Jangan Lakukan Ini di Trimester Ketiga

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 November 2017
Jangan Lakukan Ini di Trimester KetigaJangan Lakukan Ini di Trimester Ketiga

Halodoc, Jakarta – Pada trimester ketiga kehamilan ini, ibu harus lebih berhati-hati menjaga dirinya dan bayi yang ada di dalam kandungan. Banyak hal yang bisa terjadi selama kehamilan di trimester ketiga ini. Apalagi dengan perut ibu yang semakin membesar, ibu tidak dianjurkan untuk melakukan beberapa kegiatan. Agar kondisi kehamilan tetap terjaga sampai tiba hari melahirkan nanti, perhatikan hal-hal yang sebaiknya dihindari dan tidak dilakukan oleh ibu hamil di periode akhir kehamilan ini.  

Menjelang hari persalinan yang kian mendekat, setiap ibu memiliki perasaan yang berbeda-beda. Ada yang senang dan tidak sabar menunggu kelahiran sang buah hati, tapi tidak sedikit juga ibu yang cemas dan khawatir akan kondisi kesehatan janin yang akan dilahirkannya sebentar lagi, khususnya jika ini adalah kehamilan pertama. Agar ibu bisa menjalani trimester ketiga ini dengan tenang dan kondisi bayi tetap terjaga sampai saatnya melahirkan nanti, perhatikan hal-hal yang perlu dihindari berikut:

  1. Tidur Telentang

Pada trimester ketiga, ibu hamil tidak dianjurkan untuk tidur telentang, karena rahim yang sudah bertambah beratnya dapat menekan pembuluh darah, sehingga menyebabkan aliran darah ke janin berkurang. Jadi, ibu sebaiknya tidur menyamping agar sirkulasi darah tetap lancar. Tidur menyamping ke kiri adalah posisi terbaik untuk ibu, karena rahim akan otomatis pindah ke perut bagian kanan, sehingga rahim tidak tergencet

  1. Terlalu Banyak Mengonsumsi Garam

Sering-sering mengonsumsi makanan asin, terutama mi instan dapat menyebabkan kaki ibu kram karena garam akan menumpuk dan menyumbat aliran darah di daerah kaki.

  1. Bekerja Terlalu Keras

Memasuki periode akhir kehamilan, bagi ibu yang masih bekerja sebaiknya berhati-hati agar tidak terlalu kelelahan. Ibu hamil yang bekerja lebih dari 40 jam dalam seminggu dan terlalu sering berdiri, dapat menyebabkan bayi yang dilahirkannya nanti berukuran lebih kecil.

  1. Olahraga yang Terlalu Berat

Ibu hamil tetap dianjurkan berolahraga secara teratur selama kehamilan untuk mencegah terjadinya preeklamsia, mengurangi risiko kaki kram dan melancarkan persalinan nanti. Tapi perhatikan juga jenis olahraga yang ibu pilih. HIndari olahraga yang dapat membuat ibu cedera, seperti basket, bulu tangkis, sepak bola, aerobic dan kickboxing.

  1. Mengangkat Beban yang Berat

Ibu yang sedang hamil tua, hindari mengangkat beban yang berat, seperti menggendong anak, mengangkat barang-barang yang berbobot lebih dari 9 kg, dan lain-lain. Mengangkat sesuatu yang berat dapat menyebabkan ketegangan di bagian punggung bawah, karena pusat gravitasi ibu sudah pindah ke depan akibat perut yang membesar, sehingga punggung lebih rentan untuk meregang saat mengangkat. Selain itu, ibu pun akan mudah limbung dan bisa terjatuh yang dapat membahayakan kondisi ibu dan janin.

  1. Sauna

Ibu hamil juga tidak dianjurkan untuk bersauna yang dapat meningkatkan suhu tubuh ibu terlalu drastis. Perubahan suhu tubuh yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan kecacatan janin. Jadi, ibu sebaiknya tidak melakukan jenis perawatan tubuh ini selama kehamilan, terutama pada trimester pertama.

  1. Mengonsumsi Minuman Berkafein

Minuman seperti teh dan kopi yang mengandung kafein dapat meningkatkan detak jantung ibu, menyebabkan ibu susah tidur, serta memicu terjadinya heartburn. Kafein pun bisa menembus plasenta ibu hamil dengan mudah sehingga memengaruhi detak jantung bayi. Jadi, ibu yang menyukai kopi sebaiknya membatasi jumlah asupan kafein menjadi 200 mg per hari atau sekitar 2 cangkir kopi.

Ibu hamil juga bisa membicarakan tentang kondisi kesehatannya kepada dokter, tanpa perlu keluar rumah, melalui aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan chat untuk berdiskusi dan meminta saran kesehatan kapan saja. Ibu juga bisa membeli produk kesehatan dan vitamin yang dibutuhkan di Halodoc. Caranya sangat mudah, tinggal order dan pesanan akan diantar dalam satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? Download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.