Ini Penyebab Telat Melahirkan Walau Kehamilan Sudah 9 Bulan
"Waktu persalinan tidak harus sama dengan hari perkiraan lahir (HPL) yang diprediksi oleh dokter kandungan, karena HPL dihitung dengan patokan 40 minggu, sehingga persalinan yang terjadi 3 minggu lebih awal sampai 2 minggu lewat dari HPL masih termasuk kondisi yang normal. Pun begitu, ada beberapa kondisi yang menyebabkan ibu telat melahirkan termasuk obesitas pada ibu dan kelainan janin.
Jika Ibu memiliki masalah atau pertanyaan seputar kehamilan, jangan ragu untuk membicarakannya dengan dokter spesialis kandungan ✔️ di Halodoc!
Halodoc, Jakarta – Umumnya, ibu hamil akan menjalani masa kehamilannya selama 9 bulan. Setelah itu, ibu akan melahirkan janin yang ada di dalam kandungan ke dunia lewat proses persalinan. Namun, bagaimana bila usia kandungan sudah mencapai 9 bulan tapi tanda-tanda melahirkan masih belum terasa?
Persalinan pada umumnya terjadi ketika usia kandungan sudah mencapai sekitar 37–42 minggu. Jadi, bila ibu belum juga melahirkan namun usia kandungan masih dalam rentang tersebut, maka tidak perlu khawatir. Informasi selengkapnya mengenai persalinan telat bisa dibaca di sini!
Kehamilan Pertama Picu Telat Melahirkan
Tadi sudah disinggung kalau persalinan tidak selalu harus tepat 9 bulan. Waktu persalinan juga tidak harus sama dengan hari perkiraan lahir (HPL) yang diprediksi oleh dokter kandungan, karena HPL dihitung dengan patokan 40 minggu, sehingga persalinan yang terjadi 3 minggu lebih awal sampai 2 minggu lewat dari HPL masih termasuk kondisi yang normal.
Paling penting, bila usia kandungan sudah mencapai 41 minggu, tetapi tanda-tanda melahirkan masih belum ada, ibu dianjurkan untuk segera menemui dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut untuk mencegah kelahiran melewati usia 42 minggu. Kehamilan yang lewat dari usia 42 minggu berpotensi besar membahayakan janin. Apa penyebab ibu belum melahirkan setelah 9 bulan?
1. Kehamilan Pertama
Apakah ini adalah kehamilan yang pertama buat ibu? Jika iya, mungkin itu sebabnya ibu belum juga melahirkan padahal sudah 9 bulan. Menurut hasil survei yang dilakukan di Amerika Serikat, kehamilan pertama cenderung lebih lambat dari HPL.
Dari hasil penelitian tersebut, terdapat sekitar 80–83 persen ibu yang baru pertama kali hamil, melahirkan pada minggu 39–41. Hal ini diduga karena pengaruh stres dan hormon yang menyebabkan ibu terlambat melahirkan dari waktu yang diperkirakan.
2. Perhitungan Usia Kehamilan Kurang Tepat
Faktor lain yang mungkin menjadi penyebab ibu terlambat melahirkan adalah salah hitung usia kehamilan. Kondisi ini cukup sering terjadi. Ibu tidak mengetahui dengan pasti kapan masa haid yang pertama dan yang terakhir, entah mungkin ragu atau lupa, sehingga ibu keliru memperkirakan waktu persalinan. Untuk menghindari kekeliruan dalam menghitung usia kehamilan ini, ibu bisa mencoba beberapa tips berikut:
-Mencatat Siklus Kehamilan
Ketika ibu terlambat datang bulan, segera cek kehamilan dengan menggunakan test pack atau tes urine di laboratorium. Dengan begitu, kehamilan bisa teridentifikasi tepat waktu.
-Kalkulator Kehamilan
Ibu bisa menghitung sendiri hari perkiraan lahir atau HPL dengan menghitung dari hari terakhir menstruasi. Menghitung HPL dengan menggunakan rumus Naegele adalah sebagai berikut:
Waktu kelahiran = (hari + 7), (bulan haid – 3 bulan), (tahun haid + 1)
Jadi misalnya hari terakhir menstruasi ibu jatuh pada tanggal 12 April 2017, maka perhitungan perkiraan waktu lahirnya adalah sebagai berikut:
(Tanggal: 12+7=19), (Bulan: 4-3=1), (Tahun: 2017+1=2018).
Jadi, HPLnya adalah 19 Januari 2018.
Dengan rumus ini berarti masa persalinan diperkirakan akan datang setelah minggu ke-40. Namun, cara ini kurang akurat dan tidak bisa diaplikasikan pada wanita yang memiliki siklus haid yang tidak lancar.
-Pemeriksaan USG
Untuk hasil yang lebih akurat, ibu sebaiknya melakukan pemeriksaan Ultrasonografi atau USG. Pemeriksaan dengan USG dan pengukuran tinggi rahim yang dilakukan secara teratur pada trimester awal bisa membantu mengetahui waktu terjadinya pembuahan dalam rahim dengan tepat. Namun, terlambat haid belum tentu menandakan sudah terjadi pembuahan di dalam rahim. Pembuahan bisa saja terjadi 2–3 minggu setelah ibu mengalami terlambat haid.
3. Janin Berjenis Kelamin Laki-laki
Penyebab ibu belum juga melahirkan setelah 9 bulan mungkin saja karena ibu hamil anak laki-laki. Walaupun hal ini belum bisa dibuktikan secara ilmiah, tetapi kebanyakan wanita yang terlambat melahirkan mengandung bayi laki-laki.
4. Ibu Mengalami Obesitas
Saat hamil, wajar bila ibu memiliki nafsu makan yang lebih besar daripada saat sebelum hamil. Namun, usahakan agar ibu tidak mengalami kenaikkan berat badan secara berlebihan. Ibu hamil yang mengalami obesitas rentan mengalami kelainan, termasuk terlambatnya waktu persalinan. Jadi, tetap jaga porsi makan yang dikonsumsi dan perbanyak makanan sehat yang bernutrisi seperti sayuran dan buah-buahan.
5. Kelainan pada Janin
Waktu persalinan yang lebih lama daripada waktu perkiraan juga bisa menjadi pertanda adanya kelainan pada janin. Misalnya, sindrom Down, sindrom Edward, teratoma dan kelainan genetik lainnya. Beberapa dari kelainan tersebut tidak bisa dideteksi sejak dini, bahkan umumnya dokter baru mengetahui setelah bayi dilahirkan. Jadi, untuk memperkecil risiko bayi lahir cacat, ibu disarankan untuk menjaga kondisi kehamilannya dengan sebaik mungkin.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. What You Should Know About Your Overdue Baby
Healthline. Diakses pada 2021. What to Expect at 9 Months Pregnant
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan