Fakta Tentukan Kelamin Bayi Saat Hamil
Halodoc, Jakarta – Cukup banyak pasangan yang merasa perlu untuk menentukan jenis kelamin buah hatinya ketika memutuskan untuk hamil anak pertama. Dr. Paul Rainsbury, pendiri The Rainsbury Clinic di London, menyatakan jika sebagian pasiennya yang keturunan Kaukasia kebanyakan menginginkan anak berjenis kelamin laki-laki
Hasil ini pun tidak berbeda dengan orang keturunan Asia, kira-kira sebanyak 90 persen pasien Asia Paul juga menginginkan anak laki-laki. Keinginan para orang tua biasanya dipengaruhi oleh tekanan lingkungan yang membuat mereka lebih memilih anak laki-laki daripada perempuan.
Fakta Jenis Kelamin Laki-Laki
1. Diet Khusus Wanita
Bagi pasangan yang mengingin jenis kelamin tertentu saat kehamilan, ternyata bisa melakukan beberapa hal. Mulai dari menghitung waktu hubungan intim, mengubah keasaman (pH) Miss V, dan menjaga keseimbnagan jumlah mineral dalam tubuh pasangan wanita dengan cara diet khusus. Diketahui dari penelitian yang dilakukan oleh Delf dan Maastricht University, diet yang dilakukan seorang wanita ternyata bisa membantu menentukan jenis kelamin si calon bayi kelak.
2. Konsumsi Kalsium Berlebih
Dengan melakukan diet ketat, seperti konsumsi kalsium dan magnesium yang cukup diketahui bahwa 80 persen wanita mengandung anak perempuan. Sedangkan, diet yang yang mnegatur pola makan dengan banyak konsumsi natrium dan kalium bisa memberikan kemungkinan besar bagi wanita untuk mengandung anak laki-laki. Meski demikian, diet yang dilakukan ini mesti disesuaikan dengan waktu berhubungan intim serta faktor ovulasi yang tepat, ya.
Ada pasangan yang secara khusus menginginkan anak laki-laki, ada pula yang “menebak-nebak” jenis kelamin si buah hati. Bukan berdasar fakta, namun berdasarkan mitos yang berkembang di masyarakat. Padahal, jenis kelamin si kecil dalam kandungan itu tidak bisa diketahui berdasarkan mitos begitu saja, lho. Yuk, cari tahu mitos yang mungkin salah satunya pernah kamu dengar berikut ini:
1. Detak Jantung Janin
Katanya, jika detak jantung si kecil dalam kandungan lebih rendah dari 140 denyut per menit, maka kemungkinan besar ia adalah anak laki-laki. Padahal, belum ada penelitian pasti mengenai hal ini.
2. Ibu Hamil yang Moody
Jika ibu menjadi lebih moody bisa si kecil dalam kandungan adalah anak perempuan. Padahal, mau bayi laki-laki atau perempuan yang dikandung ibu, mood swing memang biasa terjadi pada ibu hamil karena adanya perubahan hormon.
3. Tidur di Menghadap Kiri
Belum hamil, namun ibu seringkali terbangun dengan posisi tidur menghadap ke kiri? Bisa jadi akan memiliki anak laki-laki. Namun, ini lagi-lagi bukan secara medis karena posisi tidur bahkan ketika ibu belum mengalami kehamilan, mustahil bisa meyakinkan bahwa nantinya anak memiliki anak laki-laki.
4. Kulit Menjadi Lembut
Ketika ibu hamil anak perempuan, biasanya kulitnya jadi lebih lembut. Sedangkan jika anak laki-laki ibu jadi malas berdandan. Benar atau tidak? Secara medis, lebih mengarah pada perubahan hormone dan bukannya jenis kelamin bayi.
5. No Morning Sickness
Perubahan hormon membuat ibu mengalami morning sickness di trimester pertama. Namun jika ibu sedang mengandung anak laki-laki bisa jadi ibu tidak akan mengalami mual dan muntah. Sebaliknya jika ibu kepayahan karena mengalami morning sickness maka mungkin ibu sedang mengandung anak perempuan. Faktanya, bahkan ibu yang mengalami morning sickness sangat payah pun ternyata melahirkan anak laki-laki kok.
Apapun mitos yang berkembang di sekitar kamu tentang hamil anak laki-laki sebaiknya selalu cari tahu faktanya dari dokter. Ini dilakukan agar kehamilan berjalan lancar dan juga dalam kondisi sehat. Jika memerlukan saran dari dokter mengenai kehamilan sebaiknya segera hubungi dokter. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk bicara langsung dengan dokter melalui Voice/Video Call dan Chat. Kamu juga bisa membeli produk kesehatan yang dibutuhkan di Halodoc dan pesanan akan diantar dalam satu jam. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan