Fakta Bayi Bicara dengan Bahasa Isyarat
Halodoc, Jakarta – Manusia berinteraksi satu dengan yang lain melalui komunikasi dalam bentuk bahasa. Sebelum bayi berusia 1 tahun, bayi belum mampu berkomunikasi secara verbal, tapi bayi sudah bisa berkomunikasi melalui bahasa isyarat. Bahasa isyarat adalah bahasa yang mengutamakan komunikasi manual menggunakan gerakan tubuh dan tangan.
Secara alami, bayi berkomunikasi dengan meniru apa yang dilihat dari orang-orang yang ada di sekelilingnya. Menurut psikolog sekaligus penulis buku Sign with Your Baby, Dr. Joseph Garcia, bayi memiliki kemampuan untuk meniru segala sesuatu yang ia dengar maupun ia lihat. Usia anak, khususnya bayi, nyatanya memiliki perkembangan dalam berkomunikasi. Setiap pertambahan usia, tentu kemampuan berkomunikasi bayi juga akan bertambah. Namun perlu diingat, kemampuan setiap bayi berbeda.
Bahasa Isyarat, Bahasa Bayi
Bahasa isyarat sudah bisa diajarkan pada bayi berusia 7 bulan. Penelitian dilakukan Dr. Joseph Garcia dengan melakukan contoh penggunaan bahasa isyarat pada bayi yang akan makan, dia mengulang gerakan bahasa isyarat makan sebanyak 3 kali. Dilakukan sebelum makan, saat bayi sedang makan dan saat bayi selesai makan. Hasilnya bayi tersebut bisa berkomunikasi dengan orangtuanya melalui bahasa isyarat tanpa menangis. Bayi juga akan menjadi lebih tenang saat ia mulai mengerti bahasa isyarat yang dikomunikasikan orang tuanya. Selain itu, bayi tidak mudah rewel dan tidak mudah frustasi, karena mereka bisa mengungkapkan perasaan dan keinginannya kepada orang tua mereka melalui bahasa isyarat.
(Baca juga: Trik Agar Bayi Cepat Belajar Bicara)
Bahasa Isyarat Termasuk Proses Belajar Bicara
Dengan menggunakan bahasa isyarat, ternyata juga mampu memotivasi bayi untuk belajar berbicara. Saat menggunakan bahasa isyarat, sebaiknya ibu atau ayah tetap berbicara sambil mengeluarkan suara dan menatap mata anak, agar anak juga bisa memulai proses belajar bicara. Tidak hanya proses belajar bicara, biasanya anak yang diajarkan berbahasa isyarat dengan tambahan komunikasi melalui suara akan memiliki perbendaharaan kata yang lebih banyak dibandingkan dengan anak-anak yang tidak diajarkan bahasa isyarat.
Proses Belajar Komunikasi
Ada beberapa tahapan dalam belajar bahasa isyarat pada bayi.
- Tahapan Imitasi atau Tahap Meniru
Ya, pada tahapan imitasi atau meniru ini, bayi sebenarnya tidak tahu apa yang dikomunikasikan orang tua. Namun, jika orang tua sering membuat gerakan ini pada bayi, bayi akan menirukan gerakan tangan yang orang tua peragakan pada bayi.
- Tahap Asosiasi
Jika orangtua sering menggunakan gerakan isyarat makan pada anak sebelum makan, bayi akan mengingat bahwa gerakan tersebut adalah gerakan untuk mengajak makan. Sehingga, semakin banyak gerakan yang orang tua kenalkan pada bayi, bayi akan lebih banyak mengenal bahasa isyarat dan membuat bayi lebih siap untuk berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat dengan orang tua mereka.
- Tahap Komunikasi
Pada tahap ini, bayi sudah dianggap siap untuk melakukan bahasa isyarat melalui gerakan tangan maupun gerakan tubuh. Tidak hanya orang tua yang melakukan komunikasi ini, bayi pun sudah bisa menginformasikan orang tua perasaannya melalui bahasa isyarat. Apabila dia berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan melalui bahasa isyarat yang ia pelajari, ia akan menggunakan bahasa isyarat tersebut untuk maksud yang sama. Jika bayi sudah mahir dalam bahasa isyarat, sesuai pertumbuhan usianya, bayi akan memulai menggunakan bahasa verbal yang diucapkan orang tua saat melakukan bahasa isyarat.
Jika ingin tahu lebih banyak mengenai perkembangan komunikasi anak ibu, silahkan hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan