Segera Punya Bayi, Pilih Lahir Normal atau Caesar?
Halodoc, Jakarta – Menjelang hari melahirkan, para calon ibu biasanya dihadapkan pada dua pilihan metode melahirkan, yaitu secara normal atau secara caesar. Pilihan tersebut tentu saja harus ditentukan berdasarkan riwayat kehamilan dan kondisi kesehatan, karena ada persyaratan kesehatan yang harus dipenuhi supaya ibu bisa melahirkan normal. Namun, melahirkan secara normal maupun caesar, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Metode melahirkan yang dipilih pun nantinya bisa berpengaruh kepada bayi yang dilahirkan, lho.
Kelebihan Melahirkan Secara Normal
Melahirkan secara normal lebih melelahkan secara fisik karena ibu harus berjuang sekuat tenaga untuk mengeluarkan bayi dari dalam perut. Berikut adalah beberapa kelebihan dari metode melahirkan normal, yaitu:
- Kondisi ibu bisa pulih kembali dengan cepat. Dr Allison Bryant, ahli perinatology dari Massachusetts General Hospital di Boston menyatakan bahwa jika kondisi ibu dinilai sudah sehat dalam waktu 24 sampai 48 jam, maka ibu sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.
- Ibu tidak perlu mengalami risiko akibat operasi, seperti pendarahan, infeksi, reaksi terhadap anestesi, efek sakit yang berkepanjangan, dan stres akibat efek pembedahan.
- Ibu dapat langsung melihat bayinya dan dapat memberikan ASI eksklusif secepatnya setelah melahirkan.
- Risiko bayi memiliki gangguan kesehatan lebih sedikit, misalnya gangguan pernapasan, alergi, asma, dan laktosa intoleran.
Kekurangan Melahirkan Secara Normal
Meskipun demikian, para calon ibu yang memilih melahirkan secara normal juga harus menyiapkan diri terhadap beberapa risiko berikut:
- Proses persalinan normal yang lama dan sulit bisa meningkatkan risiko bayi kekurangan oksigen.
- Risiko kulit dan jaringan di sekitar vagina meregang dan robek bisa terjadi ketika bayi melewati alat kelamin wanita. Hal tersebut dapat menyebabkan cedera atau melemahnya otot pinggul yang berfungsi mengontrol air seni, sehingga ibu berisiko mengalami inkontinesia (mengompol).
- Ibu mungkin akan mengalami sakit di area perineum, yaitu area di antara vagina dan anus. Hal itu disebabkan karena adanya peregangan saat proses melahirkan.
- Ibu yang melahirkan normal juga mungkin mengalami cedera, seperti memar pada kulit atau retak tulang, jika ternyata ukuran bayi terlalu besar.
Kelebihan Melahirkan Secara Caesar
Melahirkan dengan cara operasi caesar juga aman untuk dilakukan. Sebagian ibu lebih memililh operasi caesar, karena kelebihan-kelebihan berikut:
- Ibu bisa menentukan sendiri tanggal persalinan, sehingga ibu bisa memilihkan tanggal lahir yang cantik untuk si bayi.
- Ibu tidak perlu mengalami kontraksi berjam-jam dan risiko mengalami trauma persalinan lebih kecil.
- Sangat kecil kemungkinan bayi tertular penyakit infeksi seksual dari ibunya. Penyakit menular seksual seperti sifilis, gonore, chlamydia, dan masih banyak lagi.
Kekurangan Melahirkan Secara Caesar
- Para ibu yang melahirkan secara caesar biasanya menginap di rumah sakit lebih lama, karena ibu tetap merasakan sakit usai proses operasi, sehingga butuh waktu yang lebih lama untuk pulih.
- Ibu mungkin akan mengalami sakit yang berkepanjangan di bagian yang dibedah dan kemungkinan juga ada komplikasi anestesi.
- Operasi caesar menyebabkan ibu mungkin kehilangan banyak darah dan bisa juga terjadi penggumpalan darah dalam tubuh ibu. Selain itu, selama operasi caesar berlangsung, mungkin juga terjadi cedera pada usus besar atau kantung kemih.
- Ibu tidak bisa langsung memberikan ASI eksklusif kepada bayinya setelah operasi, sehingga ibu belum bisa menjalin ikatan batin dengan bayi.
- Menurut sebuah penelitian, melahirkan secara casear 3x lebih berisiko menyebabkan ibu kehilangan nyawa dibanding melahirkan secara normal.
- Bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar juga berpotensi mengalami hipertensi paru. Hipertensi paru bisa dikenali dari gejala-gejala yang terlihat ketika bayi sudah lahir.
Kondisi yang Membuat Ibu Harus Memilih Metode Caesar
Namun demikian, ada kondisi-kondisi tertentu yang tidak memungkinkan ibu lahir secara normal, yaitu seperti:
- Terdapat lebih dari satu janin dalam kandungan ibu.
- Ukuran bayi lebih besar daripada pangggul ibu.
- Posisi janin sungsang, yaitu kepala bayi tidak berada di bawah.
- Proses pembukaan yang terlalu lama sehingga bayi tidak mendapatkan cukup oksigen.
- Ibu memiliki penyakit jantung atau kondisi medis, seperti HIV, diabetes, tekanan darah tinggi, dan masalah pada plasenta.
- Bayi memiliki kelainan, contohnya spina bifida, yaitu cacat lahir yang ditandai dengan terbentuknya celah atau defek pada tulang belakang dan sumsum tulang belakang bayi.
Apabila ibu ingin berkonsultasi tentang teknik melahirkan mana yang terbaik untuk kondisi kesehatan, ibu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc sebelum memutuskan untuk datang ke rumah sakit. Ibu bisa dengan nyaman menanyakan pendapat dokter melalui Voice/Video Call dan Chat untuk mendapatkan rekomendasi rumah sakit yang tepat. Halodoc juga memudahkan kamu untuk mendapatkan produk-produk kesehatan yang diperlukan dan pesanan akan diantar dalam satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan