Ini 7 Penyebab Siklus Haid Tidak Teratur
Halodoc, Jakarta - Siklus haid pada wanita umumnya terjadi setiap 28 hari. Namun begitu, siklus haid dengan rentang waktu antara 21 hingga 25 hari pun masih dianggap normal. Tidak semua wanita memiliki siklus haid normal, kadang ada pula wanita yang memiliki siklus haid tidak teratur dan tidak dapat diprediksi. Penyebabnya bisa banyak hal, ada yang dianggap wajar ada pula yang dianggap sebagai tanda munculnya penyakit tertentu. Untuk itu, yuk kenali dulu penyebab siklus haid tidak teratur berikut ini:
(Baca juga: 7 Tanda Haid Tidak Normal yang Harus Kamu Waspadai)
1. Beban Pikiran
Terlalu banyak beban pikiran dapat mempengaruhi hypothalamus yakni salah satu bagian otak yang mengatur hormon periode haid. Jika hypothalamus terganggu maka hormon menjadi tidak seimbang dan siklus haid pun tidak teratur. Saat stres biasanya siklus haid jadi tidak teratur. Siklusnya jadi lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya.
2. Perubahan Berat Badan
Perhatikan apakah berat badan kamu dapat berubah-ubah secara drastis. Berat badan yang naik secara drastis dapat menjadi tanda adanya gangguan tiroid. Begitu pula jika berat badan turun secara drastis jika kamu melakukan diet. Pada wanita, gangguan tiroid memang sudah umum terjadi dan dapat menyebabkan perubahan siklus haid.
3. Menyusui
Siklus menjadi tidak teratur pada wanita yang baru melahirkan dan sedang menyusui. Dalam hal ini, siklus haid yang tidak teratur tergolong normal dan wajar terjadi. Jika nanti masa menyusui sudah selesai maka siklus haid pun akan kembali teratur seperti sedia kala.
4. Alat Kontrasepsi
Haid tidak teratur juga dialami oleh wanita yang menggunakan alat kontasepsi seperti pil KB. Jenis pil kontrasepsi dengan dosis rendah memiliki efek samping siklus haid yang tidak teratur. Namun begitu jenis kontrasepsi suntik dan spiral juga memiliki efek yang kurang lebih sama dengan pil KB.
5. Tanda Penyakit
Kelainan rahim (ovarium polikistik) dapat menjadi salah satu penyebab siklus haid jadi tidak teratur. Ovarium polikistik disebabkan oleh adanya kista kecil dalam indung telur yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Akhirnya produksi hormon testosteron pun meningkat padahal wanita sebaiknya horman ini dalam jumlah yang sedikit. Kista ovarium polikistik menyebabkan proses pelepasan sel telur jadi tidak normal sehingga siklus haid pun jadi terpengaruh.
(Baca juga: Hati-hati, Ini Penyakit yang Sebabkan Nyeri Haid)
6. Perimenopause
Perimenopause adalah masa sebelum menopause. Pada masa ini, siklus datang bulan menjadi tidak lancar dan tidak teratur. Jadi perubahan siklus merupakan hal yang wajar terjadi. Perimenopause membuat hormon pregesteron di dalam tubuh jadi tidak seimbang. Sehingga pada masa ini, datang bulan pun dapat berlangsung lebih singkat atau lebih lama dari biasanya.
7. Gangguan Tiroid
Kelenjar tiroid memengaruhi keseimbangan hormon untuk mengatur metabolisme tubuh dan juga periode datang bulan. Namun jika terjadi gangguan pada kelenjar tiroid, maka kelenjar ini pun tidak dapat menjalankan tugasnya secara maksimal. Otomatis, siklus haid pun jadi terganggu dan tidak teratur. Selain siklus haid, suasana hati pun turut terpengaruh gangguan tiroid sehingga menjadi lesu dan tidak bersemangat. Terkadang, saat suasana hati berubah-ubah kamu menyimpulkan bahwa itu salah satu tanda dari PMS, namun saat sudah tiba tanggalnya kamu tidak kunjung datang bulan. Bisa jadi adalah masalah gangguan kelenjar tiroid yang mempengaruhi tak hanya siklus datang bulan namun juga emosi.
Masalah siklus haid yang tidak teratur ini beberapa merupakan hal yang wajar terjadi. Namun beberapa juga disebabkan alasan medis. Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter mengenai siklus haid. Pemeriksaan rutin kesehatan rahim pun sebaiknya dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Nah, kamu enggak perlu malu bertemu dengan dokter kandungan atau obgyn untuk membicarakan masalah kesehatan kewanitaan. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc lebih dulu untuk bicara langsung dengan dokter. Dokter spesialis yang kamu butuhkan bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Selain itu, kamu juga bisa membeli produk kesehatan yang dibutuhkan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play sekarang.
(Baca juga: 7 Arti Warna Darah Menstruasi yang Perlu Diketahui)
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan