Risiko Hamil di Usia Tua (Lebih dari 40 Tahun)
Halodoc, Jakarta – Hamil di usia tua, yaitu lebih dari 40 tahun tentu berbeda dengan hamil di usia muda. Sebab, di usia tersebut ibu cenderung lebih rentan untuk mengalami masalah dan komplikasi kehamilan. Ini karena seiring pertambahan usia, tingkat kesuburan ibu dan vitalitas tubuh menurun. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk hamil di usia tua, sebaiknya ibu mencari tahu apa saja risiko hamil di usia tua agar lebih bisa menjaga dan memperhatikan kehamilan.
Hamil di Usia Tua, Amankah?
Meskipun berisiko, bukan berarti wanita yang hamil di usia tua tidak bisa melahirkan anak yang sehat. Sebab, selama ia tahu tentang risiko hamil di usia tua dan cara pencegahannya, ia tetap bisa melahirkan anak dengan lancar dan tanpa masalah. Agar ibu lebih waspada, berikut adalah beberapa risiko hamil di usia tua yang perlu diketahui :
- lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
- Kelahiran prematur, yaitu bayi lahir lebih awal dari waktu yang seharusnya.
- Kelainan pada kromosom atau genetika janin yang menyebabkan bayi lahir cacat.
- Tingginya kemungkinan bayi lahir melalui operasi caesar.
- Keguguran, terutama saat usia kehamilan masih di bawah 4 bulan.
- Ibu mengalami gangguan kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, plasenta previa, hingga preeklamsia.
Tips Meminimalkan Risiko Hamil di Usia Tua
Berikut adalah beberapa hal yang bisa ibu lakukan untuk meminimalkan risiko hamil di usia tua:
1.Periksa Kehamilan Secara Rutin
Sebagian wanita merasa khawatir saat hamil di usia tua. Padahal, kekhawatiran tersebut bisa saja berdampak pada kehamilannya. Oleh karena itu, untuk mengatasi rasa khawatir, ibu perlu memeriksakan kehamilan secara rutin. Dengan cara ini, ibu bisa memantau kondisi kesehatan ibu dan janin sehingga dapat mendeteksi adanya kemungkinan kelainan pada janin. Ibu juga bisa berdiskusi dengan dokter tentang rencana persalinan yang akan diambil dan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko hamil di usia tua.
2. Menjaga Kenaikan Berat Badan
Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kenaikan berat badan berlebih (obesitas) yang membuat ibu hamil berisiko mengalami diabetes gestational. Pada ibu hamil, pertambahan berat badan yang dianjurkan adalah 11-15 kg (pada wanita dengan berat badan normal) dan 6-11 kg (pada wanita dengan berat badan di atas rata-rata. Cara menjaga kenaikan berat badan adalah dengan menerapkan pola hidup yang sehat selama kehamilan.
3. Menerapkan Pola Hidup Sehat
Agar kesehatan janin tetap terjaga, ibu perlu menerapkan pola hidup sehat seperti :
- Menghindari obat-obatan terlarang, rokok, dan alkohol.
- Mengonsumsi makanan bergizi, terutama makanan yang tinggi asam folat, kalsium, dan zat besi.
- Berolahraga secara teratur. Olahraga yang bisa dilakukan adalah yoga, berenang, berjalan kaki, dan senam hamil.
- Menghindari atau mengelola stres dengan melakukan aktivitas santai yang ibu senangi.
Kabar baiknya, memiliki bayi di usia tua tidak selalu merugikan. Sebab pada usia 40 tahun ke atas, biasanya seseorang sudah lebih mapan dan siap untuk membesarkan anak. Jika ibu masih khawatir, ibu bisa bicara pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Untuk hal ini, ibu bisa memanfaatkan fitur tanya dokter di aplikasi Halodoc. Melalui fitur tersebut, ibu bisa menghubungi dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice Call/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play sekarang juga!