Menu Sahur Kol Goreng, Sehat Enggak Sih?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Juni 2018
Menu Sahur Kol Goreng, Sehat Enggak Sih?Menu Sahur Kol Goreng, Sehat Enggak Sih?

Halodoc, Jakarta – Walaupun enak, krenyes-krenyes, apalagi nikmat dimakan bersama ayam, sambal, dan lalapan, terlalu banyak makan kol goreng juga tidak baik untuk kesehatan. Jadi, jangankan untuk dimakan saat sahur, dimakan berlebihan di waktu biasa saja juga tidak terlalu disarankan.

Pasalnya, proses penggorengan dapat merusak vitamin yang terkandung di dalam kol. Proses memotong kol dan menggorengnya merusak manfaat yang terdapat pada kol. Sebenarnya, kalau dijadikan lalapan atau pun sekadar ditumis, kol memiliki banyak manfaat. Beberapa di antaranya adalah pembentukan sel darah merah, mencegah kanker, mengontrol tekanan darah tinggi, mengandung vitamin C, menurunkan berat badan, baik untuk mata, dan lain-lain. (Baca juga: Begini 5 Trik Agar Tetap Fit Selama Puasa)

Memang, kol goreng enak dimakan saat sahur karena dapat merangsang nafsu makan. Biasanya dini hari, belum ada nafsu makan. Memakan lalapan renyah seperti kol goreng sangat bisa menambah selera makan. Namun, perlu untuk diingat sahur adalah momen saat kamu harus memilih makanan yang dikonsumsi dengan sebaik-baiknya.

Asupan makan sahur haruslah mengandung gizi lengkap supaya kebutuhanmu seharian terpenuhi dengan pasti. Sebenarnya, makan kol saja tanpa digoreng saat sahur juga tidak disarankan walaupun mengandung banyak gizi. Pasalnya, kol mengandung gas karena tinggi zat rafinosa yang selain baik untuk tubuh juga sulit untuk dicerna. Namun, kamu tetap bisa mengonsumsinya kok, asal tidak berlebihan dan diolah dengan cara direbus untuk menghilangkan gasnya, sehingga lebih mudah dicerna tubuh. (Baca juga: Punya Badan Gemuk? Berikut Tips Olahraga Agar Efektif)

Nah, kalau kamu ingin sekali mencoba olahan kol goreng sebagai santapan sahur, kamu bisa memperhatikan proses memasaknya, misalnya dengan menggunakan minyak baru. Memang sih, salah satu letak kelezatan dari kol goreng adalah penggunaan minyak jelantah alias minyak bekas yang membuat rasa dan teksturnya lebih renyah. Namun, sejatinya minyak jelantah tidak baik untuk digunakan, tidak hanya untuk menggoreng kol, tetapi juga makanan lainnya karena mengandung kolesterol jahat.

Selain pemilihan minyak yang tepat, jangan juga menggoreng kol terlalu lama sampai hitam, karena makanan apapun yang digoreng sampai menghitam sudah kehilangan manfaatnya. Selain itu, melapisi kol dengan tepung juga dapat meminimalisir penyerapan minyak pada kol. Setidaknya dengan rangkaian cara ini kamu bisa mendapatkan manfaat kol goreng. (Baca juga: 5 Tips Memanaskan Makanan untuk Sahur)

Menu Sehat Sahur

Memperhatikan asupan makan saat sahur memang penting. Ada baiknya untuk menambah nafsu makan saat sahur, kamu memperhatikan tips yang benar-benar sehat. Jangan sekadar merangsang selera makan saja. Kamu bisa mengawali dengan minum minuman hangat, baru kemudian mengudap buah-buahan, supaya mulut dan pencernaan siap untuk menerima makanan berat.

Pemilihan makanan berat juga menjadi hal yang perlu dipertimbangkan untuk menambah nafsu makan. Makanan berkuah cenderung lebih bisa merangsang nafsu makan seperti sop, soto, atau sayur berkuah lainnya contohnya tumis sawi, capcay, dan bayam. Supaya lebih nikmat, kamu bisa menambahkan bumbu untuk penguat rasa seperti bawang putih. (Baca juga: 4 Hal yang Menyebabkan Otot Hilang)

Menyajikan makanan hangat juga bisa merangsang nafsu makan. Banyak orang terutama anak kos atau yang masih tinggal sendiri terlalu malas untuk memanaskan makanan dan memilih membeli makanan di malam hari lalu memakannya saat sahur. Padahal, penyajian makanan yang segar dan panas lebih sehat dan nikmat disantap. Bahkan, nasi panas dengan taburan bawang goreng, telur goreng, dan irisan timun lengkap dengan teh manis saja sudah jadi sajian yang sempurna untuk sahurmu.

Kalau kamu ingin tahu lebih banyak mengenai tips menu sehat dan pengolahan makanan yang tepat untuk berbuka atau pun sahur, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.