Hati-hati! Berikut Risiko Melahirkan Caesar Bagi Ibu dan Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   21 Oktober 2017
Hati-hati! Berikut Risiko Melahirkan Caesar Bagi Ibu dan AnakHati-hati! Berikut Risiko Melahirkan Caesar Bagi Ibu dan Anak

Halodoc, Jakarta – Sudah menjadi rahasia umum jika melahirkan secara operasi caesar kamu tidak merasakan sakit. Namun, setelah operasi, rasa sakit dan proses pemulihan akan memakan waktu lebih lama dibanding melahirkan dengan jalur normal. Bukan hanya itu, melahirkan dengan cara ini mungkin bisa menimbulkan risiko bagi kamu dan si kecil ketimbang melahirkan secara normal.

Sebenarnya, operasi caesar cukup aman dilakukan. Namun, semua operasi pasti memiliki risikonya masing-masing, termasuk dalam operasi caesar. Maka dari itu, sebelum kamu memilih melahirkan caesar, kamu harus mengetahui risiko yang mungkin saja terjadi.

Risiko Melahirkan Caesar pada Sang Ibu

Infeksi

Risiko melahirkan caesar yang umum terjadi yakni muncul infeksi pada area sekitar bekas sayatan operasi yang menimbulkan rasa nyeri, pembengkakan, kemerahan, dan keluar nanah dari area tersebut. Infeksi lain yang bisa juga terjadi yakni infeksi pada selaput rahim yang menimbulkan rasa nyeri pada area tertentu  seperti perut, demam, keluar cairan tidak normal, dan perdarahan hebat dari alat vital wanita.

Pembekuan Darah
Risiko melahirkan caesar juga bisa terjadi pada area kaki atau yang disebut sebagai deep vein thrombosis atau trombosis vena dalam. Kondisi ini adalah penggumpalan darah yang terjadi di dalam pembuluh darah vena dalam yang terdapat di bagian paha dan betis. Kondisi ini bisa membahayakan jiwa apabila gumpalan darah terbawa sampai ke paru-paru.

Kehilangan Lebih Banyak Darah
Bila melahirkan caesar kamu berisiko kehilangan banyak darah daripada melahirkan secara normal. Jika kamu kehilangan banyak sekali darah, maka tranfusi darah bisa saja diperlukan.

Reaksi Anestesi
Risiko yang satu ini memang jarang terjadi. Namun bukan tidak mungkin bisa kamu alami. Reaksi yang bisa dirasakan yakni mengalami sakit kepala parah ketika tiap kali kamu berdiri tegak. Kondisi ini dapat terjadi beberapa hari setelah melahirkan.

Risiko yang Bisa Terjadi pada Bayi
Risiko melahirkan caesar juga bisa terjadi pada bayi kamu. Berikut ini adalah risiko yang bisa dialami oleh sang buah hati:

  • Gangguan Pernapasan

Bayi yang lahir dengan cara caesar berisiko mengalami gangguan pernapasan, misalnya bernapas lebih cepat dari bayi  pada umumnya. Kondisi ini berlangsung beberapa hari setelah dilahirkan. Selain itu bila bayi kamu dilahirkan sebelum berusia 39 minggu atau ketika paru-parunya belum berkembang dengan sempurna, dia berisiko mengalami kesulitan bernapas. Namun biasanya kondisi ini bisa membaik dalam hitungan hari.

  • Kulit Tergores

Saat membantu kamu melahirkan bayi, bisa saja dokter secara tidak sengaja menggores kulit bayi kamu. Namun biasanya goresan ini ringan dan bisa sembuh tanpa menimbulkan masalah serius.

Untuk beberapa kondisi tertentu seperti mengandung anak kembar, posisi bayi tidak normal, ada masalah pada plasenta, kamu memiliki masalah kesehatan tertentu, tali pusar tidak normal, bayimu tidak mendapat cukup oksigen, atau kepala bayi terlalu besar melewati lubang alat vital wanita, maka sebaiknya kamu melahirkan caesar yang lebih aman ketimbang jalur normal. Tetapi apabila kehamilanmu baik-baik saja, disarankan untuk melahirkan secara normal. Karena mengingat risiko yang bisa saja terjadi seperti yang telah dijelaskan di atas.


Tentunya saat sedang hamil kamu harus selalu rutin memantau kondisi kesehatan kamu dan juga kandungan kamu. Bila memang kamu diharuskan untuk menjalani proses melahirkan secara caesar, tidak perlu khawatir karena kamu bisa menanyakan pada dokter kandungan terkait persiapan, prosedur, maupun risiko lain yang bisa terjadi pada kamu dan bayi kamu. Untuk menanyakan terkait melahirkan caesar maupun masalah kehamilan lain, kamu bisa bertanya pada dokter yang ada di Halodoc. Kamu bisa berkomunikasi dengan dokter kandungan melalui metode chat, voice, atau video call kapanpun dan dimanapun kamu berada. Ayo download segera aplikasi Halodoc di smartphone kamu.

BACA JUGA: 4 Cara Diet Setelah Melahirkan