Tips Menjadi Suami Siaga
Halodoc, Jakarta – Menjelang hari persalinan yang kian mendekat, perasaan ibu hamil pastinya diliputi oleh kebahagiaan sekaligus harap-harap cemas jika memikirkan proses persalinan yang harus dihadapi nanti. Apalagi buat ibu yang memilih untuk menjalani persalinan normal, pasti akan merasa lebih deg-degan karena tidak mengetahui dengan pasti kapan Si Kecil akan lahir. Nah, sebagai orang terpenting bagi ibu dan sebagai calon ayah, suami tentunya wajib siap alias jadi suami siaga untuk membantu ibu saat hari persalinan tiba. Tapi bagaimana caranya, ya? Nah, berikut ini adalah cara agar bisa jadi suami siaga:
Sebelum Persalinan:
- Cari Pengetahuan Sebanyak-banyaknya
Enggak hanya istri saja yang perlu belajar tentang tata cara melahirkan normal, tapi suami pun juga perlu mencari informasi seluas-luasnya tentang proses persalinan. Jangan malas mendampingi istri ke dokter kandungan dan aktiflah bertanya kepada dokter. Kalau perlu, damping juga istri dalam kelas prenatal, agar ayah tahu caranya membantu istri di ruang persalinan nanti. Pelajari juga riwayat kesehatan istri agar ayah tidak bingung waktu ditanya oleh petugas medis saat waktunya persalinan nanti.
- Persiapkan Semua Hal
Suami diharapkan dapat menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan ibu saat hari persalinan nanti. Hal-hal berikut ini mungkin terlihat sepele tapi wajib dipersiapkan dengan seksama:
- Siapkan kendaraan yang akan digunakan untuk ke Rumah Sakit Bersalin. Pastikan bahan bakar cukup dan mobil dalam kondisi yang baik. Simpan nomor telepon taksi untuk berjaga-jaga jika tiba-tiba mobil mogok.
- Delegasikan tugas ayah kepada anggota keluarga yang lain jika ayah tidak bisa menemani istri saat bersalin. Jangan biarkan istri sendirian di hari persalinannya nanti.
- Ayah juga bisa memberitahu hari perkiraan lahir (HPL) bayi pada tetangga atau kerabat terdekat, karena mungkin saja mereka bisa datang dan memberi bantuan lebih cepat.
- Packing barang-barang ayah sendiri untuk menginap sewaktu menunggui isteri bersalin, kemas di back pack dan simpan tas tersebut di bagasi mobil bersama koper istri. Salah satu barang yang mungkin perlu ayah persiapkan adalah kamera untuk mendokumentasikan proses persalinan.
Saat Persalinan:
- Administrasi Rumah Sakit
Setiba ayah dan istri di Rumah Sakit, segera urus administrasi Rumah Sakit untuk mendapatkan kamar perawatan rawat gabung atau rooming in. Saat mengurus administrasi, ayah juga bisa menyampaikan kepada petugas rumah sakit dan dokter keinginan untuk mendokumentasikan persalinan, ijin untuk berada di ruang operasi, dan rencana untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
- Buat Suasana yang Nyaman
Dampingi istri sejak di ruang observasi sampai masuk kamar bersalin. Karena istri akan merasa sangat kesakitan saat memasuki pembukaan demi pembukaan, jadi adalah tugas ayah untuk membantu istri merasa nyaman. Ayah bisa memijat punggung istri untuk mengurangi rasa sakitnya, meredupkan lampu, dan memasang musik untuk menenangkannya.
- Bantu Istri IMD
Setelah melahirkan, istri harus segera menyusui bayi. Tapi kadang-kadang, ASI ibu tidak bisa langsung keluar dan perlu diberi stimulasi. Nah, ayah bisa membantu istri melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan menyusui bayi dengan memberinya pijatan agar ASI ibu lebih lancar. Kolstrum ASI pada 3 hari pertama sangat baik untuk bayi sebab kaya dengan zat antibodi, protein, vitamin A dan mineral.
Itulah hal-hal yang perlu ayah lakukan untuk menjadi suami yang siaga. Pastinya, dukungan dan kehadiran ayah menjadi hal yang sangat berharga dan dibutuhkan istri untuk menghadapi persalinan nanti (Baca juga: Pentingnya Peran Suami Saat Istri Melahirkan). Jika istri mengalami masalah kesehatan, segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc saja. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu dapat membicarakan keluhan yang dialami dengan dokter kapan saja dan di mana saja. Jadi, tunggu apa lagi? Download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan