Faktor Penyebab Sembelit Saat Berpuasa

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 April 2018
Faktor Penyebab Sembelit Saat BerpuasaFaktor Penyebab Sembelit Saat Berpuasa

Halodoc, Jakarta – Dalam beberapa minggu ke depan, penganut agama Islam akan mulai melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Apabila dilihat dari segi kesehatan, hal ini memiliki dampak yang luar biasa baik bagi sistem pencernaan, sebab puasa dinilai sebagai cara yang ampuh untuk membuangan racun-racun yang mengendap di tubuh.

Namun pada hari-hari awal puasa, banyak sekali orang yang mengaku mengalami konstipasi atau sembelit. Ini bukan tanpa alasan. Jeda waktu antara sahur dan berbuka puasa yang cukup lama memaksa bagian usus kamu sementara berhenti bekerja, sehingga terjadilah sembelit. Sembelit sendiri adalah kondisi yang wajar, tetapi apabila ini terjadi secara terus menerus maka bisa menimbulkan masalah yang lebih serius hingga komplikasi. (Baca juga: Lakukan Hal Ini Kalau BAB Tidak Lancar)

Kita tahu bahwa pada dasarnya tiap orang memiliki kebiasaan buang air besar yang berbeda-beda. Tetapi pada umumnya dibutuhkan waktu hingga tiga hari agar nutrisi makanan bisa diserap oleh tubuh. Setelah tiga hari, struktur feses pun akan menjadi lebih keras karena kandungan airnya sudah banyak terserap oleh usus. Akhirnya ampas makanan menjadi semakin sulit untuk dikeluarkan tubuh. Jadi, apabila kamu tidak buang air besar selama tiga hari, berarti kamu sedang terserang sembelit. Selain itu, inilah beberapa penyebab yang membuat kamu mengalami sembelit selama puasa.

Kurang Minum Air Putih

Saat puasa, waktu kita untuk minum air putih memang akan bergeser. Meski begitu, kamu tetap harus mengupayakan untuk meminum air kurang lebih delapan gelas per hari. Air sendiri berperan dalam melarutkan zat-zat makanan dan mengangkut sisa makanan ke sistem pembuangan. Nah, apabila kamu kurang minum, maka zat-zat makanan tersebut semakin sulit untuk dapat diangkut ke sistem pembuangan tubuh.

Kamu dapat menyiasati kebutuhan delapan gelas air tadi dengan meminum 2 gelas air setelah makan sahur, 1 gelas air sebelum imsak, 2 gelas air saat berbuka, 1 gelas air setelah salat tarawih, dan terakhir 2 gelas air sebelum tidur.

Kurang Serat

Akibat puasa, baanyk orang yang mengabaikan asupan makanan yang masuk ke tubuhnya, terutama serat. Padahal saat puasa seharusnya kamu tetap memperhatikan beragam makanan yang masuk ke tubuh kamu untuk menghindari penyakit seperti susah buang air besar dan penyakit lainnya.

Cukupi asupan nutrisi tubuhmu dengan makanan yang mengandung serat, sebab makanan berserat mampu meningkatkan gerak peristaltik ususmu, sehingga makanan akan menjadi semakin mudah untuk dicerna. Kamu bisa mengonsumsi buah-buahan, seperti pepaya, apel, pisang, atau pir ke dalam menu sahur dan menu berbukamu. (Baca juga: Inilah Dampak Kurang Serat Pada Tubuh)

Terlalu Banyak Minum Susu

Berbanding terbalik dengan buah-buahan yang tadi disebutkan, susu memiliki kandungan serat yang sangat sedikit. Karena itu susu kurang baik untuk sistem pencernaanmu saat memasuki bulan puasa. Ini juga berlaku untuk beragam produk olahannya, seperti keju, es krim, ataupun yoghurt. Kamu sebenarnya masih boleh meminum susu, namun harus dibatasi atau diselingi buah dan sayuran.

Gangguan Usus

Ini mungkin terdengar mengerikan, namun apabila cara-cara diatas tidak memberikanmu efek apapun, bisa jadi kamu memiliki gangguan usus. Gangguan ini biasanya mengakibatkan otot pada ususmu tidak dapat bekerja dengan maksimal. Gangguan yang mungkin muncul antara lain tumor di usus halus, peradangan, atau penyempitan  di usus besar.

Apabila kamu ingin tahu lebih jauh mengenai faktor penyebab sembelit, kamu bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk berdiskusi mengenai diet tersebut. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!