Jangan Panik, Ada Cara Sembuh dari Anoreksia
Halodoc, Jakarta – Keinginan untuk menurunkan berat badan yang berlebih merupakan suatu hal yang wajar. Namun, jika kamu menjadi sangat terobsesi untuk memiliki badan yang kurus, maka bisa saja kamu berisiko mengidap anoreksia nervosa.
Anoreksia nervosa merupakan masalah kesehatan jiwa dimana pengidapnya sangat takut jika kelihatan gemuk, sehingga mereka akan terobsesi untuk menurunkan berat badannya. Walaupun tubuhnya mungkin sudah kurus, pengidap akan masih merasa belum cukup kurus, sehingga mereka akan terus berusaha untuk menurunkan berat badannya.
Pengidap anoreksia akan melakukan berbagai cara untuk menguruskan badan, seperti mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sangat sedikit, menggunakan obat-obatan pelangsing atau pencahar, dan berolahraga secara berlebihan. Beberapa dari mereka akan memuntahkan makanan yang sudah dimakan atau yang dikenal juga dengan bulimia nervosa, sehingga akhirnya dapat membahayakan kesehatan tubuhnya sendiri.
Kebanyakan pengidap anoreksia adalah wanita, dan biasanya gangguan akan mulai dialami saat memasuki usia remaja yaitu sekitar 16-17 tahun. Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab anoreksia nervosa adalah karena faktor psikologis, faktor lingkungan, dan genetika.
Gejala Anoreksia Nervosa
Sebagian kecil pengidap anoreksia nervosa tidak sadar bahwa mereka sudah terkena gangguan tersebut. Karena itu, baik pengidap maupun kita sebagai orang luar perlu tahu gejala-gejala anoreksia nervosa agar bisa menyadari jika ada teman atau keluarga yang mengidap gangguan kesehatan tersebut:
- Selalu mengeluh tubuh kelihatan gemuk dan sering memerhatikan bentuk tubuh di depan cermin.
- Menimbang tubuh hampir setiap saat.
- Sangat memperhitungkan jumlah kalori, lemak, dan gula pada makanan.
- Sering memuntahkan kembali makanan yang sudah dimakan.
- Berbohong jika ditanya apakah sudah makan atau belum.
- Sering berolahraga secara berlebihan.
- Minum obat-obatan pelangsing atau obat pencahar.
- Mudah tersinggung.
- Penurunan berat badan yang signifikan dan tampak sangat kurus.
- Mengalami masalah kesehatan, seperti kelelahan, dehidrasi, tekanan darah rendah, pusing, rambut rontok, dan lain-lain.
Cara Mengobati Anoreksia Nervosa
Karena anoreksia nervosa merupakan masalah kesehatan jiwa, maka pengobatannya dapat dilakukan dengan cara mengombinasikan terapi psikologi dan program pemulihan berat badan yang diawasi:
1. Terapi Psikologi
- Terapi Perilaku Kognitif
Salah satu metode penanganan anoreksia secara psikologis adalah melalui terapi perilaku untuk memperbaiki pola pikir pengidap yang negatif. Seseorang dapat mengidap anoreksia nervosa bisa jadi karena merasa rendah diri, sakit hati karena sering di-bully, dan menyiksa diri untuk mendapatkan perhatian dari orangtua. Oleh karena itu, terapi perilaku kognitif bisa menjadi cara yang tepat untuk mengubah pemikiran negatif pengidap tentang sesuatu hal menjadi pemikiran yang positif dan realistis. Dengan pola pikir yang sudah diperbaiki, maka pengidap pun diharapkan akan dengan sendirinya mengubah tingkah laku yang menyimpang dan memperbaiki pola makan.
- Terapi Kognitif Analitik
Terapi ini didasarkan kepada teori yang beranggapan bahwa seseorang mengalami anoreksia adalah karena pola pikir dan tingkah laku yang tidak sehat yang terbentuk sejak pengidap masih kanak-kanak atau remaja. Sehingga untuk dapat mengobati pengidap, perlu dilakukan penelusuran masa lalu pengidap.
Terapi kognitif analitik terdiri dari tiga tahapan. Tahap pertama adalah reformulasi. Pada tahap ini, spesialis terapi akan mencari tahu pengalaman masa lalu pengidap yang kira-kira menjadi alasan mengapa pola-pola tidak sehat tersebut bisa berkembang. Tahap kedua adalah pengenalan. Pada tahap ini, spesialis terapi akan membantu pengidap untuk memahami bagaimana pola-pola yang tidak sehat tersebut berkontribusi terhadap anoreksia. Tahap ketiga adalah revisi. Sejumlah cara-cara untuk menghentikan pola-pola yang tidak sehat tersebut diidentifikasi dan kemudian diterapkan.
- Terapi Interpersonal
Terapi ini dilakukan dengan menyelidiki lingkungan pengidap. Teori yang menjadi dasar terapi interpersonal adalah adanya hubungan antara lingkungan dan orang-orang di sekitar dengan keadaan psikologis pengidap, sehingga bisa menimbulkan anoreksia. Teori ini menyimpulkan bahwa pengidap bisa memiliki rasa percaya diri yang rendah akibat hasil interaksinya dengan orang-orang di sekitar.
2. Program Menambah Berat Badan
Jika pengidap anoreksia sudah kehilangan berat badannya dalam jumlah yang besar, maka perlu dilakukan program pemulihan berat badan yang diawasi degan bantuan dokter. Program menambah berat badan dilakukan secara bertahap, yaitu dengan meminta pasien untuk berusaha makan secara teratur walaupun hanya dalam porsi yang sedikit.
Jika kondisi anoreksia sudah pada tingkat yang parah dan dapat mengancam nyawa, segera bawa pengidap ke rumah sakit untuk cepat-cepat ditangani. Kamu juga bisa bertanya mengenai kondisi kesehatanmu kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Kini kamu juga bisa melakukan tes kesehatan melalui fitur Lab Service yang terdapat pada aplikasi Halodoc Jika kamu membutuhkan vitamin atau produk kesehatan tertentu, kamu tidak perlu repot-repot lagi keluar rumah. Tinggal order melalui Halodoc dan pesanan akan diantar dalam satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan