Ini Alasan Orangtua Enggak Boleh Membandingkan Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Juli 2018
Ini Alasan Orangtua Enggak Boleh Membandingkan AnakIni Alasan Orangtua Enggak Boleh Membandingkan Anak

Halodoc, Jakarta – Anak yang cerdas, tangkas, dan berprestasi adalah idaman banyak orangtua. Akan ada rasa bangga di hati orangtua jika anak mampu menjadi sosok anak yang sempurna. Oleh karena itu, beragam cara akan orangtua lakukan untuk mendorong anak menjadi sosok yang sempurna tersebut.

Hal yang bisa dilakukan antara lain mengikutkan anak les mata pelajaran, bahasa asing, olahraga, atau bahkan kelas kepribadian. Namun, ada satu hal yang telah mengakar di masyarakat Indonesia, khususnya kalangan orangtua, yang dianggap dapat memacu anak untuk menjadi lebih baik. Cara tersebut yaitu dengan membandingkan anak dengan sosok yang lebih ideal di antara teman sebayanya atau bahkan saudara kandungnya sendiri.

Perkataan semisal, “Coba kamu contoh kakakmu! Dia enggak hanya cantik, tapi juga sering menang lomba dan selalu masuk 3 besar di kelasnya!” merupakan perkataan yang secara sengaja atau tidak pasti pernah dilontarkan orangtua terhadap anaknya. Melakukan perbandingan semacam ini memang mampu memicu anak untuk lebih bersemangat mengejar prestasi yang lain. Namun jika perbandingan semacam ini dilakukan secara keliru, anak malah akan merasa tidak dihargai. Ini merupakan tindakan yang buruk, sebab anak akan merasa tidak lagi nyaman dengan dirinya sendiri. Nah, berikut ini terdapat beberapa efek negatif yang merupakan dampak membandingkan anak:

  1. Membuat Bakat yang Ia Miliki Menghilang

Saat orangtua melihat teman sebaya anak atau saudara kandungnya memiliki hobi tertentu yang dapat membuatnya memenangkan lomba, maka biasanya orangtua akan meminta anak ikut menekuni hobi tersebut juga. Padahal, anak sebelumnya pasti memiliki bakat yang sedang ia kembangkan dan juga layak diapresiasi. Akibat tekanan orangtua tersebut, anak akan setengah hati menekuni hobi barunya. Sehingga, ia malah tidak akan mencetak prestasi di sana. Sementara hobi lama yang sebetulnya juga layak dikembangkan dan diapresiasi akan ia lupakan karena tekanan orangtua.

  1. Menimbulkan Persaingan

Saat orangtua memuji anak lain karena prestasinya, maka anak secara tidak langsung akan memupuk rasa benci kepada anak tersebut. Sebab, secara tidak langsung orangtua menyampaikan pesan bahwa anak yang berprestasi akan lebih pantas untuk disayang atau dicintai. Selain membuat anak merasa rendah diri, sikap agresif anak juga dapat muncul. Ia bisa saja membenci anak tersebut dan akan menimbulkan persaingan dari yang sehat hingga ke persaingan yang tidak sehat.

Baca juga: Cara Cegah Persaingan Antara Kakak dan Adik

  1. Membuat Anak Stres

Saat orangtua terus menerus membandingkan anak dengan anak lainnya, anak pasti akan merasa sangat terbebani. Selain itu, orangtua yang suka memaksa anak untuk ikut les tertentu yang sebetulnya tidak disukai anak akan membuat anak menjadi gelisah, bahkan sulit tidur. Jika anak sudah menunjukkan gejala stres, semisal kemampuan akademiknya yang menurun bahkan menjadi pemurung, ada baiknya orangtua segera mengajak anak untuk bicara. Bujuk anak untuk menceritakan hal yang mengganggu konsentrasinya agar dapat ditemukan solusinya.

  1. Anak Jadi Merasa Rendah Diri

Saat dibanding-bandingkan, anak akan mulai berpikir bahwa anak-anak lain akan selalu lebih baik darinya. Ia merasa bahwa segala sesuatu yang ia perbuat tidak akan pernah bisa membuat orangtuanya merasa bangga akan dirinya. Perasaan semacam ini sangatlah tidak baik bagi anak, ini akan membuat anak tidak percaya diri dan membuat kemampuan akademisnya menurun.

Baca juga: Kenapa Anak Susah Fokus di Sekolah?

Jadi sudah jelas bahwa dampak membandingkan anak sangatlah tidak baik bagi psikologisnya. Orang dewasa saja tidak mau dibanding-bandingkan, maka dari itu buat apa membandingkan anak. Biarkanlah anak melakukan segala macam aktivitas yang ia suka. Tugas orangtua adalah mengawasi anak agar tetap dalam jalur. Nah, jika suatu hari anak mengeluh akan kondisi kesehatannya sehingga mengganggu aktivitasnya, segera hubungi dokter lewat aplikasi Halodoc melalui Video/Voice Call dan Chat. Tunggu apa lagi? Segera download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!