Halodoc, Jakarta – Tak hanya bisa membuat kamu lebih semangat, pikiran yang positif pun bisa memberikan manfaat bagi kesehatan. Pikiran yang positif ini bisa dicapai dengan selalu optimis dalam menyikapi segala hal yang terjadi. Ketika terjadi masalah, baik urusan pekerjaan maupun pribadi apabila kamu menyikapinya dengan optimis maka secara tidak langsung kamu pun akan selalu berpikiran positif.

Beban pikiran yang berlebihan dapat menyebabkan stres. Jika kamu selalu positif tentu tingkat stres dapat diminimalisir. Menurut John Malouff, PhD, profesor di bidang perilaku, kognitif, dan ilmu sosial di Australia’s University of New England, “Tingkat optimis yang tinggi berkaitan dengan tingkat kebahagiaan yang tinggi dan depresi yang rendah.” Ia juga menambahkan bahwa dalam banyak studi ditemukan bahwa optimis berkaitan dengan usia panjang.

Baik kesehatan emosional dan fisik pun bisa terpengaruh dengan sikap positif, lho. Sehingga diketahui dari studi bahwa karena ini seseorang pun bisa merasa lebih baik, seperti dikutip dari Prevention.

Pikiran Positif untuk Tubuh Sehat
Dengan berpikiran positif, seseorang menjadi lebih optimis. Hal ini menyebabkan orang yang memiliki sikap ini dalam pekerjaan memiliki keinginan untuk mencoba hal baru. Berbeda dengan orang yang pesimis yang sudah merasa “canggung” jika dihadapkan pada masalah atau tantangan baru.

Ditemukan dalam studi tahun 2015 yang dipublikasikan di Trends in Cognitive Sciences bahwa sikap optimis dapat mengurangi hormon kortisol penyebab stres. Kadar kortisol yang rendah pun menekan kemungkinan adanya masalah kesehatan mulai dari kanker hingga depresi.

Efek Berpikiran Positif
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Nature ditemukan jika membayangkan hal yang bahagia yang akan terjadi di masa depan maka secara tidak langsung kamu telah mengaktifkan bagian otak yang berkaitan dengan perasaan positif dan mengurangi positif. Dalam penelitian yang menganalisa 29 studi dengan lebih dari 3.330 subjek penelitian, John Malouff menemukan bagaimana jika seseorang memiliki bayangan tentang sosok terbaik dirinya sendiri dan berencana untuk menjadi “sosok” yang dibayangkan. Maka itu dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan rasa optimis dalam diri.

Hal ini didukung oleh studi tahun 2011 di Journal of Behavior Therapy and Experimental Psychiatry, bahwa jika seseorang menghabiskan lima menit sehari untuk memikirkan dirinya menjadi sosok yang terbaik, maka ia dapat meningkatkan rasa positif rata-rata 17 persen.

Mulai Berpikiran Positif
Tuntutan pekerjaan dan rutinitas sehari-hari yang tak ada habisnya memang wajar jika membuat seseorang merasa stres. Namun begitu, stres sebaiknya dihindari agar tak berdampak negatif pada diri sendiri terutama kesehatan yang menurun. Agar tak mudah stres, sebaiknya kamu mulai “membangun” pikiran positif. Pikiran positif ini misalnya dengan membayangkan masa depan yang lebih baik dan terbuka dalam menangani segala hal baru yang terjadi. Menerima hasil dari pekerjaan yang kamu lakukan dengan positif juga dapat membantu sehingga kamu tidak takut gagal. Perasaan takut gagal inilah yang memicu perasaan pesimis sehingga kamu jadi mudah stres.

Kamu bisa mulai melakukan terapi sendiri di rumah, dengan duduk selama dua puluh menit dan tulis secara detil tentang apa yang kamu inginkan di masa depan. Apa keinginan yang ingin kamu capai dan apa yang kamu rasakan saat ini ketika menjalani rutinitas kamu. Kemudian kamu bisa mulai dengan lima menit duduk untuk membayangkan apa yang kamu sudah tulis. Dengan membayangkan keberhasilan di masa depan kamu akan merasa lebih optimis dalam menjalani rutinitas dan pekerjaan sehari-hari.

Jika memiliki masalah kesehatan, kamu harus langsung menghubungi dokter. Jika tak sempat ke rumah sakit, gunakan aplikasi Halodoc untuk bisa menghubungi dokter kapan saja diman saja. Kamu bisa bicara dengan dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Kamu juga bisa membeli produk kesehatan yang dibutuhkan dengan menggunakan aplikasi Halodoc dan pesanan kamu akan diantar dalam satu jam. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google App.