Ingin Piercing Tubuh? Ini Tips Amannya!

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 Februari 2018
Ingin Piercing Tubuh? Ini Tips Amannya!Ingin Piercing Tubuh? Ini Tips Amannya!

Halodoc, Jakarta – Awalnya, piercing atau tindik dilakukan oleh para wanita di kedua telinga agar bisa mengenakan anting untuk mempercantik diri. Namun kini, tindik juga digemari oleh para pria dan enggak hanya dilakukan pada telinga tapi juga di bagian tubuh yang lain, seperti alis, hidung, lidah, dan pusar. Tindik sebaiknya tidak dilakukan sembarangan. Perhatikan dulu cara aman piercing berikut agar kamu terhindar dari dampak buruknya, ya.

Jika dilakukan oleh seorang profesional yang terlatih, kecil kemungkinannya body piercing atau tindikan di badan memberikan efek samping yang buruk. Tapi jika dilakukan sembarangan dan tanpa bantuan tenaga ahli yang tepercaya, piercing bisa memberikan banyak efek samping yang cukup serius.

Menurut ahli kulit di Northwestern University Feinberg School of Medicine, masalah paling umum yang terjadi setelah melakukan tindik di badan adalah infeksi bakteri di lokasi tindikan. Selain itu, body piercing juga bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang serius seperti hepatitis B, hepatitis C, tetanus, hingga HIV. Bahkan ketika dilakukan dengan cara yang aman, tindik tetap memiliki risiko berupa reaksi alergi terhadap alat tindik, pendarahan,robeknya kulit atau jaringan parut, peradangan, dan infeksi kronis. Mengetahui banyaknya risiko dari body piercing, kamu sebaiknya mempertimbangkan dengan masak dan melakukan body piercing dengan cara yang aman:

  • Mengetahui Risiko Infeksi

Kalau kamu saat ini memiliki infeksi atau luka terbuka, sebaiknya tunda dulu melakukan piercing. Risko infeksi setelah ditindik bisa meningkat kalau dilakukan oleh orang yang kurang terlatih, menggunakan peralatan yang tidak bersih, di tempat yang tidak steril, dan jika luka tidak benar-benar sembuh.

  • Pertimbangkan Bagian Tubuh

Pikirkan dulu bagian tubuh mana yang mudah untuk ditindik dan berisiko lebih kecil. Pusar masih merupakan bagian yang mudah untuk ditindik, tapi lidah dan dinding hidung (septum) merupakan bagian yang berisiko tinggi untuk ditindik dan butuh waktu lama untuk penyembuhannya.

  • Memilih Penindik Profesional dan Terlatih

Untuk menindik daun telinga, kamu bisa melakukannya di toko-toko perhiasan atau pusat layanan kesehatan. Tapi menindik bagian tubuh lain selain daun telinga, biasanya dilakukan di tempat tato dan tindik. Nah, pilihlah tempat tindik yang terkenal akan kualitasnya dan terjamin kebersihannya. Para peneliti Northwestern mengungkapkan bahwa penindik yang berkualitas memiliki pemahaman yang baik tentang fisiologi dan anatomi dari bagian tubuh yang akan ditindik. Para penindik juga harus menggunakan alat steril dan terlatih dalam menindik, sehingga kamu terhindar dari pendarahan dan infeksi.

  • Menceritakan Riwayat Kesehatan pada Penindik

Penindik profesional harus tahu riwayat kesehatan orang yang akan menggunakan jasanya. Kamu juga sebaiknya terbuka menceritakan masalah kesehatan yang kamu miliki seperti alergi, penyakit jantung diabetes, dan asma. Hal ini bertujuan agar penindik bisa memprediksi risiko kesehatan yang dapat terjadi dan memberi tahu saran terbaik. Untuk membatasi pendarahan, sebaiknya kamu tidak meminum aspirin selama seminggu. Sebelum penindikan dilakukan, kamu juga akan diminta untuk mengonsumsi obat nonsteroidal anti inflammatory drugs (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen, minimal satu hari sebelum proses penindikan dan selama 7 hari sesudahnya.

  • Vaksin Tetanus

Kamu disarankan untuk melakukan vaksin tetanus sebelum piercing jika kamu belum pernah divaksin selama 10 tahun ke belakang.

  • Pilih Perhiasan yang Tepat

Agar kamu terhindar dari alergi logam, jadi sebaiknya pilihlah jenis perhiasan yang tepat. Pilihlah perhiasan yang terbuat dari emas 14 atau 18 karat, niobium, titanium, atau produk akrilik yang sudah disetujui. Hindari perhiasan yang terbuat dari logam lainnya selain yang sudah disebutkan, terutama nikel, karena banyak orang yang alergi terhadap logam tersebut.

  • Ikuti Petunjuk Perawatan

Tanyakan pada penindik, berapa lama luka biasanya akan sembuh dan bagaimana caranya untuk menjaga kebersihan luka. Tanyakan juga apa yang harus dilakukan untuk meredakan efek samping dari penindikan, seperti nyeri atau bengkak. Dan lakukan saran-saran dari penindik tersebut.

Bicarakan kepada dokter jika luka tindikmu tidak kunjung sembuh melalui aplikasi Halodoc. Dokter Halodoc bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.