Siapa Lebih Emosional, Pria atau Wanita?
Halodoc, Jakarta - Selama ini, wanita dianggap lebih emosional dibandingkan pria. Ini karena dalam sebuah hubungan, wanita dianggap lebih bisa menunjukkan emosinya secara terbuka dibandingkan pria.
Para wanita juga tidak ragu menunjukkan perasaannya kepada pasangan, termasuk ketika mereka sedang marah, cemburu, sedih, dan bahagia. Perubahan emosi atau mood swing karena faktor hormonal juga semakin menguatkan anggapan jika wanita lebih emosional dibandingkan pria. Tapi, apakah anggapan tersebut benar? Untuk menjawab rasa penasaran kamu, simak penjelasannya tengan lebih emosional pria atau wanita berikut ini:
Emosi Diatur oleh Hipokampus
Anggapan “wanita lebih emosional dibandingkan pria” juga didasarkan pada sebuah studi yang menyebutkan bahwa hipokampus pada wanita lebih besar dibandingkan pria. Hipokampus adalah bagian sentral otak yang berperan penting dalam fungsi pembelajaran, proses mengingat, peran emosi, dan keseimbangan. Sayangnya, studi tersebut dibantah oleh penelitian yang dilakukan oleh Rosalind Franklin dari University of Medicine and Science. Berbeda dengan penelitian terdahulu, penelitian tersebut justru menemukan bahwa hampir tidak ada perbedaan antara ukuran hipokampus dan korpus callosum (materi putih yang menghubungkan antara kedua sisi otak untuk berkomunikasi) pada otak pria dan wanita.
Jadi, Lebih Emosional Pria atau Wanita?
Meskipun wanita dikenal emosional, sebenarnya, pria justru lebih emosional dibandingkan wanita. Ini dibuktikan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh neurologis di MindLab. Studi tersebut melibatkan 15 pria dan 15 wanita untuk menunjukkan reaksi terhadap video dengan beragam kategori perasaan, seperti bahagia, lucu, bersemangat, hingga menyentuh. Hasilnya, pria memberikan efek psikologis yang lebih kuat dibandingkan wanita.
Tapi, mengapa pria terlihat lebih tidak emosional dibandingkan wanita? Jawabannya adalah karena pria lebih bisa menyembunyikan perasaannya. Ini karena sejak kecil pria sering mendapatkan nasihat “Pria enggak boleh nangis. Harus kuat.” Memang tidak ada yang salah, namun nasihat tersebut secara tidak langsung mengajarkan anak untuk percaya jika menangis identik dengan kelemahan. Jadi, kamu enggak perlu heran jika ada pria yang lebih memilih untuk menyembunyikan perasaannya. Karena seringkali, banyak orang menganggap pria yang menangis sebagai orang yang “lemah”. Padahal, mengekspresikan emosi adalah hak siapa saja dan bermanfaat untuk kesehatan, lho.
Apa Saja Manfaat Mengekspresikan Emosi?
Jika kamu pria, enggak ada salahnya kok mengekspresikan emosi. Karena ternyata, mengekspresikan emosi ada manfaatnya untuk tubuh seperti berikut ini:
- Mengurangi stres, tertawa bisa menurunkan kada hormon stres. Ini karena saat tertawa, tubuh akan memproduksi hormon endorfin yang bisa menimbulkan perasaan nyaman, bahagia, dan berenergi.
- Membuang racun dari dalam tubuh, sebuah studi menemukan bahwa menangis bisa membuang racun di dalam tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh, dan merangsang otak untuk melepaskan hormon endorfin yang berfungsi sebagai obat anti nyeri alami. Jadi, meksipun menangis enggak bikin masalah kamu selesai, setidaknya, menangis bisa menenangkan pikiran dan perasaan kamu. Selain itu, air mata mengandung lisozim, cairan yang berguna untuk membunuh bakteri dalam tubuh dengan cara menghancurkan dinding sel bakteri.
- Meningkatkan kekuatan dan kestabilan mental, sekali lagi, menangis itu hal yang wajar dan bukan berarti kamu lemah. Justru dengan menangis, kamu menunjukkan bahwa kamu punya perasaan dan berani jujur terhadap diri sendiri. Sehingga selain bikin perasaan lega, menangis juga bisa meningkatkan kekuatan dan kestabilan mental kamu.
Jadi, apapun gendernya kamu berhak untuk mengekspresikan perasaan dan emosi. Karena meskipun perasaan atau emosi tidak harus ditunjukkan pada setiap orang dan setiap saat, emosi tetaplah perasaan yang harus dimengerti dan diterima karena tidak ada yang salah dengan itu. Tapi, jika kamu mengalami kesulitan dalam menunjukkan emosi, kamu bisa bicara ke dokter Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter Halodoc kapan saja dan dimana saja melalui Chat, Voice Call, atau Video Call. Jadi, ayo download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan