Kenali Gangguan Makan Anak Sejak Dini
Halodoc, Jakarta – Sebuah penelitian yang dilakukan US National Library of Medicine, National Institute of Health, mengatakan bahwa sekitar 25% bayi yang sedang dalam masa pertumbuhan biasanya mengalami masalah gangguan makan. Dan ketika itu terjadi, sekitar 35% dari anak-anak tersebut mengalami gangguan perkembangan saraf. Salah satu masalah yang paling umum adalah ketidakmampuan tubuh anak menoleransi makanan tertentu. Seorang anak dengan gangguan makan ini bisa mengalami perkembangan yang buruk, kekurangan gizi, dan gangguan psikologis.
(Baca juga: 4 Kesalahan saat Memberi Makan Bayi)
ARFID, Gangguan Makan Anak
Mengingat risiko yang mungkin timbul akibat gangguan makan, sebaiknya gangguan makan pada anak dikenali sejak dini. Salah satu gangguan makan yang mungkin muncul pada anak adalah Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder (ARFID). ARFID berbeda dengan anak yang pemilih terhadap makanan. Kebiasaan anak yang picky pada makanan biasanya akan berkurang atau hilang seiring pertumbuhannya. Misalnya saat balita, anak sama sekali tak mau makan bayam. Namun saat memasuki usia pubertas, ia mulai bisa memakan bayam dan tak lagi membencinya.
Sementara itu, ARFID memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap pola makan anak. Anak yang memiliki ARFID akan menunjukkan preferensi yang kuat terhadap kelompok makanan tertentu, bahkan sejak usia 1 tahun. Misal, ia hanya ingin mengonsumsi makanan manis, dan menolak makanan yang tidak memiliki rasa manis. Atau sebaliknya, ia tak ingin mengasup makanan dengan tekstur lembek, dan hanya ingin mengonsumsi makanan yang crunchy.
Keduanya memiliki ciri yang hampir sama. Ketika anak menolak mengonsumsi sebagian makanan, anak menjadi kesulitan menelan, mengunyah atau mengisap, muntah, hingga mengamuk saat makan. Ini tentu menjadi kendala yang mempersulit identifikasinya.
Membedakan Antara Anak Pemilih dengan ARFID
Membedakan apakah Si Kecil memiliki ARFID atau hanya picky terhadap makanan emang tidak mudah. Nah, agar bisa mengenali gangguan makan pada anak, orangtua sebaiknya mengunjungi dokter untuk melakukan evaluasi dan identifikasi dini gangguan makan. Jika gejala gangguan makan terlihat pada anak, kamu juga bisa bertanya kepada dokter ahli di aplikasi Halodoc lho.
Dengan berdiskusi bersama dokter, penilaian klinis yang membahas kesehatan dan perkembangan anak, kebiasaan makan, bagan pertumbuhan, dan pengamatan apakah bayi dan anak mengalami gangguan makan bisa dilakukan. Dokter mungkin akan bertanya kepada orang tua tentang rutinitas makan anak, berapa banyak yang dikonsumsi, berapa lama sesi pemberian makan rata-rata berlangsung, dan bagaimana jenis perilaku yang ditunjukkan si anak. Jika telah dilakukan penilaian klinis, dan anak terbukti mengalami gangguan makan, dokter akan mendiskusikannya dengan orang tua untuk merancang rencana perawatan. Demi kesehatan dan pertumbuhan anak, jangan pernah mengabaikan gejala gangguan makan pada anak ya.
(Baca juga: 6 Trik Atasi Masalah Anak Picky Eater)
Selain bisa bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc melalui voice/video call dan chat, kamu juga bisa beli obat/vitamin dan cek laboratorium tanpa perlu keluar rumah. Mudah dan praktis. Ayo, unduh aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan