengenjan. Kamu enggak perlu cemas, tim medis akan membimbing kamu untuk mengenjan dengan cara yang benar. Misalnya, dipusatkan di jalan lahir sehingga ibu tidak kehabisan tenaga.
Tahap ini sering disebut tahap kritikal. Kok bisa? Sebab semua prediksi awal persalinan bisa saja berubah dari perkiraan awal. Bila ada komplikasi persalinan, mau tak mau persalinan akan diakhiri dengan caesar.
- Pengeluaran Plasenta
Tahap ini bisa berlangsung antara 15-30 menit. Pengeluaran plasenta ini dimulai beberapa menit setelah bayi dan berakhir saat plasenta keluar. Nah, setelah plasenta dikeluarkan, tim medis akan memastikan kalau kondisi plasenta sehat dan enggak ada bagian yang tertinggal di dalam rahim.
Namun, jika plasenta terlalu dalam, dokter akan merogoh plasenta dan menariknya keluar. Kalau enggak berhasil, barulah dikeluarkan dengan cara operasi. Sebab plasenta yang dibiarkan terlalu lama di dalam rahim bisa berisiko menimbulkan perdarahan.
- Observasi
Tahap ini akan memantau kondisi ibu selama dua jam setelah plasenta keluar. Tindakan ini dilakukan karena banyaknya masalah pasca persalinan yang bisa muncul. Contohnya, robekan jalan lahir kembali berdarah. Nah, kalau punya pertanyaan seputar persalinan normal, ibu bisa lho bicara ke dokter melalui aplikasi Halodoc.
Nah, agar tak salah langkah memilih persalinan caesar atau normal, yuk hubungi dokter melalui fitur Contact Doctor di aplikasi Halodoc. Ibu pun bisa bicara dengan dokter kapan saja dan dimana saja berada melalui Chat dan Video/Voice Call. Jadi, ayo download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.