Terjebak Macet bisa Sebabkan Kanker, Alasannya?
Halodoc, Jakarta – Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan tidak terkendalinya pertumbuh sel di dalam tubuh. Kelainan ini bisa menyusup dan merusak bagian atau sel di dalam tubuh yang masih sehat. Penyebab utama terjadinya kanker adalah mutasi DNA pada sel yang melebihi batas normal.
Selain itu ada pula beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadinya pertumbuhan sel kanker di tubuh. Salah satunya adalah terlalu sering berada di tengah kemacetan lalu lintas. Kok bisa?
Sebuah penelitian menemukan bahwa terjebak di tengah macetnya lalu lintas berpotensi memicu terjadinya kanker. Karena terjebak di tengah kemacetan rentan terkena partikel berbahaya hingga 29 kali lebih banyak daripada yang mengemudi dalam arus lalu lintas lancar.
Faktor lain yang bisa memicu masalah pada tubuh adalah peningkatan polutan yang ada di udara sekitar titik kemacetan. Nyatanya, udara yang sudah tercemar tersebut bisa jadi berbahaya jika terpapar pada manusia. Bahkan organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebut bahwa polusi udara luar ruangan seperti ini masuk dalam jenis karsinogenik. Yaitu zat yang dapat memicu pertumbuhan kanker pada manusia.
Sementara risiko kanker pada pengendara mobil terjadi karena harus menghabiskan waktu berjam-jam duduk di dalam mobil. Sebab terlalu lama duduk di dalam mobil dengan keadaan pendingin yang menyala dapat meningkatkan paparan asap beracun hingga 76 persen.
Cara terbaik untuk menurunkan risiko ini adalah dengan sesekali mematikan pendingin selama terjebak di tengah kemacetan. Atau bisa dengan mengatur pendingin agar menyirkulasikan kembali udara di dalam mobil tanpa menarik udara dari luar.
Tidak Hanya Kanker
Selain memicu penyebaran kanker, terjebak di tengah kemacetan ternyata juga bisa mendatangkan efek yang lebih buruk. Polusi udara yang terjadi ternyata juga berpotensi memicu penyakit jantung dan juga stroke. Kedua penyakit ini adalah penyebab kematian paling banyak.
Bahkan, data dari WHO mengatakan bahwa orang yang terlalu sering terpapar polusi udara bisa mengalami kematian dini. Polusi udara juga bisa memberi dampak jangka panjang yaitu gangguan paru-paru kronik.
Meski kemacetan adalah hal yang hampir tak bisa dihindari, terutama di kota-kota besar, dampaknya masih saja menakutkan. Orang yang sering terpapar polusi di tengah macet memiliki risiko mengalami penyempitan pembuluh darah dan inflamasi sistemik. Hal itulah yang kemudian membuat berbagai penyakit kronis ikut menyerang.
Dalam jangka panjang, peradangan tersebut bisa merangsang terjadinya penyempitan pembuluh darah, serta meningkatkan risiko penyakit jantung. Mulanya mungkin gejala yang akan terjadi adalah keluhan umum seperti sakit kepala dan sesak napas.
Dan semakin lama, hal-hal yang mulanya kecil tersebut bisa berubah menjadi tumpukan partikel yang mengganggu kesehatan. Yang lebih parah, hal ini dapat menurunkan fungsi paru-paru dan membuatnya menjadi hipersensitif.
Nah, penyakit-penyakit tersebut akan semakin mudah dan cepat menyerang jika kamu tidak cukup melindungi diri selama terkena macet. Maka ada baiknya untuk selalu melengkapi tubuh dengan perlindungan, terutama saat berkendara.
Bagi pengendara sepeda motor, penting untuk selalu mengenakan helm, jaket dan masker. Karena perlengkapan tersebut setidaknya dapat mengurangi peluang polutan untuk mengacaukan kondisi tubuh.
Selain itu, penting juga untuk selalu menjaga kesehatan dan melengkapinya dengan konsumsi vitamin. Mengonsumsi vitamin telah terbukti dapat membuat tubuh menjadi lebih bugar dan tidak mudah terserang sakit. Lebih mudah membeli vitamin dan produk kesehatan lain di aplikasi Halodoc. Dengan layanan antar, pesanan kamu akan diantar sampai ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan