Musim Hujan, Waspada Penyebab Diare
Halodoc, Jakarta - Meski akhir-akhir ini hujan tidak turun secara teratur, hanya saja intensitasnya sering kali lebat dan awet. Pasalnya, musim hujan masih akan berlangsung hingga puncaknya pada perkiraan bulan Maret. Terdapat kaitan antara hujan lebat yang mengikuti cuaca kering dengan kenaikan kasus penyakit diare.
Tingkat diare mungkin berkaitan dengan pola curah hujan di beberapa daerah. Angka diare meningkat dan menurun dengan pola curah hujan. Perlu diketahui bahwa pengolahan air hujan dapat berpengaruh pada tingkat kasus diare. Jika pengolahan air hujan baik, diare pun dapat dicegah.
Pengolahan Sanitasi Air di Musim Hujan Jadi Penyebab
Ditenukan bahwa hujan lebat menjadi penentu peningkatan dan penurunan tingkat diare. Penyakit tersebut dapat berkurang ketika hujan turun mengikuti hujan ringan selama berminggu-minggu. Alasannya mungkin karena kotoran pembuangan tidak menumpuk ketika hujan ringan yang terjadi terus-menerus, sehingga kotoran dapat mengalir dengan bersih.
Baca juga: Inilah Perbedaan Diare dan Muntaber
Lonjakan kasus diare juga dapat hilang jika masyarakat mengolah air pembuangan. Sayangnya, masih ada daerah-daerah yang tidak mengolah sanitasinya dengan baik, atau malah masih ada daerah yang tidak memiliki cukup jamban.
Jika pengolahan air limbah dan sanitasi tidak cukup bersih, penyebab-penyebab diare akan semakin berkembang seperti:
-
Virus. Beberapa virus yang dapat menyebabkan diare termasuk virus Norwalk, cytomegalovirus, dan virus hepatitis. Sedangkan rotavirus adalah penyebab umum diare akut, terutama pada anak.
-
Bakteri dan Parasit. Makanan atau air yang terkontaminasi dapat menularkan bakteri dan parasit ke tubuh. Saat bepergian ke negara berkembang, diare yang disebabkan oleh bakteri dan parasit sering disebut dengan traveler’s diare. Clostridium difficile adalah jenis bakteri lain yang dapat menyebabkan infeksi serius yang menyebabkan diare dan dapat terjadi setelah pemberian antibiotik atau selama rawat inap.
-
Gangguan Pencernaan. Diare kronis memiliki sejumlah penyebab lain, seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa, penyakit seliaka, kolitis mikroskopis, dan sindrom iritasi usus.
Baca juga: Diare Menyerang, Obati dengan 6 Cara Ini
Cegah Perkembangan Virus Penyebab Diare
Untuk mencegah terjangkit diare yang disebabkan virus, kamu perlu ekstra menjaga kebersihan dengan:
-
Sering-sering mencuci tangan. Cuci tangan kamu sebelum dan sesudah menyiapkan makanan. Cuci tangan setelah memegang daging mentah, menggunakan toilet, mengganti popok, bersin, batuk, dan meniup hidung.
-
Cuci tangan dengan sabun selama setidaknya 20 detik. Setelah meletakkan sabun di tangan kamu, gosokkan tangan setidaknya selama 20 detik.
-
Gunakan pembersih tangan atau hand sanitizer saat tidak memungkinkan mencuci dengan air. Gunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol saat kamu tidak dapat menemukan wastafel. Oleskan pembersih tangan seperti kamu mengaplikasikan losion, pastikan untuk menutupi bagian depan dan belakang kedua tangan. Gunakan produk yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.
Umumnya penyakit diare dapat hilang dengan cepat meski tanpa pengobatan. Untuk membantu mengatasi tanda dan gejala hingga diare hilang, cobalah untuk:
-
Minum banyak cairan bening, termasuk air, kaldu, dan jus. Hindari kafein dan alkohol. Tambahkan makanan setengah padat dan rendah serat secara bertahap saat buang air besar kembali normal. Cobalah makan biskuit, roti bakar, telur, nasi atau ayam.
-
Hindari makanan tertentu seperti produk susu, makanan berlemak, makanan berserat tinggi, atau makanan pemicu lainnya selama beberapa hari.
-
Minum obat anti-diare. Obat anti-diare biasanya dijual bebas di apotek dengan berbagai merk. Kamu juga bisa membelinya secara online melalui aplikasi Halodoc pada fitur beli obat. Jadi saat sakit diare kamu tidak perlu repot-repot pergi keluar rumah. Cukup istirahat di rumah, dan obat akan diantar ke rumah kamu.
Baca juga: Ini Jenis Diare yang Bikin Dehidrasi dan BAB Encer
Pertimbangkan pula untuk mengonsumsi probiotik. Mikroorganisme ini dapat membantu mengembalikan keseimbangan yang sehat ke saluran usus dengan meningkatkan tingkat bakteri baik, meskipun tidak jelas apakah mereka dapat membantu memperpendek gangguan diare.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diarrhea.
Engineering for Change. Diakses pada 2020. The Link Between Rain and Diarrhea
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan