Inilah Pertolongan Pertama Saat Tersiram Air Panas
Halodoc, Jakarta - Menurut American Burn Association, di Amerika Serikat setidaknya sekitar 486 ribu orang keluar-masuk ruang gawat darurat tiap tahunnya karena luka bakar yang dideritanya. Kata para ahli, luka bakar yang disebabkan oleh uap atau cairan panas, merupakan luka bakar yang paling umum dialami orang dewasa dan anak-anak. Lalu, bagaimana sih cara menangani luka bakar akibat tersiram air panas?
Baca juga: 3 Pertolongan Pertama Luka Bakar yang Ternyata Salah
1. Netralkan Suhu Kulit
Pertolongan pertama ketika tersiram air panas yang perlu kamu lakukan adalah menghilangkan sumber panas. Bagaimana caranya? Menurut para ahli seperti dilansir dalam The National Health Service, UK, bila dirimu tersiram air panas, segeralah dinginkan luka bakar dengan air hangat atau dingin (4-15 derajat celsius) selama 20 menit. Bisa juga menggunakan air bersuhu ruangan selama 30 menit.
Yang perlu diingat, jangan dinginkan kulit dengan air es (1-4 derajat celsius) atau es. Pertolongan pertama ini bertujuan untuk membuat suhu kulit kembali netral dan meminimalkan luka bakar. Singkat kata, apa pun penyebab luka bakar baik tersiram air panas, terkena besi panas, api, yang perlu kamu lakukan adalah menyiram bagian yang terkena dengan air mengalir.
2. Jangan Asal Oles dan Pecahkan
Enggak sedikit orang-orang yang menggunakan pasta gigi, kecap, bahkan hingga mentega untuk mengobati luka bakar. Padahal, kata ahli hal itu amat keliru. Pasalnya, pasta gigi, kecap, atau mentega bisa menutupi kulit dan menghambat cairan yang akan keluar dari dalam tubuh. Nah, ujung-ujungnya malah bisa menghambat proses penyembuhan.
Tak cuma itu, hindari pula mengolesi kulit dengan minyak atau bahan lainnya yang bisa memerangkap panas di dalam kulit. Kata ahli, hal ini akan membuat luka bakar makin parah.
Baca juga: Anak Terkena Luka Bakar Obati dengan Cara Ini
Ada kalanya luka bakar membuat kulit melepuh. Nah, yang mesti diingat, jangan pernah memecahkan lepuhan itu, apalagi membuang kulitnya. Kedua hal itu justru akan meningkatkan risiko infeksi. Kamu bisa kok mengolesi lukanya dengan kasa steril yang telah basahi dengan cairan NaCl atau rivanol yang bisa kamu dapatkan di apotik terdekat.
3. Minum Obat
Jika luka bakar yang disebabkan tersiram air panas membuat nyeri, tak ada salahnya untuk mengonsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol. Selain itu, menurut ahli dari Institut Kanker Kulit di Texas, AS, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen, naproxen, atau aspirin, bisa membantu untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat peradangan kulit.
Yang perlu diingat, mintalah saran dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan di atas. Lalu, ikutilah cara pemakaiannya hingga luka bakar terasa membaik.
4. Evaluasi Luka Bakar
Untuk merawat luka bakar di rumah akibat tersiram air panas, kamu mesti jeli dengan perkembangan kondisi lukanya. Misalnya, bila lepuhan semakin merah dan membesar, segeralah berkunjung ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Enggak cuma itu, segeralah cari bantuan medis bila terjadi hal-hal di bawah ini:
- Luka bakar yang melepuh pada bagian wajah, tangan, lengan, kaki, atau alat kelamin
- Ukuran luka bakar menjadi lebih besar dan dalam.
- Luka bakar yang menyebabkan kulit putih atau hangus, baik ukuran kecil atau besar.
- Rasa sakitnya tidak berkurang.
- Orang yang terbakar merasa tidak sehat atau mengidap diabetes.
Baca juga: 6 Tips Merawat Kulit Sensitif
Nah, kamu juga bisa lo bertanya langsung pada dokter untuk menangani luka bakar akibat tersiram air panas melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!