Sembarangan Pilih Obat Pelangsing bisa Sebabkan Masalah Kesehatan
Halodoc, Jakarta – Cantik selalu diidentikkan dengan tubuh kurus dan tanpa lemak. Hal itu membuat banyak orang, terutama wanita, rela melakukan berbagai cara untuk mendapatkannya. Termasuk cara yang paling instan, yaitu mengonsumsi pil pelangsing.
Padahal, kebiasaan yang satu ini cukup berbahaya dan bisa berdampak pada masalah kesehatan. Salah memilih obat pelangsing nyatanya bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit menyerang, termasuk penyakit jantung, stroke, dan sakit ginjal.
Hingga kini, sering terdengar pemberitaan soal obat pelangsing yang ditarik dari pasaran. Tidak main-main, ternyata obat yang masuk dalam kategori “bermasalah” tersebut bisa sangat membahayakan tubuh. Salah satunya karena pil pelangsing tersebut mengandung zat-zat kimia, misalnya sibutramin yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Sebenarnya sah-sah saja jika kamu memutuskan untuk menjadikan pil pelangsing sebagai “bantuan”. Namun ingat, jangan sembarangan! Setidaknya kamu harus mengenali bahan kandungan yang terdapat dalam obat pelangsing, agar tidak membahayakan bagi kesehatan.
Bahaya Salah Pilih Obat Pelangsing
Sebenarnya obat pelangsing baru akan bekerja dengan maksimal jika dipadukan dengan pola hidup sehat dan rutin berolahraga. Karena ada risiko berat badan akan kembali naik setelah konsumsi obat pelangsing dihentikan.
Mengenali kandungan obat pelangsing juga adalah hal yang perlu untuk dilakukan. Karena, bisa jadi obat tertentu tidak cocok dengan tubuh dan mungkin memiliki kandungan bahan yang bisa memberi efek yang berbahaya bagi kesehatan.
Salah satu dampak dari salah memilih obat pelangsing adalah dehidrasi. Kondisi ini terjadi saat tubuh kekurangan cairan. Biasanya dehidrasi terjadi sebagai respon dari obat pelangsing yang menyebabkan seseorang buang air kecil secara terus menerus dan berlebihan.
Nah, kondisi ini yang kemudian menjadi pemicu seseorang mengalami dehidrasi. Saat mengalami dehidrasi, biasanya seseorang akan menunjukkan gejala berupa sakit kepala, mudah lelah, bahkan dampak lain yang lebih buruk.
Selain dehidrasi, ternyata sering buang air kecil karena obat pelangsing bisa menyebabkan masalah yang lebih buruk, yaitu menopause dini alias berhenti haid sebelum waktunya.
Wanita yang buang air kecil dalam jumlah banyak dan tidak normal bisa mengalami gangguan sirkulasi darah pada indung telur. Kerusakan inilah yang kemudian menjadi bibit dan menyebabkan seorang wanita mengalami menopause dini.
Tak hanya itu, nyatanya masih ada ancaman lain dari kebiasaan sembarangan mengonsumsi obat pelangsing. Yang paling parah, salah memilih obat pelangsing bisa memicu seseorang kehilangan kesadaran bahkan bisa berujung kematian.
Sebab, pada dasarnya tubuh “dipaksa” untuk mencerna jenis obat yang tidak dibutuhkan, yaitu obat pelangsing. Gejala-gejala yang dialami setelah mengonsumsi jenis obat ini pun benar-benar bisa menimbulkan masalah pada kondisi kesehatan seseorang.
Kebiasaan diet terlalu ketat, seperti memutuskan untuk mengonsumsi pil pelangsing dan tidak makan sama sekali pun bisa sangat berbahaya. Alih-alih langsing, hal itu malah bisa merusak organ bagian dalam tubuh dan efek yang ditimbulkan pun tidak main-main.
Daripada memaksakan, cobalah untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti memilih menu makan sehat dan rutin berolahraga untuk mendapatkan berat badan ideal. Memang tidak semudah dan secepat menggunakan obat, tapi hasil yang diberikan pasti akan lebih memuaskan dan bertahan dalam jangka waktu yang panjang.
Biar olahraga lebih semangat, jaga kondisi tubuh tetap bugar dengan mengonsumsi vitamin dan suplemen. Lebih mudah beli produk kesehatan di aplikasi Halodoc. Dengan layanan antar, pesanan akan dikirim ke rumah dalam waktu kurang dari satu jam. Yuk, download Halodoc segera!