Migrain saat Menstruasi? Begini Cara Mengatasinya
Halodoc, Jakarta - Migrain saat menstruasi sebenarnya adalah hal yang cukup umum, apalagi jika memang sebelumnya telah memiliki riwayat penyakit ini. Seperti namanya, migrain saat menstruasi atau menstrual migrain adalah sakit kepala sebelah yang dialami sebelum atau selama periode menstruasi. Keluhan ini dapat berangsur menghilang seiring dengan selesainya menstruasi, atau bisa juga berlanjut, tergantung masing-masing orang.
Beberapa cara berikut bisa dilakukan untuk mengurangi gejala migrain saat menstruasi:
-
Jangan terlalu lelah, batasi aktivitas fisik yang berat selama periode menstruasi.
-
Istirahat yang cukup dan atur waktu tidur yang teratur selama 7-8 jam setiap malamnya.
-
Makan makanan sehat dan bergizi seimbang.
-
Batasi konsumsi garam.
-
Kurangi stres.
-
Hindari konsumsi kafein, alkohol, dan rokok.
-
Olahraga secara rutin.
Baca juga: 3 Penyebab Migrain Sering Terjadi Ketika Menstruasi
Jika gejala migrain terasa mengganggu aktivitas, coba redakan dengan mengonsumsi obat analgetik, atau konsultasi dengan dokter di aplikasi Halodoc. Dokter biasanya akan memberikan kombinasi obat antiinflamasi non-steroid dan golongan triptan, atau obat-obatan lain sesuai gejala yang dialami. Mudahnya lagi, obat yang diresepkan dokter di aplikasi Halodoc itu juga bisa langsung kamu pesan lewat aplikasi, lho.
Apa Penyebab Munculnya Migrain saat Menstruasi?
Menstruasi merupakan mekanisme alami tubuh wanita dewasa, yang terjadi setiap bulannya. Siklus menstruasi setiap wanita pun dapat bervariasi. Bisa lebih pendek atau lebih panjang, dengan rentang siklus normal antara 24-35 hari. Sayangnya, menstruasi tidak hanya ditandai dengan keluarnya darah dari Miss V saja. Ada berbagai gejala atau keluhan yang menyertai, mulai dari kram perut hingga migrain pada beberapa orang.
Migrain adalah gangguan neurovaskuler yang disebabkan oleh inflamasi neurogenik. Kondisi ini ditandai dengan gejala nyeri kepala yang lebih dominan pada satu sisi (unilateral) dan berdenyut (pulsating), yang dapat berlangsung 4-72 jam. Pada menstrual migrain, gejala dapat muncul sebelum atau selama periode menstruasi, tepatnya sekitar 2 hari menjelang menstruasi hingga 3 hari setelah menstruasi berakhir.
Baca juga: 4 Hal yang Terjadi selama Siklus Menstruasi
Hal yang dapat menjadi penyebab seseorang mengalami sakit kepala jenis ini memang ada banyak. Namun biasanya, migrain saat menstruasi dipengaruhi oleh perubahan hormon dalam tubuh wanita, yaitu estrogen dan progesteron, yang berperan untuk kehamilan dan menstruasi. Kedua hormon itu juga bisa berdampak pada senyawa kimia penyebab sakit kepala di dalam otak.
Nah, sebelum menstruasi, kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita biasanya menurun. Hal inilah yang kemudian memicu timbulnya gejala seperti sakit kepala. Selain itu, migrain saat menstruasi juga berhubungan dengan adanya produksi hormon prostaglandin, yang meningkat selama periode menstruasi. Hormon ini dapat mendorong munculnya rasa sakit, serta nyeri atau migrain selama menstruasi.
Baca juga: Lebih Lengkap tentang Mitos & Fakta Menstruasi
Lebih jelasnya, berikut berbagai faktor yang diduga dapat menyebabkan munculnya migrain saat menstruasi:
1. Perubahan Hormon
Perubahan hormon yang terjadi selama menstruasi bisa memicu sakit kepala. Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron sebelum menstruasi dapat memengaruhi senyawa kimia di dalam otak. Akibatnya, beberapa wanita mungkin mengalami sakit kepala saat menstruasi.
2. Kadar Zat Besi yang Rendah
Banyaknya darah yang keluar saat menstruasi bisa memicu sakit kepala. Hal ini karena saat kehilangan banyak darah, tubuh rentan mengalami kekurangan zat besi. Nah, rendahnya kadar zat besi inilah yang memicu munculnya migrain saat menstruasi